"Liv. Kok perasaanaku ngga enak ya?" kata Jungwoo dengan nada yang sedikit bergetar.
"Kenapa?" tanyaku yang masih sibuk mencatat tulisan dipapan tulis.
"Ya gitu. Ngga tenang." jawanya.
"Udah tenang aja oke? Jangan pikirin yang macem-macem" kataku sambil menoleh, dan dia hanya menangguk.
Entah mengapa aku juga merasa tidak enak dalam hatiku, dan pikiran burukku menyelimuti otakku. Tapi aku juga tidak tahu alasan sebenarnya kenapa. Lagi pula, kita harus membuang pemikiran negatif kan.
"Siapa yang tidak hadir?" tanya Pak Minho.
"Haera pak." Jawab ketua kelas.
Haera? kenapa dia tidak masuk lagi, bukannya dia sudah sembuh, atau mungkin ada urusan lain? —Pikiranku melayang, aku sama sekali tidak bisa konsenstrasi sama sekali sekarang.
"Alive? Ada masalah?" tanya Changbin tiba-tiba, yang bahkan aku baru sadar kalau dia ternyata memperhatikanku bukannya memperhatikan pak Minho didepan.
"Ti-tidak." Jawabku sedikit gugup.
"Pak! Boleh saya izin ke UKS? saya harus mengantar Alive, sepertinya dia sakit." izin Changbin. Oh Ayolah, aku sedang tidak sakit.
"Silahkan." Jawab pak Minho yang sedang menulis kembali soal dipapan tulis. Jungwoo menatapku dengan tatapan 'kenapa?' dan aneh karena biasanya dia yang selalu menemaniku ke UKS, karena aku yang memintanya.
RED STRING
"Aku ngga sakit murid baru." Kataku kesal.
"Kalau begitu ceritakan mengapa kamu bisa kenal dengan seseorang bernama Yuta." Katanya.
"Oh Ayolah murid baru, Nama Yuta itu beribu-ribu didunia ini." Kataku sambil rolling eyes.
"Nakamoto. marga itu, aku yakin dia Yuta yang aku maksud." jawabnya.
"Terserah saja. Aku bertemu dengannya dalam mimpiku, kenapa?" tanyaku lalu membuang pandanganku.
"Jawab yang serius!" katanya sambil memukul kasur yang aku tempati, membuat aku tersentak dan sontak menoleh sedikit kearahnya. Padahalkan aku sudah jawab dengan serius ya? aku memang bertemu dengannya pertama kali dimimpi, apa yang salah?
Aku melihat kearah Changbin, dia sepertinya menahan emosinya. Apa aku melakukan kesalahan? ahh bodo amat, aku ngga peduli.
RED STRING
—Author pov.
"Yong. Gue yakin, adik gue nyebut nama Yuta!" kata Steve sedikit berteriak.
"Serius?!" tanya Minghyun pada Steve, karena dialah yang tidak tahu tentang masalah ini.
"Seriusan lah, gue juga Heran." Jawab Steve sambil merembahkan diri disofa.
"Ehh gue denger Changbin jadi tetangga lo ya?" tanya Minhyun lagi.
"Nah semakin rumitlah hidup lo. Apalagi nyokap lo lagi tugas di Je―Jepang, JEPANG lagi anjir baru nyadar." kata Taeyong.
"Santai bapaknya." jawab Minhyun. Taeyong dan Minhyun memang menginap dirumah Steve dengan alasan sesuatu. Sebenarnya Taeyong sering menginap dirumah Steve dengan alasan kabur dari rumah.
Taeyong ini bisa dibilang orang yang setengah-setengah, kabur aja setengah-setengah. Dia selalu kabur-kaburan, tapi tidak pernah jauh, pasti dirumah Steve, karena ngga mau ngerepotin keluarganya kalau mencari dia.
Dia juga punya tipe visual sangar, dan kalau kalian belum mengenal dia dengan sangat dekat, pasti takut. Tapi kalau udah kenal mungkin kalian lebih memilih untuk membunuh orangnya. Manja, kekanak-kanakan. Kalau kalian liat photo Taeyong di akun IG dirinya sendiri pasti gini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi, kalau liat di IG adiknya jadi gini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minhyun juga bisa dibilang 11-12 sama Taeyong, Kalau Taeyong dari sangar jadi cute-cute, sedangkan Minhyun dari kalem-kalem adem jadi bobrok.
"Steve, adik lo pulang jam berapa?" tanya Minhyun sambil bangkit dari sofa.
"Bentar lagi paling. Kenapa lo kangen?" jawab Steve sambil terkekeh.
"Eeeanjir, punya gua tuh." timpal Taeyong.
"Ahh mau masak, daripada ngaku-ngaku 'punya gua, punya gua,' tapi ngga ada gerakan, mending masak buat calon, pulang sekolah pasti cape." kata Minhyun.
"Lah anjir, gua aja yang masak. Jangan calon-calonan lu, udah punya pacar juga" kata Taeyong mengacak pinggang.
"Mulai nih ribut lagi. Tapi aneh ya, kurang satu orang." kata Steve, membuat Taeyong dan Minhyun terdiam. Mengerti dengan situasi sunyi ini, Steve pun membuka lagi suaranya. "Ribut lagi sono, lagian ngga ada yang gua izinin sama adik gua." kali ini Steve sedikit berteriak.