3. BIMBANG

8.4K 223 8
                                    

Rossa berjalan keluar dari ruangan Afgan dengan perasaan yang tidak menentu, entahlah saat Afgan mengucap perjanjian itu ada yang tidak terima dalam dirinya seolah perjanjian itu akan membawanya ke dalam kesedihan.
Aldo yang berjalan di depan menoleh ke belakang karena merasakan jika Rossa tidak berada di belakangnya namun sedikit jauh.

"Ada apa dengan gadis itu. Setelah keluar dari ruangan bos mukanya berubah murung " batinnya sambil menatap Rossa yang berjalan dengan sedikit melamun.

Hingga dirinya terkejut saat menabrak orang yang ada di depannya.

"Ah.. Ma.. Maafkan saya tuan" ucapnya sambil menunduk.

"Jangan memanggilku tuan. Saya belum tua" jawabnya dengan suara lembutnya. Rossa mendongak dan menatap orang yang berada di depannya. Wajahnya memang tampan tapi lebih tampan Afgan, terkejut dengan pikirannya Rossa menggelengkan kepalanya.

"Astaga cha? Kamu mikir apaan sih",batinnya.

Aldo menatap heran gadis di depannya tiba-tiba menggelengkan kepalanya.

"Hey kamu kenapa. Apa kau sakit" tanyanya hati-hati.

"Ah.. Tidak saya baik. Kalau begitu saya pulang sendiri saja. Maaf sudah merepotkan anda" ucapnya sambil berjalan meninggalkan Aldo dengan wajah cengonya.
Apa-apaan gadis itu, dia ingin Afgan menghajarnya karena tidak mau di antar. Aldo lalu berjalan sedikit cepat untuk mengejar Rossa.

"Tunggu" panggil Aldo sambil mencekal lengannya.
"Kamu saya antar pulang. Kamu mau bikin wajah saya babak belur karena orang yang bertemu sama kamu tadj" ucapnya sambil menatap Rossa.

"Maksudnya" tanya Rossa dengan wajah bingungnya.

"Nggak pa-pa ya udah ayo saya anter, saya harus anter kamu dengan selamat. Dan saya juga bisa selamat" ucapan Aldo yang terakhir sedikit mengecil membuat Rossa mengendikan bahunya.

Rossa hanya mengikuti langkah kaki orang di depannya dengan sedikit heran. Kenapa dia kelihatan takut banget saat bertemu dengan Afgan. Memangnya Afgan mukanya nyeremin apa.

Ting...

Pintu lift terbuka Aldo masuk ke dalam lift dan di ikuti oleh Rossa. Di dalam lift tersebut tak ada yang bicara Rossa memainkan ponselnya untuk mengetik sesuatu yang di kirim ke Ditta.

"Dit, besok kita ketemu di kafe ya? Tapi sore aja" tulis pesannya untuk Ditta.

Setelah mengetik dan mengirim pesan tersebut Rossa memasukkan ponselnya, saat hendak di masukkan ada notif pesan dari Netta.

"Sayang kamu kalau pulang langsung aja ya? Papa udah ambil kuenya kok"

Itulah pesan singkat dari sang Mama. Aldo yang sedari tadi diam hanya melihat Rossa dari pintu lift tersebut.

Ting...

Lift berhenti di lantai satu, Aldo menoleh ke arah belakang.

"Kamu tunggu di depan saya ambil mobil dulu di sana" sambil menunjukkan arah parkiran dan di angguki oleh Rossa.

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang