Pagi ini Afgan dan Rossa sudah bersiap-siap untuk ke bandara, karena pagi ini Afgan dan Rossa akan kembali ke Jakarta. Afgan akan mengajak ke rumah barunya karena Afgan tidak ingin satu rumah dengan orang tuanya maupun mertuanya.
Rossa sebenarnya tidak enak badan. Kepala nya terasa pening tapi dia harus balik ke Jakarta dengan Afgan suaminya. Dan saat ini Rossa Di bantu Netta dan Arda, untuk memasukkan semua bajunya ke dalam koper. Arda yang tadinya tidak menyadari kondisi Rossa akhirnya dia bertanya kepada menantunya.
"Sayang, wajah kamu kenapa pucat begini. Kamu sakit, " tanya Arda dengan nada khawatir.
"Ng...nggak kok ma. Ocha nggak apa-apa " jawab Rossa sambil menggeleng.
Netta pun mendekati sang Putri.
"Cha badan kamu sedikit anget, gimana kalau pulangnya besok aja. Biar mama bicara sama suamimu" kata Netta tak kalah khawatir.
"Nggak ma, ocha nggak apa-apa. Cuma sedikit pusing aja dari kemarin" jedanya "Jangan ma, ocha nggak bikin kak Afgan marah. Nanti kalau udah sampai Jakarta ocha bakal istirahat kok, " bantahnya dengan halus.
"Tapi cha.... ,"
"Ma, ocha benaran nggak apa-apa. Udah lebih baik ocha segera beres-beres sebelum kak Afgan marah" potong Rossa sambil mengambil jaket untuk di pakainya.
Netta hanya menghela nafasnya Putri nya benar-benar keras kepala. Tapi Netta juga tidak bisa membantah. Arda yang menatap menantunya dengan perasaan khawatir juga, dia tau jika Afgan juga tak bisa di bantah.
***
Dua koper sudah siap di ruang tengah, saat ini sedang menunggu Afgan yang masih dalam perjalanan ke sini karena harus mengambil Tiket pesawatnya di Aldo. Rossa duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Ceklek...
Pintu, hotel terbuka menampilkan wajah Afgan yang datar dengan pakaian kaos warna putih dan celana jeans. Terlihat sangat tampan.
"Sudah siap" tanyanya sambil berjalan masuk.
"Udah kak, tadi mama juga baru saja keluar. Mereka akan pulang sama kita kan kak" tanya Rossa sambil memasukkan ponselnya.
"Tidak! " jawabnya singkat. Afgan mengambil kopernya dan menggeretnya keluar, Rossa pun melakukan hal yang sama. "Kita berangkat sekarang" ucap Afgan tanpa menoleh ke arah Rossa. Rossa hany mengangguk dan mengikuti langkah Afgan.
Memasuki lift, Afgan menghubungi Nando untuk menjemputnya di bandara Soekarno-hatta.
"Nanti jemput kami di bandara" ucap Afgan ke pada Nando di seberang sana.
"Baik bos" jawab Nando cepat.
"Kita akan langsung ke rumah baru" tiba-tiba bersuara.
"Iya kak, bukannya kak Afgan udah bilang" jawabnya sambil melihat punggung sang suami.
"Dan saat itu juga, peraturan barumu akan di mulai" tegasnya.
Rossa hanya menghela nafasnya pasrah. Karena hari ini, adalah hari baru untuk dirinya menjadi seorang istri.
Tring...
Pintu lift berhenti dan terbuka, Afgan berjalan ke luar dahulu dan di ikuti Rossa. Di bawah ternyata semuanya sudah menunggu untuk mengantarkan pasutri ke bandara.
"Biar papa yang anter kalian, tadi papa pinjam mobil milik hotel ini" ucap Aditya.
"Terserah papa" jawab Afgan.
![](https://img.wattpad.com/cover/168646773-288-k327090.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS DEVIL
Ficção GeralCover by @RivaXia Rossalina Malik umur 21 tahun harus menerima perjodohan karena suatu perjanjian kedua orang tuanya dengan seorang pengusaha kaya, Rossa harus menikah di saat dirinya masih kuliah dan sebentar lagi akan menjalankan Wisuda karena kul...