16. TERPURUK

10.1K 225 8
                                    

Seminggu sudah setelah kejadian itu, Rossa tidak pernah keluar kamar. Dia selalu berdiam diri di kamar. Duduk di kursi dekat balkon dengan keadaan meringkuk Rossa memeluk kakinya yang di tekuk ke atas. Kadang air matanya jatuh tanpa sadar.

Hiks....

Isakan itu lolos kembali dari mulut Rossa. Setelah kejadian itu, malamnya Afgan pergi meninggalkan Rossa yang menangis di dalam kamar mandi.

Setiap pagi Rossa duduk di balkon dengan tatapan kosongnya, kadang Sukma masuk ke dalam kamarnya Rossa tidak mengetahuinya. Seperti saat ini.

Ceklek...

"Nyonya, nyonya makan dulu ya. Nanti nyonya sakit " ucap Sukma meletakkan nampan di meja tak jauh dari duduk Rossa. Rossa tak bergeming masih tetap di posisinya. "Nyonya, jangan seperti ini terus. Jika tuan pulang saya dan yang lain akan kena amukannya" pinta Sukma yang berdiri di samping Rossa.

"Aku nggak lapar mbak" jawab Rossa tanpa menoleh.

"Tapi Nyonya harus makan. Badan nyonya sangat kurus nanti Tuan Adit dan Nyonya Arda tau kami yang akan kena marah" kata Sukma masih tetap membujuk Rossa.

Rossa tak menjawab, dia hanya diam. Sukma pun menyerah dia meninggalkan piring yang berisi makanan di meja tersebut dan Sukma keluar dari kamar Rossa.

Seminggu lalu setelah kejadian itu, Afgan pergi ke Surabaya karena harus memantau saham di sana. Tanpa ada rasa bersalah Afgan pergi begitu saja iblis yang mengusai Afgan seakan-akan tak memperdulikan Rossa yang sangat hancur.

"Kau sekarang menjadi milikku seutuhnya dan menjadi canduku saat ini. Jadi jangan pernah kau melawan jika hidupmu masih ingin tenang " kalimat itu selalu terngiang-ngiang di pendengaran Rossa. Afgan mengatakan seolah dirinya bukan istrinya melainkan perempuan yang selalu memberikan kehangatan baginya.

Rossa memeluk dirinya dengan erat kata-kata itu benar-benar membuat dirinya semakin terpuruk. Hari pun menjelang sore tapi makanan yang di siapkan pun tak tersentuh. Hingga suara pintu terbuka membuat Rossa tak menoleh sedikit pun.

Langkah kaki seseorang itu menghampiri dirinya dan memeluknya erat. Rossa tetap pada diamnya.

"Cha, loe kenapa. Kenapa keadaan loe kayak gini"ucap Ditta sahabat Rossa. Seminggu yang lalu setelah kejadian di restoran itu Ditta tidak merasa tenang. Dia takut jika Rossa di marahi oleh Afgan. Dan seminggu yang lalu setelah kejadian itu Rossa tak ada kabar sama sekali Ditta benar-benar frustasi dan akhirnya dia datang untuk menemui Rossa sang sahabat.

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang