12. PERATURAN

7.7K 204 4
                                    

Dua minggu sudah pernikahan Afgan dan Rossa, dan seminggu sudah Rossa keluar dari rumah sakit, saat itu juga mereka tak saling bicara ataupun mengobrol. Mereka tidur dengan kamar terpisah karena Afgan sudah berjanji jika setelah menikah dan dia tidak akan menyentuhnya. Dan tidak akan jatuh Cinta.

Rossa juga menghabiskan harinya di kampus,tak banyak juga dia sekarang jarang keluar untuk bertemu dengan Ditta. Apalagi Alex menjadi satu kampus dengannya.

Dan di sinilah mereka sekarang di ruangan Afgan, dengan Afgan yang duduk di kursi besarnya dan Rossa duduk di seberang mejanya.

"Kenapa kakak bawa aku ke sini. Kakak mau apalagi" tanya Rossa yang sudah mulai bosan.

Afgan menatap Rossa dengan tatapan bencinya. Dia meletakkan tangannya di bawah dagu.

"Aku akan memberikan peraturan untukmu" jawab Afgan enteng.

"Peraturan" tanya Rossa ulang.

Afgan mengangguk. "Iya peraturan yang harus kau turuti dan kau jalani" kata Afgan dingin.

Afgan mengambil kertas di dekat laptopnya, ternyata dia sudah menyiapkan jauh-jauh hari. Sebelum Rossa masuk rumah sakit dia sudah menulis peraturan.

"Baca dan pahami isinya" ucap Afgan setengah melempar lembar kertas tersebut. Ke arah Rossa,dis tersentak kaget, dan segera mengambil kertas dan mulai membaca.

Peraturan untuk sdri Rossalina Malik.
Pihak kedua :
1. Pulang kuliah harus tepat waktu, tidak ada alasan untuk pulang telat.
2. Jika bepergian harus bersama Nando.
3. Di larang menghubungi orang luar.
4. Jangan pernah masuk ke dalam dapur untuk melakukan sesuatu.
5. Jangan membantah jika di suruh oleh pihak pertama(suami) 
6. Jika ingin pergi harus pamit atau izin terlebih dahulu.

Jika pihak Kedua tidak bisa mentaati peraturan di atas maka pihak pertama akan memberikan hukuman.

Rossa menutup matanya untuk menahan amarah, dia tidak suka di atur apalagi membatasi waktu untuk dia melakukan sesuatu.

"Apa-apaan ini, aku tidak mau. Peraturan ini sangat tidak masuk akal" ucap Rossa sambil meletakkan kertas di atas meja dengan kasar.
"Asal kakak tau aku tidak suka di atur, peraturan yang kakak berikan itu sangat banyak dan aku tidak bisa menyanggupi semua" jelas Rossa panjang lebar dengan suara sedikit keras dan nafas memburu.

Afgan berdiri dari tempatnya dan berjalan dengan tenang, sorot matanya tak lepas dari Rossa. Tepat berdiri di depan Rossa membuat sang empunya menegang.

"Kau mulai berani membantahku dan membetakku kucing kecil" ucap Afgan dengan nada dingin, tangan Afgan mencengkeram dagu Rossa.
"Ingat ocha, perusahan papa mu ada dalam pengawasan ku sekali kau berbuat ulah maka semua akan selesai" tegasnya membuat Rossa menggeleng dengan mata berkaca-kaca.

"Kak... Le...lepas sakit" lirihnya dengan kedua tangannya memegang pergelangan Afgan.

"Jadi kau tetap menolak peraturan yang ku buat atau kau lakukan" tanya Afgan yang sudah melepas tangannya dari dagu Rossa.

Rossa gelisah, dalam hati dia tidak ingin adanya peraturan tapi jika tidak maka sang papa lah jadi korbannya.
Rossa menunduk dan menarik nafasnya.

"Ba... Baik aku akan turuti semua peraturan kamu" sekali nafas dan yakin akan jawabannya.

Afgan menyeringai penuh dengan kemenangan, karena Rossa akan selalu tunduk padanya.

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang