6. UNDANGAN

5.5K 173 2
                                    

Hari demi Hari telah berlalu, tinggal 1 minggu lagi Rossa akan menikah. Karena perjodohan itu kini hidup Rossa benar-benar berubah, dari hal yang dulu Rossa sukai hingga larangan pergi dengan alasan jika dirinya akan menjadi istri dari seorang CEO. Larangan dari Ardi membuat Rossa merasakan kehidupan yang tidak seharusnya Rossa lakukan. Dalam halnya dia akan pergi dengan Ditta,Ardi akan mengiyakan maka sekarang harus ada seseorang untuk mengawasi Rossa.

Seperti saat ini, Rossa akan ke toko buku untuk membeli beberapa buku untuk tugas kampus bersama Ditta, maka orang suruhan Afgan akan selalu ada di dekatnya dan selalu memberikan info kepada Bos besarnya.

"Pa, ochapergi dulu ya ke toko buku sama ditta" pamitnya sambil mengambil kunci mobilnya.

"Kamu jangan bawa sendiri, biar Nando yang nyetir " jawab Ardi yang duduk di ruang tengah.

Rossa memutar matanya malas.

"Astaga pa? Aku nggak lama. Aku sama Ditta harus dapetin buku untuk tugas kampus" ucap Rossa yang sudah di dekat pintu.

"Kamu tetap di temani Nando atau tidak sama sekali" tegas Ardi, Rossa menghela nafasnya akhirnya mau tidak mau maka Rossa menyanggupi ucapan Ardi.

"Baiklah, aku akan sama Nando untuk jemput Ditta"__Rossa.

Rossa membuka pintu dan segera keluar, menutup pintu sedikit keras membuat Ardi menghela nafasnya.

"Maafkan papa cha? Papa tidak bisa berbuat apa-apa" lirih Ardi menatap pintu yang barusan di tutup sang Putri.

Rossa berjalan dengan kesal, ternyata Nando sudah berada di dekat mobil Rossa. Rossa menatapnya dengan kesal, tapi Nando tak permasalahkan itu dia 11-12 dengan Afgan. Tapi Nando masih bisa terlihat ramah di bandingkan dengan Bosnya.

"Selamat sore Nona, anda mau di antar kemana" tanya Nando sopan.

"Nggak usah formal, anter aku ke rumah Ditta"ucap Rossa jutex sambil melemparkan kunci mobil ke arah Nando.

"Baik nona".

Setelah Nando menangkap kunci mobil tersebut, dia segera bergegas masuk ke dalam mobil duduk dikursi kemudi, sedangkan Rossa duduk di belakang. Rossa tak banyak bicara dia hanya diam sesekali dia memainkan ponselnya tiba-tiba ada notif pesan dari Afgan.

From : Kak Afgan
Jika keluar pulang tepat waktu. Jangan terlambat dan tak ada bantahan. Ingat!

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang