PROLOG

28.2K 502 3
                                    

"Ma, pa ocha nggak mau nikah. Ocha nggak mau menikah muda pa , Ocha masih ingin kuliah pa" ucap nya sambil menatap Ardi sang papa

"Cha, papa mohon kamu menikah dengan Putra dari Bapak Aditya. Kamu tolong papa dan mama sekali aja"_ Ardi

Rossa menatap Ardi dan Netta dengan air mata yang akan tumpah. Apa mereka tidak tau jika Rossa tidak ingin menikah di umur yang masih di bilang sangat lah muda. Tapi apa daya mereka memaksanya karena perjanjian konyol itu.

"Kenapa mama sama papa nggak pernah ngertiin perasaan aku. Aku masih ingin bebas pa, aku nggak mau nikah sama orang yang sama sekali gak aku kenal" ucapanya sambil berdiri.

"Maafin papa cha? Papa sudah menerima tawaran itu dan berjanji akan menikahan kamu dengan Putranya. Jadi sekali saja papa mohon kamu mau ya menikah dengan Putra Pak Aditya," kata Ardi sambil berdiri dan berjalan ke arah Rossa yang masih berdiri di tempatnya.

Sedangkan Netta hanya duduk dan menatap sang Putri dengan tatapan sendunya. Karna dia tidak bisa berkata apa-apa selain meminta maaf dalam hatinya.

"Maafin mama sayang," batinnya sambil menatap Rossa dengan sendu.

Rossa menangis dalam diam, walau tidak terisak tapi air matanya terus keluar. Ardi memeluk Rossa dan sedikit mengusap punggung Putri nya.

"Papa tidak meminta kamu untuk melakukan hal yang tidak kamu sukai. Papa hanya ingin menebus semua apa yang telah Pak Aditya lakukan, beliau membantu papa untuk memulihkan perusahaan kita cha? " ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Rossa.

Rossa menghentikan tangisannya dan memegang tangan Ardi dan menggenggamnya. Dengan satu tarikan nafas Rossa menjawab semuanya.

"Baiklah ocha mau menikah dengan laki-laki itu. Ocha mau membantu papa agar perusahaan papa terus berjalan" ucapnya penuh dengan keyakinan dengan suara seraknya. Walau dal hatinya dia berteriak tidak ingin.

Ardi dan Netta tersenyum. Netta berdiri dan berjalan ke arah Ardi dan Rossa lalu memeluk mereka.

"Terima kasih sayang, mama sayang sama ocha " ucapnya sambil memeluk keduanya.

"Aku harus menanggung semua yang kedua orang tuaku beban. Dan terpaksa aku harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak aku kenal" batinnya saat masih di pelukan keduanya.

Rossa melepaskan pelukannya.

"Lebih baik papa sama mama istirahat karena udah malem besok kita bicarakan lagi. Ocha juga mau tidur besok ada kampus pagi" ucapnya sambil memegang tangan keduanya.

Ardi dan Netta mengangguk. Rossa meninggalkan keduanya di ruang tamu, dia berjalan menaiki tangga dengan pikiran yang sangat kacau.

.

.

.

Di lain tempat

"Kenapa harus aku yang akan jadi suaminya " ucapn laki-laki itu dengan wajah datarnya.

Arda menatap sang suami agar menjelaskan semuanya. Aditya menatap balik sang istri. Dengan tarikan nafas akhirnya Maxime menjawab pertanyaan sang putra.

"Karna Papanya Rossa datang dan membuat janji pada papa untuk mau menerima tawaran yang papa berikan gan? " jawab Aditya menatap sang putra.

Laki-laki yang di panggil gan itu hanya diam dan tak menjawab.

"Mama mohon gan, kamu mau ya menikah dengan Rossa. Mama yakin dia wanita yang baik buat kamu" Arda ikut bersuara karna sejak tadi hanya diam.

Laki-laki itu masih tetap diam dan belum menjawab ucapan Arda maupun Aditya, dia menatap keduanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Baiklah Agan akan menikahi nya" putusnya. "Dan akan membuat dirinya menangis serta sakit hati secara bersamaan" lanjutnya dalam batin.

Ya dia adalah Afgansyah Putra Pratama laki-laki yang sifatnya sangat dingin, tak tersentuh dan selalu datar, mempunyai sifat yang kadang sulit di tebak membuat Aditya maupun Arda bingung karna Cinta masa lalunya.

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang