4. MAAF

7.2K 201 5
                                    

Sorenya Rossa tidak keluar dari kamar, enggan untuk selalu bergabung dengan orang tuanya. Karen teringat Ardi yang sudah membentaknya lebih tepatnya marah. Hanya karna hal sepele. Rossa selalu menelepon Ditta untuk menemaninya kadang Ditta juga datang. Setelah pulang dari kantor Afgan dan di anter Axel, Rossa sama sekali belum keluar kamar, makan selalu pembantunya yang anter ke kamarnya.

Setelah Rossa di bentak Ardi, malamnya dia menangis duduk di balkon kamarnya menatap langit yang begitu gelap seakan langit mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya.

"Apa aku salah jika bertemu dengan teman lama ku. Kenapa papa melarangku. Sebelum ini papa selalu cuek jika aku berteman dengan siapa saja" tanyanya pada dirinya sendiri.

Sore itu Ditta datang ke rumah Rossa atas permintaannya saat masih berada di kantor Afgan, Ditta terkejut melihat wajah Rossa yang sembab dan muka berantakan. Ditta bertanya kepada Rossa apa yang terjadi dan Rossa menceritakan semua kecuali dirinya bertemu dengan Axel mantannya Ditta.

"Loe kenapa cha? Kenapa loe berantakan kayak gini" tanya Ditta sambil membenahi Rambut Rossa yang berantakan.

"Dit... Hiks... Papa" ucap Rossa sambil memeluk perut Ditta yang memangnya beridiri di depannya.

"Bokap loe kenapa cha? "Tanyanya penasaran sambil mengusap rambut sahabatnya itu.

"Papa bentak aku. Baru kali ini marah dan bentak aku dit. Cuma gara-gara hal yang sepele papa sampai marah" jelasnya dengan suara paraunya. Ditta menghela nafas pelan Ditta sedikit paham dengan Ardi, dia adalah papa yang sangat posesif setelah kejadian waktu silam. Ardi memang tidak bisa melihat Rossa kenapa-napa tapi apa yang di lakukan Siang tadi membuat Rossa sakit hati.

"Cha dengerin gue" melepaskan pelukan Rossa dan duduk di samping gadis itu. "Om Ardi bentak loe, pasti ada alasannya cha. Om Ardi nggak bermaksud seperti itu mungkin om tidak mau loe kenapa-napa jadi om marah sama loe. Emang apa yang loe lakuin kenapa bisa-bisa om bentak loe" lanjutnya dan bertanya menatap Rossa.

Rossa diam tak menjawab pertanyaan Ditta, Rossa takut jika dia mengatakan jika dirinya di Antar Axel. Rossa nggak mau Ditta marah dan salah paham.

"Mungkin aku keluar nggak pamit papa, dan pulang telat " bohongnya.

Ditta menghela nafasnya.

"Ya udah loe sekarang cuci muka, terus loe istirahat. Ingat kata-kata gue cha. Jangan pernah loe bikin om dan tante marah, perjodohan yang mereka lakukan pasti apa yang om paksakan jadi apapun nanti loe harus siap dan gue akan selalu ada buat loe" memegang pundak Rossa untuk memberikan kekuatan.

Rossa mengangguk dan memeluk Ditta. Rossa memejamkan matanya dan mulai merenungkan apa yang di katakan Ditta.

"Loe harus minta maaf sama mereka. Jangan buat mereka merasa bersalah sama perjodohan ini" ucapnya masih memeluk Rossa. Rossa mengangguk kecil Ditta senang bila Rossa menurut apa katanya. "Ya udah gue balik, gue nggak bisa lama-lama karena gue ada janji. Gue jemput loe lusa untuk ke kampus" lanjutnya.

Ditta meninggalkan kamar Rossa untuk pulang, setelah Ditta keluar Rossa beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan istirahat sejenak. Mulai saat ini dia akan membuat Ardi dan Netta bahagia. Tak ingin mengecewakan mereka, besok dia harus minta maaf kepada sang papa Ardi.
.

.

Afgan berada di kamarnya baru saja dia selesai mandi. Setelah, Aldo menemuinya tadi Afgan langsung meninggalkan ruang kerjanya dan meninggalkan Foto Rossa yang di kirim oleh anak buahnya. Berjalan ke arah lemari dengan handuk yang melilit pinggangnya, tubuh yang membentuk sixspack membuat siapa saja akan ingin jatuh dalam pelukannya.

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang