Hoseok's POV
Seokjin jalan kek setrikaan rusak. Maju mundur, kanan kiri, depan belakang, muter dan berbagai arah lainnya dia jalanin.
"Lo kalo nggak bisa diem, gue tusuk lubang hidung lo pake sapu lidi," ancam Yoongi yang lagi sibuk di komputernya.
By the way, ini dua anak tuyul ada di kamar kos gue. Gue sendiri nggak tau kenapa mereka bisa ada di kos gue, karena pas gue baru aja masuk ke kos, eh mereka udah ada di dalam.
Pasti kerjaannya si makhluk neraka.
"Ini semua gara-gara lo! Dasar siluman!" omel Seokjin.
Gue yang masih nggak ngerti ada apa. "Ada apaan sih lo berdua ribut? Dan, kenapa juga Seokjin-ssi bisa ada disini?"
Seokjin memukul kepala bagian belakang Yoongi dengan keras sampe kedengeran bunyi bugh.
Jackpot!!!
Yoongi mengaduh kesakitan. "Eh daki leher! Lo ngapain mukul pala gue? Aduh..."
"Mau gue tambah? Supaya otak lo bisa kembali ke posisi yang bener, dan nggak menggila kek tadi," omel Seokjin dan belum sempat Yoongi kabur, tangan Seokjin yang lebar kek pantat panci mendarat indah di bagian belakang kepala Yoongi.
Jarang-jarang gue liat Yoongi dipukul palanya. Lanjutkan, Kim Seokjin.
"Eh, kuda ayan! Kok lo diem aje? Bantuin gue!"
Gue mengedikkan bahu. "Kenapa gue musti bantu lo? Kenapa gue? Gue ga punya kewajiban buat bantu lo, kerak nasi!"
Rasakan itu, anak iblis! Nyahahahahaha.
"Lagian gini, gue gatau ada apa sama lo berdua. Dari pas di ruangannya Namjoon, lo berdua udah aneh. Tapi gue gatau ada apa. Namjoon juga ga ngomong apa-apa. Gimana caranya gue mau bantu kalo gue aja ga tau masalahnya apa," gue nyerocos panjang lebar kek gerbong kereta.
Kalo dia ngerti, Alhamdulillah.
Kalo dia nggak ngerti, Astaghfirullah."Jadi gini, Hoseok ssi," Seokjin mukul Yoongi sekali lagi sebelum akhirnya duduk. "Ini si bocah nyaranin gue yang nyanyi bagian solo lagunya Namjoon."
Gue membola. "Hah? Solo? Emang ada Gi? Perasaan nggak ada."
Yoongi ngelus-ngelus kepala belakangnya yang berdenyut. Seokjin mukanya emang cantik, tapi tenaganya kek badak liar. "Bukan buat track yang tadi kita bikin, tapi buat track yang dibuat Namjoon sendiri."
Gue manggut-manggut. Gue emang tahu, di project ini bakal ada satu lagu yang Namjoon compose sendiri, bukan sama-sama gue atau Yoongi.
"Ya terus? Bukannya malah bagus?"
Seokjin melotot nggak percaya gue ngomong gitu, sementara Yoongi melompat berdiri, balas memukul kepala Seokjin.
"TUH KAN! GUE BILANG JUGA APA! DASAR EMBRIO PLATIPUS!"
Seokjin merasa nggak terima. "Apanya yang bagus?! Hoseok ssi, gue tau lo temenan sama ini bocah ingusan, tapi please sekarang bukan waktunya buat ngebela dia."
"Meh.." kata gue. "Gue biar dibayar sama seisi dunia juga ogah buat ngebela tuh anak iblis. Tapi, emang itu ide bagus."
Seokjin mengerut heran.
"Gini lo. Ketika lo diminta nyanyi lagunya Namjoon, otomatis Namjoon sebagai orang yang tau bentuk lagunya kayak gimana bakal ada di samping lo buat ngasih instruksi buat lo."
Yoongi manggut-manggut sedangkan Seokjin memasang wajah tak mengerti.
"Gue nggak ngerti."
"Yang bego begini mau sama Namjoon yang jenius? Nggak sadar diri," sindir Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMBS ▪️
Fanfiction[Completed] Hai, gue Jung Hoseok, CEO dari The Combs, perusahaan jasa paling kece di dunia. Bergerak di bidang yang anti-mainstream, gue udah menangani banyak kasus dari klien gue. Ada 3 kasus paling berkesan buat gue. Dan ini adalah kasus paling be...