Hoseok's POV :
Seokjin berubah.
Bukan. Dia bukan berubah jadi power ranger pink.
Tapi sikapnya berubah.
Kayaknya udah dari kemarin. Atau kemarinnya lagi? Gue lupa. Tapi yang jelas dia berubah.
Senyum seadanya. Ngomong seadanya. Makan seadanya. Dan dia bahkan nolak waktu gue, Yoongi sama Namjoon ngajak dia buat kongkow di Musroom lagi.
Padahal gue udah belo-beloin mata kan, ngasih kode ke Seokjin buat ikut, eh dia nolak.
Kayak hari ini. Untuk kesekian kalinya gue minta dia buat ikut kita kongkow lagi hari ini, sekaligus ngerayain pesta pra-debut gue dan Yoongi. Ini idenya Namjoon ya, gue cuma ikut aja gitu.
Tapi Seokjin seperti beberapa hari yang lalu. Me. No. Lak. Dia tuh nggak ngerti apa rasanya ditolak tuh sakit banget? Jahat kamu, Kim Seokjin.
"Ayo dong, Seokjin. Ini pesta pra-debut gue sama Yoongi masa lo nggak dateng. Pleasee..."
Seokjin sibuk ngeberesin barang-barangnya karena emang udah waktunya pulang. Gue pun menahan tangan Seokjin, membuat Seokjin menghentikan gerakannya.
"Sorry, Seok. Gue gabisa. Ada urusan," kata Seokjin.
"Lo kenapa sih?" Gue lama-lama jadi kesel. "Lo sadar nggak tingkah lo aneh beberapa hari ini? Lo bahkan nolak buat jalan bareng lagi sama Namjoon. Padahal itu bagus buat perkembangan lo sama Namjoon!"
Seokjin menegakkan tubuhnya. "Gue lagi nggak mood buat ngomongin ginian. Gue minta maaf gue gabisa dateng ke pesta perayaan pra-debut lo."
Seokjin buru-buru pergi dan ninggalin gue sendiri. Gue cuma bisa ngeliatin Seokjin yang perlahan menjauh sambil bertanya-tanya ada apa sebenarnya sama Seokjin.
Bahkan sampai gue tiba di acara perayaan itu pun, gue nggak berhenti buat mikirin hal itu. Jujur gue nggak menikmati perayaan itu, padahal awalnya itu acara diadain sama Namjoon buat gue sama Yoongi.
Yoongi terlihat tidak peduli. Dia sibuk minum wine. Dan Namjoon...
Well, dia keliatan tidak menikmati padahal acara itu dia sendiri yang inisiasi.
"Seokjin nggak ikut lagi ya?"
Gue mendongak dan ngeliat Namjoon narik kursi dan duduk di depan gue. Gue mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Namjoon.
"Kayaknya dia ada masalah ya?"
Gue mengerut. "Masalah? Apa?"
Namjoon mengedikkan bahu. "Gue nggak tau. Tapi kalo dia berubah drastis kayak gini nggak mungkin nggak ada apa-apa kan?"
Gue diam lalu mengangguk pelan. Ya, pasti emang ada sesuatu sama Seokjin tapi gue nggak tau apa karena Seokjin pun diajak ngomong responnya susah banget sekarang.
"Seokjin nggak bilang apapun sama lo? Maksud gue, Seokjin pernah bilang kalian biasa telponan kalo malem. Seokjin nggak cerita apapun?"
Namjoon mendesah pelan dan gue langsung tau pasti ada sesuatu juga diantara mereka.
"Udah dua hari gue sama Seokjin nggak telponan," jawab Namjoon.
Gue membola. "Apa?"
"Telpon gue nggak diangkat. Gue sms pun nggak dia bales," lirih Namjoon. "Gue berusaha ajak dia ngomong pas di kantor, tapi dia keliatan kayak menghindar."
Gue mengerjapkan mata bingung. Seokjin menolak telepon dan SMS Namjoon? Seorang Seokjin yang tergila-gila sama Namjoon bisa melakukan itu?
Gue menatap nggak percaya kearah Namjoon yang hanya duduk diam di hadapan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMBS ▪️
Fiksi Penggemar[Completed] Hai, gue Jung Hoseok, CEO dari The Combs, perusahaan jasa paling kece di dunia. Bergerak di bidang yang anti-mainstream, gue udah menangani banyak kasus dari klien gue. Ada 3 kasus paling berkesan buat gue. Dan ini adalah kasus paling be...