"Jung Hoseok ssi, tolong lihat ke sini," suara salah satu jurnalis wanita membuat lelaki bernama Jung Hoseok itu menoleh dan melemparkan senyum ala pepsodent-nya ke arah kamera. Jeritan wanita histeris saat Hoseok melambaikan tangan sambil terus tersenyum.
"Kau sangat tampan, Hoseok ssi!"
"Hoseok ssi, ayo kita menikah!"
"Aku mencintaimu, Jung Hoseok!"
*****
Hoseok POV :
Kalian dengar itu? Itulah jeritan kaum hawa yang haus akan pesona gue. Oh iya lupa, belum kenalan, yah meskipun gue yakin lo semua udah tau gue siapa.Gue Jung Hoseok. Anak muda super kece nan keren plus seorang milyarder. Soal tampang? Jangan ditanya. Gue bisa bikin anak TK nangis histeris gara-gara liat senyum gue yang menawan, bikin nenek-nenek sesak napas gara-gara gue kedipin mata. Bukan sombong cuy, tapi emang kenyataan kalo tampang gue itu pesonanya nggak bisa ditahan.
Silahkan tanya manusia manapun di muka bumi ini, maupun yang ada di alam lain, semua pasti kenal gue. Iyalah. Secara gue adalah CEO dari The Combs, perusahaan jasa paling unik dan jasa perusahaan gue paling banyak digunakan di seluruh dunia. Dari Amerika sampe Afrika, pasti tau siapa Jung Hoseok dan apa itu The Combs.
Saking suksesnya perusahaan gue, The Combs mendapatkan penghargaan perusahaan jasa terbaik dunia selama 6 tahun berturut-turut. Bukan sombong cuy, tapi emang kenyataan perusahaan gue itu kece badai.
Hari ini, gue diundang lagi dalam acara talkshow yang jujur sebenarnya gue gatau talkshow-nya mau ngebahas soal apa. Tapi, untuk menjaga reputasi seorang Jung Hoseok yang dipuja banyak wanita karena kecerdasan dan ketampanannya, gue datang ke talkshow ini.
"Hoseok ssi, Anda sudah siap? Kita akan segera mulai," si MC cewek manggil gue sambil senyum malu-malu tai ayam.
Liat kan? Sorry bro, jangan iri.
Gue senyum super manis. "Saya selalu siap."
Rasakan jurus jaran goyang ala Jung Hoseok.
"Camera.. on 3...2....1...cue,"
Lampu panggung menyala dan sorakan serta riuh tepuk tangan terdengar. Gue langsung memamerkan senyum gigi berseri gue ke penonton."Sungguh suatu kehormatan bisa duduk bersama dengan seorang pebisnis muda dan sukses. Selamat malam Jung Hoseok ssi."
Gue senyum lebar dan menatap si MC tepat di matanya. "Terima kasih. Kehormatan juga untuk saya bisa duduk dengan MC secantik Anda."
Riuh teriakan terdengar. Gue cuma senyam-senyum aja sambil ngelirik si MC yang gue yakin udah mulai kegeeran.
"Anda bisa saja, Hoseok ssi," kata si MC malu-malu. Gue mah bodo amat.
Si MC berdeham. "Selamat atas pencapaian Anda tahun ini. The Combs kembali menjadi perusahaan jasa terbaik di dunia dan ini sudah ke enam kalinya. Bagaimana perasaan anda?"
Gue menegakkan tubuh. "Pasti saya merasa senang dan bangga dengan prestasi ini. Saya senang karena banyak yang merasa puas dengan pelayanan dari The Combs."
Wanita MC itu mengangguk. "Sesuai dengan slogan perusahaan anda, "I'm Your Hope", sepertinya The Combs sudah menjadi harapan banyak orang di dunia sekarang."
Gue ketawa kecil. "Yah, saya senang jika memang The Combs sudah menjadi harapan banyak orang sekarang, karena memang awalnya The Combs berdiri untuk menjadi harapan bagi banyak orang. Itulah kenapa slogan yang kami ambil adalah "I'm Your Hope.""
"Hal yang membuat unik dari The Combs adalah jasa yang ditawarkan. Bagaimana anda bisa memutuskan untuk menjadikan hal ini sebagai jasa yang bisa diuangkan?"
"Karena saya melihat fenomena percintaan di sekitar kita. Banyak diantara kita yang mencintai, tapi sulit untuk bisa mengungkapkannya. Banyak diantara kita yang ingin mengutarakan, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Banyak diantara kita yang butuh bantuan orang lain untuk bisa dekat atau mengutarakan perasaan kita pada orang yang kita cintai. Dan menurut saya, ini peluang bisnis yang sangat cemerlang."
Suara tepuk tangan terdengar. Gue senyum-senyum, padahal jujur gue ga inget tadi gue ngomong apaan, main asal nyablak aja. Bodo amat lah.
"Klien Anda bertebaran di pelosok dunia. The Combs punya banyak karyawan serta para ''helper" yang siap membantu klien. Tapi hal yang mengejutkan adalah, sebelum The Combs besar seperti ini, anda menjalankan bisnis ini sendirian dan menjadi si Helper sendiri. Bisa anda ceritakan?"
Gue manggut-manggut. "Memang benar. Saya menjalankan bisnis ini secara mandiri dulunya. Saya yang mengelola data klien, saya yang turun ke lapangan, saya mengerjakan segala hal sendiri. Sampai akhirnya jasa saya mulai terkenal, dan The Combs mulai besar hingga seperti sekarang."
Si MC bengong sebentar lalu bicara kembali. "Berarti Anda pernah menangani klien secara langsung Hoseok ssi?"
"Ya."
"Bisakah anda berbagi tentang kasus-kasus yang anda tangani secara langsung. Mungkin kasus-kasus yang paling berat menurut anda."
Gue bengong. Berusaha mengacak-acak bank memori gue sampe akhirnya gue menemukan 3 kasus percintaan yang masih tersisa di bank memori otak gue.
Gue tertawa kecil. "Hm, yang terberat sih nggak ada. Tapi ada 3 kasus yang paling berkesan dan masih saya ingat jelas."
*****
Penasaran? Vote dan comment dulu ye, baru nanti aing lanjut. See ya ^_^
With Love,
Jung Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COMBS ▪️
Fiksi Penggemar[Completed] Hai, gue Jung Hoseok, CEO dari The Combs, perusahaan jasa paling kece di dunia. Bergerak di bidang yang anti-mainstream, gue udah menangani banyak kasus dari klien gue. Ada 3 kasus paling berkesan buat gue. Dan ini adalah kasus paling be...