hei everyone, happy reading:)
*****
"Ya Tuhan, sayang "
ibu yang baru datang langsung memeluk erat tubuh menantu kesayangannya, tak lupa pula mencium kening menantunya dengan penuh kasih sayang."Kau sudah merasa lebih baik? Apa yang kau rasakan sekarang ? "
"Aku sudah baik ibu, aku bahkan ingin segera pulang "
Rahma menyuguhkan senyum tipis untuk ibu mertuanya, sebisa mungkin terlihat baik-baik saja, padahal saat ini, kepala dan perutnya benar-benar terasa tidak karuan."Sebaiknya Jangan pulang dulu sebelum doktermu menyuruhmu untuk pulang "
"Dokterku? "
Rahma sama sekali tidak mengerti."Mulai sekarang dokter Naya akan menjadi doktermu, sayang "
"Tapi untuk apa ibu? Aku kan tidak sakit-sakitan, atau aku terkena penyakit parah? "
Melihat eskpresi cemas menantunya, sang ibu justru tertawa, sambil terus membelai rambut panjang anisa.
"Terimakasih ya nak "
Tiba-tiba saja suara wanita paruhbaya itu terdengar bergetar, kedua kelopak matanya juga tampak berkaca."Tapi utuk apa ibu? "
"Terimakasih karna sudah menjadikan wanita tua ini sebagai seorang nenek "
Rahma butuh waktu beberapa saat untuk mencerna setiap kata yang diucapkan oleh mertuanya.
Hingga akhirnya,
Air matanya menetes."Aku hamil? "
Wanita paruhbaya itu mengangguk."Sebentar, ibu akan telfonkan nazar, dia pasti akan sangat senang "
Bahu rahma mulai terguncang.
Dirinya hamil?
Mengapa dirinya harus mendapat anugrah seperti ini saat ia sudah memutuskan untuk pergi jauh-jauh dari kehidupan lelaki itu?"Hallo, nazar, ibu punya kabar bahagia untukmu "
"Iya, tolong taruh di situ saja " terdengar suara lelaki itu yang sepertinya masih sibuk dengan pekerjaanya.
"Nazar? "
"Iya ibu, bagaimana? ""Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah "
Tidak ada jawaban.Hingga akhirnya terdengar suara jika panggilan itu diputuskan secara sehipak oleh Nazar.
Isak rahmamakin kencang.
Lihatlah, bahkan nazar seperti enggan untuk mendengar kabar ini.
Dan mungkin saja, lelaki itu tidak ingin dan tidak akan mau menerima kehadiran anak mereka nantinya."Tidak apa-apa sayang, mungkin nazar hanya sedang sangat sibuk, dia pasti sangat bahagia sekarang, ibu akan pastikan ia akan segera pulang. Dia tidak boleh terlalu sering meninggalkan istrinya yang sedang hamil ini sendirian "
Ibu kembali memeluknya, dan tanpa ragu rahma mengeluarkan semua isak yang ingin ia suarakan,
Dan isakkan itu semakin kencang saat ia melihat nadia berdiri di ambang pintu, menangis sambil terus menatapnya.Rahma hampir lupa, ia hanya memikirkan kesedihannya saja, tanpa memikirkan bagaimana terlukanya hati nadia.
Nadia dan Nazar sudah menikah selama 5 tahun lebih, sementara ia dan lelaki itu bahkan belum lama menikah, dan sekarang malah ia yang hamil?
Isak rahma perlahan-lahan menghilang,
Bersamaan dengan penglihatannya yang mulai mengremang.*******
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑶𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅 (𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞)
Romansa(COMPLETED) Berbagi itu indah. Sejak secil ibunya selalu mengajari hal itu kepada rahma. Tapi, jika berbagi suami? Itu tidak akan semudah membangikan permen dan mainan. Berbagi suami itu menyesakkan. Terlebih jika suaminya adalah nazar. Nazar...