11. Ketidakperdulianmu

5.9K 494 38
                                    

Eh RS ketikung lagi, kemarin ketikung MBD sekarang ketikung OH, besok jangan-jangan ketikung TSW.  Betapa tajamnya tikungan dunia: /

Setelah ini OH update lagi 11jan~

*********

Malam hari.

Rahma sedang menyiapkan makan malam di dapur.

Hari ini rahma memasak 4 jenis masakan, dan 3 di antaranya adalah kesukan suaminya. Rahma sengaja membuatkan banyak masakan untuk menyambut suaminya yang akan pulang dari luar kota.

Rahma tersenyum.
Ia merasa sangat gembira hari ini. Pertama, karna pagi tadi, untuk pertama kalinya ia merasakan tendangan kecil dari dalam perutnya. Siapa sangka, pergerakan kecil dari dalam perutnya akan begitu terasa sangat menabjubkan, sampai-sampai membuat rahma menangis karna saking takjubnya.

Kedua, karna suaminya akan pulang setelah pergi jauh selama seminggu lamanya.
Tak bisa dipungkiri, rahma sangat merindukan lelaki itu.

Rahma merindukan aroma citrus yang segar milik lelaki itu. Rahma merindukan tegasnya tatapan dari bola mata karamel itu. Bahkan rahma merindukan dinginnya suara milik lelaki itu.
Rahma merindukan segala tentang suaminya.

Rahma melepas celemek yang dikenakannya. Kini, semuanya sudah siap, rahma tinggal menunggu lelaki itu datang dan membuatkan teh hangat untuknya.

"Semua sudah siap? "
Rahma mendongak dan mendapati nadia yang ada di hadapannya. Perempuan itu tampak angun mengenakan dress selutut, lengkap dengan wajahnya yang terlihat begitu bersinar karna polesan make up.

Rahma menurunkan padangan sejenak, meneliti penampilannya sendiri. Rahma hanya mengenakan daster untuk ibu hamil, dan mengucir kuda rambutnya. Wajahnya tidak dipolesi riasan sama sekali, seingatnya ia hanya mengenakan bedak bayi itu pun tiga jam yang lalu. Penampilannya sangat tidak bisa dibandingkan dengan nadia yang pada dasarnya memang lebih cantik dari Rahma.

"Rahma! "

Rahma tersadar dari lamunannya, menyadari jika saat ini nadia tengah jengkel padanya.

"I-ya kak, sudah "

Terdengar suara bel dari luar, membuat nadia segera meninggalkan rahma, untuk membukakan pintu.

Sementara rahma masih terdiam di tempatnya merasakan Jantungnya yang mulai berdebar-debar. Akhirnya, ia akan bertemu dengan lelaki itu setelah seminggu lamanya hanya bisa membayangkan apa yang pernah terjadi di antara keduanya. Memang hanya sedikit yang membahagiakan, namun rahma tetap mensyukuri itu, menjadikannya salah satu kenangan yang paling berharga dalam hidupnya.

Terdengar derap langkah mendekat, terus mendekat hingga rahma bisa melihat sosok itu dari kejauhan. Seketika, pandangan rahma mulai mengabur dengan air mata.

Rasanya masih sulit untuk dipercaya saat sosok itu berdiri dengan jarak yang cukup dekat dengannya.

"Makan malam dulu, mas? " nadia yang menawarkan dengan lembut, yang dibalas dengan gelengan kepala oleh lelaki itu.

"Yasudah, ayo kita ke kamar "
Pasangan itu mulai menjauh dari meja makan, menaiki anak tangga dengan nadia yang bergelayut manja di lengan lelaki itu.

Lagi dan lagi meninggalkan rahma seorang diri.

Air mata rahma akhirnya menetes juga.

Tentu saja bukan kali pertama masakannya akan berakhir di tempat sampah tanpa dilirik sama sekali. Rahma sudah sering kali mengalami hal serupa.

𝑶𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅 (𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang