9. Luka dan Misteri tentang Anna (2)

5.8K 455 23
                                    

... ............ ............

Nazar tidak pernah pergi sepagi ini.
Hal itu tentu membuat istri-istrinya cemas dan bertanya-tanya.

Sejak jam 4 pagi, saat rahma bangun untuk shalat tahajud, suaminya itu sudah tidak ada di sampinya.

Semalam nazar kembali tidur bersama rahma setelah satu bulan lamanya.

Rahma pikir nazar pindah ke kamar nadia, tapi nyatanya tidak juga, lelaki itu pergi, menghilang.

"Mobilnya bahkan ada di garasi rahma, kemana mas nazar? "

Rahma menggigit bibir.
Sudah berulang kali rahma mengecek seisi rumah, tapi ia tak kunjung juga menemukan suaminya.

Keempat mobil milik lelaki itu berjajar rapi di garasi, kedua motor yang sudah lama sekali tidak dipakainya pun masih ada di sana, tetapi lelaki itu tidak ada.

Lelaki itu tidak mungkin pergi jauh hanya dengan berjalan kaki, atau jika ada seorang yang menjemputnya?

"Nomornya tidak aktif rahma "
" mungkin mas nazar pergi dijemput oleh rekannya kak "
"Pagi buta? Mustahil rahma! "

Meskipun Rahma juga khawatir tapi ia tidak ingin terlalu membesarkan kekhawatirannya, karna bagaimana pun suaminya adalah lelaki dengan sejuta kesibukan.
Mungkin saja lelaki itu mendapat kepentingan mendadak kan?

Rahma menghela napas.
Lebih baik ia menjalankan rutinitas seperti biasanya saja.
Baru nanti jika suaminya itu tak kunjung kembali ia akan berjuang ekstra.

"Akan kemana kau, rahma? "
"Menjemur pakaian "

"Pantas saja mas Nazar tidak pernah mencintaimu sedikit pun, kau istri yang buruk "

Nadia meninggalkan rahma.
Tapi anehnya kalimat nadia seakan masih menggema di ditelinganya.
Sama seperti saat itu.

Ia adalah istri yang buruk.

Kedua kelopak mata rahma sudah berkaca, rahma mendongak agar air matanya tidak jatuh.

Ia tidak boleh menangis dan membuat bayi dalam perutnya bersedih.

"Ayah pasti baik-baik saja nak, percaya pada ibu "

......... ......... ............ ............

Dugaan Rahma selalu saja salah.
Sampai saat ini, hampir jam sebelas malam, lelaki itu belum juga pulang.

Nadia sudah pergi meninggalkan rahma sejak 4 jam lalu.
Sejak pagi, perempuan itu seperti tidak pernah berhenti utuk mencari suaminya.
Sementara dirinya?

Ponsel milik rahma bergetar.
Nama ibu mertuanya berkedip di layar.

"Nak, sebaiknya kau tidur saja. Jangan menunggui nazar, dia tidak pulang malam ini "

"Dimana mas nazar bu? Kenapa ibu bisa tau jika mas Nazar tidak akan pulang? "

"Dia tidak akan pulang rahma, tidak akan "
"Tapi kenapa ibu? "
Air mata rahma menetes.

Sementara di sebrang sana, terdengar helaan nafas berat.

"Malam ini adalah ulang tahun Anna "

Anna.
Anna?
Siapa anna ?

Rahma sempat terdiam untuk mengingat sesuatu.
Anna, An-na.
Apakah Anna adalah An yang selalu disebut oleh lelaki itu dengan penuh cinta?

"Jangan lupa kunci semua pintu rahma, tidurlah dengan nyenyak. Jangan terlalu banyak berfikir, itu tidak baik untuk kesehatanmu "

"Siapa anna ibu? "
"Rahma, tidurlah. Ibu akan ceritakan besok "

𝑶𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅 (𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang