EXTRA CHAPTER

9.6K 494 30
                                    

#11januaribertemu

*******

Rahma tengah membacakan dongeng untuk putranya farhan, tersenyum saat menjumpai putranya yang ternyata sudah tertidur.

Rahma menyelimuti tubuh mungil farhan, mencium pipi dan keningnya secara bergantian. Rasanya ia sangat lega karna putranya akhirnya bisa tidur setelah sebelumnya selalu menanyakan soal ayahnya yang sedang berada di luar kota.

Tak terasa, sudah 5 hari suaminya pergi. Dan bukan hanya farhan, ia dan juga bayi yang masih dalam kandungannya sangat merindukan lelaki itu. Ya, kini rahma tengah mengandung buah cintanya yang kedua dengan nazar. Dan usia kandungan rahma sudah tergolong besar yaitu tujuh bulan. Sementara putranya farhan, kini telah berusia lima tahun, sudah mulai bersekolah sejak satu tahun yang lalu.

Rahma mengusap perut buncitnya, tersenyum saat merasakan pergerakan di dalam perutnya. Sepertinya bayinya yang sudah diketahui jenis kelaminnya sebagai perempuan itu sedang mencari-cari ayahnya.

Karna biasanya, bayinya baru akan tenang setiap kali ayahnya pulang, dan mengajaknya bicara.

"Putri ibu kangen ayah ya? Sabar ya sayang…"

Tiba-tiba ponsel yang rahma letakkan di atas nakas itu berdering, rahma pun  akhirnya dapat meraihnya meski dengan susah payah.

Rahma tersenyum lebar saat menjumpai siapa yang menelfonnya, siapa lagi kalau bukan suaminya. Selama di luar kota suaminya memang lebih sering menelfon di malam hari, saat di mana lelaki itu bisa beristirahat sejenak dari segudang kegiatannya.

"hallo? Assalamualaikum?" Sapa lelaki itu dari sebrang.

Dengan antusias, Rahma menjawab "waalaikum salam mas.."

"bagimana kabarmu dan juga anak-anak kita hari ini sayang?"

"alhamdullilah, kami semua baik-baik saja mas. Hanya farhan yang masih selalu merengek setiap malam, menanyakan kapan mas pulang"

"alhamdullilah jika kalian semua baik. Kasian sekali jagoanku, katakan padanya dua hari lagi ayahnya pulang"

"iya mas"

"lalu bagaimana dengan putri kecilku hm? Aku sangat rindu mengobrol  dengannya"

"sangat baik mas, tadi sore aku chek up di temani ibu dan farhan"

"syukurlah, maafkan aku rahma, karna tidak bisa mengantarmu bulan ini"

"tidak apa-apa mas, kami sangat mengerti. Ngomong-ngomong  kabar mas sendiri bagaimana? Mas sehatkan? Jangan pernah sepelekan soal jam makan ya mas, jangan tidur terlalu larut juga, nanti mas bisa sakit"

"iya istriku, pasti. Tidak perlu khawatir karna aku baik-baik saja. Hanya ada satu masalah sejak aku tiba di kota ini"

"apa mas?"

"merindukanmu.., aku sama sekali tidak menyukai hari tanpamu, sayang…"

"aku juga sangat merindukanmu mas"

******

Rahma yang dengan dibantu oleh bi asih sedang menyiapkan makanan di dapur. Bi asih memasak sesuatu untuk sarapan mereka bersama sementara rahma tengah menyiapkan bekal untuk farhan.

Kali ini rahma menyiapkan tumis brokoli dengan lauk udang goreng untuk farhan, selain itu rahma juga tengah menghiasnya dengan  beberapa topping supaya bisa menarik perhatian putranya.

Bi asih yang tengah memasak ayam kecap itu tersenyum saat melihat rahma, beliau sangat salut dengan nyonya-nya itu. Meskipun statusnya adalah nyonya besar dan juga keadaanya yang tengah hamil, namun nyonya-nya itu  tetap mau mengurus rumah, segala sesuatu yang berhubungan dengan suami juga putranya pasti selalu dilakukan olehnya seorang diri.

𝑶𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅 (𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang