3.seperti pertama kali

50 6 0
                                    

Fisa melangkahkan kaki nya menuju ruangan dr.Salim yg akan memeriksa keadaan ayu.
Fisa menatap dingin keseluruh rungan yg tentunya ada penghuni nya. Dentuman kaki nya terdengar jelas memecahkan keheningan di lorong  itu.

Fisa memasuki ruangan bertuliskan 'drs.salim subroto'.

"Assalammualaikum"salam fisa saat memasuki rungan itu.

"Waalaikum salam"jwb seorang bapak bapak ber jas putih ,lebih tepatnya lelaki itu adl dr.salim.

"Dok... tolong periksa temen saya yg tadi dok.
Pasien itu loh kamar cempaka 2 namanya ayu" kata fisa yg masih di ambang pintu dg tatapan dinginnya.

Dr.salim hanya tersenyum lebar dan menampak kan lipatan keriput di kening dan sudut sudut  matanya.
Wajarlah ciri cirinya seperti itu orang sudah punya anak 3 . Umurnya nya pun bisa di katakan tua 53.
Lalu dk. Salim mulai mengambil snelli nya dan melangkah keluar mendahululi fisa.

Fisa berjalan membuntuti  dr.salim. matanya berkelilimg menatap kanan kiri yg sama sama banyak manusia berlalu lalang.
Langkah fisa terhenti saat matanya melihat seorang cowok yg sperti nya dia kenal.

"Itukan cowok tadi" batin fisa mengamati postur tubuh cowok itu dari samping.

Tanpa pikir panjang fisa menghampiri cowok itu dan membiarkan dr. Salim berjalan sendiri menuju ruangan ayu.

Fisa menepuk pelan  pundak cowok itu yg nampak menunduk kan kepalanya menunjukkkan  kecemasannya.
Cowok itu menoleh saat dirinya merasa ada yg menepuk pundaknya.

"Kamu??.... ada apa??"tanya cowok itu saat mengetahui siapa yg menepuk pundaknya. Ya siapa lagi kalau bukan fisa.

"Nggak kok kebetulan aku cuma lewat ,habis nemuin dr.salim buat nge chek keadaan sahabatku.trus gk sengaja saya liat anda disini"
jwb fisa terkesan datar.

"Eh... duduk dulu"suruh cowok itu menggeser tempat duduk nya dan memberikan ruang untuk fisa duduk.
Fisa akhirnya duduk dg agk canggung canggung.

"Gimana keadaan ibu anda"tanya fisa agak kaku.
Makhlum lah pertama kali fisa mau ngomong lagi sama cowok.

"Jangan panggil anda panggil aja ednes" kata cowok itu yg diketahui namanya ednes.

"Fisa"jwb fisa memperkenalkan diri dg cuek.

"Gimana keadaan ibumu??"tanya fisa lagi.

"(menggeleng)dokter belum keluar"jwb ednes lusuh.

"Sabar ibumu akan baik baik saja" kata fisa meberi semangat ya walaupun terkeasan kaku.

"Makasih" jawab ednes di selingi senyum manisnya.

"oh ya fis kamu ini kuliah /kerja??"tanya ednes mulai  kembali ceria.

"Aku kuliah kedokteran gigi di UI kedokteran jakarta barat.1 th lagi bakal dapat gelar S1"
jwb fisa cuek.

Ednes mangut mangut.
"Kalau kamu sendiri??"
tanya fisa ke ednes.

"Aku anggota TNI AD ya walau masih pemula baru 3 th."
jwb ednes.

Fisa hanya menanggapi dg anggukan.
"Ntar siang makan bareng yuk,,, tenang aja aku kok yg  traktir"
ajak ednes semangat.

"Ntar aku tungguin di taman depan RS.ya kalau kamu masih ada disini"
lanjut ednes dg senyum manisnya.

Fisa terlonjak hati nya . Fisa menatap manik mata ednes untuk mencari tanda kepastian di dalamnya.
Ednes yg dipandang sedalam itu oleh fisa hanya bisa tersenyum dan menggeleng.

"Tenang aku ini orang baik baik.masa iya TNI mau nyulik"kata ednes meyakinkan.

Fisa menundukkan pandangannya. Karna  hatinya sedang berdisko ria.

'Duh kenapa jadi gini sih. Kenpa hati ku goyang goyang. Padahal kan cuma tatapan gk lebih'
Batin fisa adem panas.

Fisa mengangkat tubuhnya untuk berdiri lalu menatap ednes yg masih meminta jawaban atas penawarannya.

"Insyaallah nanti aku bisa makan siang bareng.
Kalo gitu aku balik dulu ya ke ruangan sahabat ku permisi"
Pamit fisa yg buru buru meninggalkan ednes.

Ednes tersenyum manatap kepergian fisa dalam hati ednes membatin

'ternyata masih ada ya cewek sekaku dia.aneh'
batin ednes senyum senyum sendiri.


selesai♡♥

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang