Pov ednes
Hujan benar benar sangat menggangguku.
Ini sudah hampir jam 17:00. Tapi aku belum juga sampai di tempat lokasi fisa. Bahkan aku sampai melajukan motor dg kecepatan tinggi dan menerobos kemacetan.
Tak peduli dengan teriakan orang orang yg sempat mengumpati ku.
Karna yg aku fikirkan saat ini hanya lah fisa.
Aku berharap dia baik baik saja.Sekitar 20menit kemudian aku sudah sampai di depan pelawangan
Hutan terpencil yg tak ku ketahui namanya.
Ternyata disini sudah ada erga,ayu,samin,dr. Mizan dan vian."Polisi sudah di hubungi??" Tanya ku.
"Udah kak tadi aku yg lapor" jawab erga.
"Kalo gitu ayo kita berangkat" ajak ku seraya berjalan memimpin di depan.Hujan turun dengan deras nya seakan akan enggan untuk reda.
Kami berjalan sangat hati hati karna jalan yg kami lewati ini licin sekaligus becek.
Saat di pertengahan hutan aku mendengar suara teriakan wanita."Tunggu!!"
Teriak wanita itu yg membuat langkah ku dan yg lain berhenti.
" siapa ??" Tanya ayu.
"Aku monica istrinya adnan. Kalian siapa??" Tanya wanita itu yg kudengar namanya monica.
"Kamu istrinya adnan mantannya fisa??" Tanya vian.
"Aku nggak tau" jawab monica ragu."Kamu tau rumah penginapan disini??" Tanya ku ke monica.
"Suamiku. Rumah pemginapan itu milik suamiku" jawab monica.Akhirnya aku dan monica lah yg memimpin jalan. Untung saja ada monica setidaknya dia membantu mempercepat penyelamatan fisa.
Sekitar 15menit berjalan dan mencari tibalah kami di sebuah rumah tua dan besar serta bertingkat 2.
Dan tiba tiba saja dari dalam rumah itu terdengar teriakan pilu."Aaaaa tolong aku...."
Pov berhenti
~~~~~~~~~~~~~
Pov fisa
Aku meringkuk kedinginan diatas ranjang.
Lapar,pusing,mual itulah yg aku rasakan saat ini.
Hujan masih saja mengguyur bumi.
Entah lah kurasa harapanku untuk bebas hari ini pupus.Aku mencoba untuk bangkit mencari makanan tapi tubuh ku seakan akan sudah lemah tak berdaya.
Aku melirik ke arah adnan. Dia masih saja tidur dengan pulas seperti tak punya dosa."Dulu aku sering merindukan wajah itu tapi sekarang aku malah membenci wajah itu"
Batin ku dalam hati.
Ya aku akui ednes emang gk ganteng ganteng amat kayak adnan. Tapi toh aku nyari yg serius dan terima aku apa adanya.Tanpa aku sadari tiba tiba saja adnan terbangun.
"Eh udah bangun??"tanyanya seraya mengucek mata.
Aku hanya diam enggan rasa nya untuk bicara.
Pelan pelan adnan mulai mendekati ku dan duduk berhadapan dg ku."Sudah jam 17:22 sekarang bersiap lah... mandi sebentar lagi perias akan datang... dan penghulu akan tiba disini setelah maghrib"
Kata adnan yg membuat ku kaget dan bingung.
"Apa maksut mu??" Tanya ku tajam.
" ya aku akan menikahimu maaf karna gk ngasih tau kamu. Karna aku mau ngasih kejutan buat kamu" jawab adnan.'Plakkk'
Aku menamparnya keras."Dasar gk waras... aku gk mau ya nikah sama kamu!! Nan inget kamu itu udah punya istri dan anak. Udah sepatutnya kamu mikirin masa depan keluarga kamu. Bukan nya jadi gila kek gini"
Bentakku geram.
"Ya tapi bagaimana pun aku tetep cinta nya sama kamu bukan sama dia" jawab adnan seraya mendorong tubuh ku. Hingga tubuh ku terpental di tembok dekat ranjang.Aku mengaduh pelan karna rasanya sakit sekali.
Adnan menaikkan dagu ku dan diarahkannya untuk menatap nya."Sekali lagi kalau kamu itu milikku" ucapnya tepat di wajahku.
Dg sekuat tenaga aku mendorong tubuh nya.
Aku segera menuruni ranjang dan berlari kecil walau tertatih.
Luka di tubuh ku tak menggoyahkan Semangat ku untuk pergi dari tempat ini.
Aku membuka paksa pintu kamar hingga pintu itu kini sudah lepas dari engsel nya.
Aku segera berlari menuruni anak tangga. Tanpa aku sadari adnan jga mengejarku bahkan tangan nya menarik rambut ku hingga membuat keseimbangan tubuh ku goyah.
Aku jatuh terguling guling di anak tangga.
Sungguh ini sangat menyakitkan.
Tubuh ku sudah sampai di tangga akhir kepala ku rasanya sudah mengucur darah.
Pusing itu yg aku rasa kan.
Aku terpenjat kaget saat aku merasakan tubuhku ter tindih seserorang.
Aku tau itu pasti adnan.
Pandangan ku kabur semua terlihat remang.
Saat ini aku benar benar takut hingga aku berteriak sekencang kemcangnya.'Aaaaaa tolong aku.....'
Aku memberontak dan mencoba mendorong tubuh adnan. Namun kekuatan ku dan kekuatannya jauh lebih kuat dia apalagi dg keadaan lemah ku saat ini,, rasanya gk mungkin bisa melawan adnan.
'Ya allah tolong aku... jika aku harus mati hari ini... tolong jangam jadi kan aku mayat yg hina'
batin ku menangis."Jangan coba coba kabur dari ku" katanya geram.
Namun tiba tiba....
'Dorrrrtt'
Suara pistol polisi seakan menggema di ruangan ini.
Kurasakan tubuh adnan jatuh padaku. Kurasakan juga dada nya basar seperti mengucurkan air.
Aku segera mendorong tubuh nya dan mencoba untuk duduk.
Namun dekapan seseorang langsung kurasakan."Sayang ini aku ednes. Kamu gpp kan?? Apanya yg sakit?? Maafin aku ya sayang" ternyata dia ednes.
Aku segera mengeratkan pelukan ednes. Aku menangis sekencang kencangnya hingga tak terasa semuanya menjadi abstrak.Pov berhenti
Selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
RandomCinta memerlukan kesabaran Untuk membuktikan kesungguhan pada waktu yg berputar.... Bersahabat dgnya agar tau jelas kapan waktu yg tepat....... Cinta sejati hanya satu..... Dan cinta itu takkan pernah mati Walau mengelilingi putaran bumi sekalipun. ...