28. firasat itu

17 2 0
                                    

Hari ini adalah hari ke 6 sukarelawan.
Pagi ini cukup cerah seakan akan suasana bersahabat.
Setelah melakukan olah raga fisik dan sarapan pagi kini para dokter dokter RS. SUBANDONO melaksanakan tugas mereka.
Jadwal hari ini adalah konsultansi.

Aneh,,Dari jam 7-11 siang tidak ada seorang pun yg mengunjungi pukesmas.
Menurut penuturan pihak /perawat di pukesmas biasanya kalau sepi gini orang orang pada ngantri menerima sembako dari juragan ngganteng.

Fisa nampak mengerutkan keningnya. Lalu ia teringat akan omongan bapak bapak kemaren sore pas di gardu.
Fisa mendekat ke arah ayu dan dr. Vian yg sedang ngobrol ngobrol di taman depan pukesmas.

"Mak ikut aku yok" ajak fisa.
"Aih mau kemana?? Jangan bilang mau beli burjo. Soalnya ini tuh desa pelosok lagi gak bakalan ada yg namanya burjo" ngegas ayu.

Fisa memasang muka malas.
"Ikut aja ah... jangan banyak omong" paksa fisa seraya mengeret tangan ayu paksa.
"Eh...ikutan napa??main tinggal tinggal aja nih" ucap dr. Vian.
Tanpa banyak kata fisa langsung menarik tangan ke-2 nya.
Dg hati menggebu fisa mencoba untuk relax .

"Fis,yu ini maksudnya kita ngelimput(bolos) gitu??" Tanya dr. Vian.
"Lagian disana juga percuma gk ada kerjaan kuker banget. Mending juga jalan jalan gini" jawab ayu.
"Ya tapi kan sama aja kita nyalahin aturan. Ntar bisa bisa kita di hukum loh" jelas dr.vian.
"Kalo lo ga mau ikut ya udah sana pulang!! Lagian ngapain juga pake acara di hukum segala!! Dikira anak SD apa??" Sengat fisa ngegas tanpa menoleh ke dr. Vian sedikit pun.

Dr. Vian langsung diam seribu bahasa. Dan mengikuti apa yg di minta 2 wanita di depannya itu.
  Balai desa sudah hampir dekat bahkan kerumunan orang pun sudah mulai nampak.
Namun saat fisa ingin melangkahkan kakinya ke depan tiba tiba saja ponselnya dan ponsel ayu berbunyi 'panggilan masuk'.
Fisa dan ayu segera mencari signal untuk mengangkat tlfn tsb.
Dan kini dr. Vian hanya duduk diam di atas kursi 'dari potongan bekas batang kayu'.

Fisa menemukan signal di dekat empang ikan.

'Erga??'
Batin fisa saat akan mengangkat telfon dari calon adik iparnya itu.

"Halo assalammua'laikum ga. Ada apa nih tumben nelfon kakak??"
"......"
"Alhamdulillah kalo kamu udah di terima di sekolah khusus kepolisian.. semangat ya ga semoga cita citanya terkabul"
"......."
"Oh kamu lagi di jogja?? Sama mama??"
"......."
"Oh mama sekarang udah pulang??  Emang mama mau ngasih titipan apa ke kakak?? Kok repot repot segala??"
"........"
"Iya nih kakak lagi di jogja ya masih sukarelawan ga.... di desa wonosobo"
"......."

Fisa dan erga masih melanjutkan obrolannya. Ya walau mereka itu calon kakak dan adek ipar tapi hubungannya udah kayak kakak adek kandung.
Saat sedang enak enak an nelfon tiba tiba saja fisa di kaget kan dg suara orang batuk disebelahnya.
Dg cepat kilat fisa menoleh.

'DEGG!!'
jantung fisa memacu dg cepat matanya membelalak lebar saat mengetahui siapa orang yg ada di depannya.
Tatapan fisa nanar penuh dg kebencian.
Sedangkan orang yg ditatap hanya senyam senyum senang.
Sampai sampai ponsel yg fisa pegang jatuh ke tanah dan tak memperdulikan erga yg memanggil manggil namanya.

Ya orang itu adalah adnan alfarizi.
Ingin sekali rasanya fisa lari tapi entah mengapa rasanya kaki itu gk bisa di gerak kan.

"Pergi!!!!" Teriak fisa sekencang kencangnya berharap ada orang yg menolongnya dari adnan.
Adnan hanya mesam mesem sebelum akhirnya menarik tangan fisa yg akan lari dari nya.
Fisa mencoba melepas cekalannya.
Dan usaha nya gk sia sia fisa berhasil kabur dan berlari.
Ayu yg saat itu juga berlari menyusul fisa akhirnya berpapasan juga dg fisa yg tengah berlari ke arahnya. Tanpa basa basi fisa mencengkram tangan ayu dan mengajaknya lari.

"Kenapa sih fis kok lari??
Capek aku" tanya ayu dg nafas tak ber aturan.
"Ada adnan" jawab fisa.
Ayu langsung membelalak lalu menoleh ke belakang dan di belakang nya agak jauh ternyata ada 4 orang laki laki.
Ayu langsung mempercepat pacuan larinya.

Sampai lah fisa di depan dr. Vian.
Fisa langsung berlutut di hadapannya dg badan yg gemetar.
Dr. Vian membantunya berdiri lalu memeluk fisa pelan.

"Ada apa?" Tanya dr. Vian cemas.
"Pulang" jawab fisa ketakutan.
"Why??" tanya dr. Vian.
Belum sempat fisa menjawab. Mereka berdua di kagetkan oleh suara teriakan ayu dan teriakan itu berasal dari empang yg tadi fisa kunjungi.

Fisa segera berlari menuju tambak bersama dg dr. Vian. Tak lupa juga dr. Vian menelfon dr. Mizan untuk di mintai pertolongan.

Fisa memberhentikan langkah nya saat melihat ayu yg sedang berusaha melepaskan cengkraman tangan adnan beserta anak buahnya itu di tangan nya.

"Heh lepaskan dia" bentak fisa garang.
"Oh.... santai saja fis aku gak bakalan ngapa ngapain dia kalau kamu mau balikan sama aku" jawab adnan mendekat ke fisa.
"Fis....,an..." rintih ayu saat tangan dan kaki nya mulai di borgol oleh anak buah adnan.

"Persetan" umpat dr. Vian saat melihat ayu di borgol.
Dr. Vian langsung menyerang 3 anak buah adnan itu seorang diri.

Selagi dr. Vian sedang berkelahi fisa mendekati ayu.
Namun adnan langsung meraih jilbab fisa dan membuat fisa hilang keseimbangan dan jatuh tersungkur di hadapannya.

"Lepasin ayu... aku mohon" pinta fisa di iringi airmata karna tidak tega saat melihat sahabat nya merintih kesakitan.
Adnan menghampiri fisa yg tengah terduduk di depannya.
" ada syaratnya kamu harus mau balikan sama aku kalau enggak (seraya mengeluar kan pistol dari saku celana dan mengarah kannya pada ayu yg menggeleng pasrah)
Aku akan membunuhnya" kata adnan diiringi senyum kecut.
Fisa membulat kan matanya sempurnab sebelum ia menampar pipi adnan kuat kuat lalu mendorong tubuh adnan ke belakang.
cepat kilat fisa mengahampiri ayu dan seketika itu juga adnan mengarahkan pistolnya ke ayu.
Adnan menekan pistol itu dan dg tanggap fisa segera mendorong tubuh ayu kekiri hingga terjatuh tepat di atas tubuh dr. Vian yg tampak babak belur akibat pukulan dan tendangan dari anak buah adnan.

Sedangkan fisa memilih untuk berlari kekiri dan alhasil dirinya terjatuh ke dalam empang.

' mungkin tidak ada cara lain selain menceburkan diri disini... kuharap allah akan menolong ku'
Batin fisa di dalam empang.

"Fisa" ucap adnan cemas sudah terlihat dari raut wajahnya ia sangat ketakutan.
Sebelum akhirnya ia menceburkan diri ke dalam tambak untuk menolong fisa.

Selesai

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang