15.lamaran

22 3 0
                                    

Pov fisa
_________
Aku tak pernah menduga jika aku akan bertemu dg ednes.
Entahlah mengapa saat aku dekat dg ednes rasanya aku bahagia.
Hari ini ednes mengantar kan ku pulang naik mobilnya ya karna tadi aku naik taksi males nyetir mobil aku.

"Nes kita mau pulang kan??"tanya ku.
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat dulu"jawab ednes.
"Jangan di culik"kataku.
"Ya enggak lah" balas ednes.

Mobil berhenti tepat di pinggiran pesisir pantai losari jakarta aku dan ednes turun bersamaan bahkan saling menggandeng tangan.
Aduh ini sahabat atau apa sih.
Ednes menyuruh ku duduk di kursi panjang yg menghadap langsung ke arah pantai. Sungguh pantai yg indah.
Kini aku dan ednes saling diam berduaan di di pantai ini. Ya hanya berdua.
Hati ku tak henti hentinya untuk berdisco ria di dalam sana. Sedang kan mataku masih asyik memandang setiap ombak yg menggulung pasir.

"Fis.." panggil ednes lirih padaku.
Aku menoleh kearahnya yg sama sama melihat ke arah ku.
Kini rasanya aku ingin lari ngibrit aja. mata bertemu dg mata. Aku tau pasti sekarang pipi ku mulai bersemu merah karna malu. Kali ini malu nya sungguh luar biasa.
Agak lama aku dan ednes saling memandang.

"Jujur aku suka sama kamu. Tapi ya gitu aku malu buat ngungkapinnya. Dan sekarang mungkin waktu yg tepat aku jujur sama kamu. Soal kamu ngebalas rasa suka aku... aku gk peduli yg penting aku udah ngungkapin apa yg aku rasakan sama kamu" ucap ednes to the poin yg kubalas dg mata ku yg melebar.
Hati ku yg semula hanya berdetak biasa sekarang menjadi luar biasa.
Aku hanya mampu untuk diam,  jujur sebenarnya aku juga suka dg ednes. Ya seperti yg aku ucap kan beberapa ming. Yg lalu kalau aku mulai jatuh hati padanya.
Namun jujur aku masih trauma dg yg namanya cinta walau kejadian itu sudah sekian lama telah ku lewati namun efek nya sampai sekarang.

"Aku juga nes tapi...." jawab ku dg wajah tertunduk dan sebisa mungkin menyembunyikan air mata.

"Tapi kenapa?? Bukannya kita udah saling nyaman "tanya ednes lembut.

"Aku takut gagal kayak dulu. Aku gk mau sakit hati lagi nes. Cukup sekian aja rasa sakit itu"ucap ku di sertai air mata yg mengalir di sudut mata ku.

Pelan pelan ku rasakan tangan ednes menangkup wajah ku. Lalu mata kita saling bertemu.

"Aku janji bakal serius dan gk akan ngecewain kamu. Tembak aja aku kalau aku berani sakitin hati kamu.
Tolong fis... jangan mikir yg nggak nggak.
Pecundang bagi seorang tentara kalau berani bikin wanita yg dia cintai kecewa" kata ednes di iringi senyuman.
Pelan pelan dia mulai memelukku. Jujur saja aku sudah terlanjur nyaman dg pelukannya.

"Gimana?? Kamu percaya sama aku?? Dan mau nerima lamaranku??" Tanya ednes yg masih memelukku.

Aku mulai bangkit dari pelukannya lalu menatap manik matanya agak lama aku menatap nya dan 1 jujur saja aku masih ragu untuk menerima lamaran dari lawan jenisku.
Aku mulai berfikir sejenak tentang sisi baik ednes yg baik,menerima ku apa adanya,setia dan mengerti aku. Entah bagaimana nanti nya jika aku menolak orang ini yg jelas jelas sudah terlalu berjasa dalam hidup ku.
Aku mulai berfikir matang matang untuk menerima nya dan sampai pada akhirnya bibir ku mulai nengucapkan kata yg cukup tulus dari hati.

"I belive you" ucapku tersenyum.
Mata ednes menatap ku tak percaya bibir nya perlahan mulai mengembang membentuk senyuman yg cukup manis bagiku.
Tanpa kusadari kini ednes benar benar mengecup keningku dan memelukku erat. Tapi kali ini rasa nya beda bahkan aku merasa sudah cukup nyaman dg perlakuannya saat ini.

"Makasih fis udah nerima aku apa adanya aku janji bakal jadi in kamu wanita paling bahagia di dunia ini" kata ednes yg tak terkendali mungkin saking bahagianya.

Aku menangkup ke dua wajah nya.
"Aku beruntung nes bisa kenal kamu. Bahkan aku gk nyangka kalau aku benar benar akan nenjadi istri seorang TNI seperti kamu yg memang udah mimpi aku dari dulu" kataku yg tak lepas dari manik matanya.
Lalu ednes memelukku lagi.

"Besok kamu hub. Kel. Kamu buat rundingan acara pernikahan kita dan aku juga bakal percepat acara wedding nya" pinta ednes.

"Emang segitu cepet nya ya"tanya ku mulai bangkit dari peluk nya.
Ednes menjawel hidungku pelan.
"Itu tanda nya aku bener bener cinta sama kamu" jawabnya tersenyum.
 
Ya bener juga sih lebih cepat lebih baik.

Selanjut nya ednes mulai menggandeng tangan ku dan mengajakku berjalan menuju tepi an pantai.

"i love you dokter fisa" teriak ednes di laut lepas.
Aku hanya mampu tertawa pelan melihat tingkah nya.
"Loh kok gk di jwb malah ketawa" ucap ednes agak kesal.
"Aku bingung deh sama kamu. Padahal kita itu gk pernah ketemu gk pernah pacaran kok bisa kita jadi jodoh ya. Apa lagi aku ini wanita yg jelas jelas gk pant..."terpotong.
"Wanita yg sempurna dalam hidupku"potong ednes yg berhasil membuat ku lemah terpaku.

"Dari pada kita nambah dosa disini mending kita nyari cincin kawin yuk"ajaknya seraya menggandeng tangan ku menuju mobil.

Lamaran yg tak pernah aku duga kini menjadi nyata dg saksi tuhan dan alam aku memulai hidup bersama sama dg dia.
Terimakasih ya allah.... aku beruntung bisa memiliki nya. Semoga dia benar benar menepati ucapannya dan gk akan mengecewakan tentunya.

Pov berhenti
_____________

----------selesai----------
♡♥

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang