35. New life

19 3 0
                                    

Ke esokan paginya pukul 03:30 aku dan ednes sudah bangun pagi pagi lalu mandi dan sholat subuh.
Hari ini aku dan para sahabat ku lainnya akan come back ke jakarta.
Sementara keluarga besarku memutuskan untuk tetap di yogyakarta dulu sampai 3 hari ke depan.

Pukul 07:00 pas aku dan ednes telah tiba di depan hotel para sahabat ku menginap.
Mereka 1keluarga membawa mobil sendiri sendiri.

"Eh mampir ke kapolsek6 dulu ya" pintaku ke mereka lewat jendela mobil.
"Mau ngapain??" Tanya fillah.
"Mau ketemu sama adnan" jawab ku.
"Gak usah aku males" jawab ayu seraya masuk ke dalam mobilnya.
"Bentaran kok abis itu langsung balik deh" pinta ku maksa.
"Serah" jawab mereka dg muka malas bersamaan.

Aku langsung menutup kaca jendela mobil.
"Ayo jalan ke kapolsek" pintaku datar.
"Iya tapi jangan gitu dong muka nya" pinta ednes seraya menarik jilbab ku ke belakang.
Aku hanya diam tak bergeming.

Sekitar 16 menit berlalu mobil behenti pas di depan kapolsek yogya6.
Aku turun bergandengan tangan bersama ednes. Sedangkan yg lain memilih untuk tetap di dalam mobil,,menunggu di luar.
Lalu aku dan ednes meminta izin untuk bertemu dg adnan. Akhirnya polisi mengantarkan ku ke ruang sel adnan.
Tak kusangka ternyata di sini ada monica dan anak cewek nya.
Mereka berdua berdiri menjauh dari ruang sel tahanan adnan.

"Monic??" Sapaku.
Monica menoleh ke arahku.
" fisa?? Ngapain kesini??" Tanya monica heran.
"Aku mau nyadarin adnan" jawab ku.
"Makasih fis...."
Kata monica sambil memeluk ku.
Aku hanya mengangguk lalu melepas pelukannya.

Polisi membuka pintu sel tahanan adnan lalu memprsilahkan aku masuk.
Sedangkan monica dan ednes menunggu ku di luar sel.
Aku harus bisa menyadarkan adnan dg waktu singkat 15menit.

"Nan..." panggilku tepat di depan adnan.
Adnan mendongak menoleh kearahku. Detik kemudian dia tersenyum pada ku.
"Fisa" ucapnya lirih.
Aku duduk bersila di hadapannya.
"Nan kamu liahat kan sekarang aku udah bahagia dg suamiku??" Tanyaku.
Adnan hanya mengangguk lemah.
"Sekarang aku juga pengen liat kamu bahagia sama monica" lanjutku.
Adnan melotot kearahku lalu menatap tajam ke arah monica.
Monica hanya diam tertunduk.

"Nggak akan pernah. Gara gara dia aku jadi hancur" bentak adnan.
"Adnan monica itu wanita yg baik dan sempurna dia tulus mencintai kamu.
Jarang loh ada wanita nikah paksa yg setulus dia. Ya aku tau nan kamu belum bisa mencintai nya.
Tapi inget nan pepatah jawa mengatakan.
'Witing tresno jalaran soko kulino'
Cinta bisa datang karna terbiasa.
Nan gk ada salahnya kan dg mencoba menjalani hidup baru" jelasku.
"Tapi aku bener bener gk bisa mencintai dia" jawabnya.
"Ceraikan dia!!" Bentak ku marah.
"Gk mungkin.. lalu bagaimana dg anak ku?? Aku gk pengen anak ku menderita"
Balasnya terkejut mendegar ucapan ku.
"Maka dari itu belajarlah mencintai istrimu"
Pintaku.
Adnan menatap ku sayu.

"Apa itu akan membuat keberuntugan??" Tanya adnan.
"Sure" balasku antusias.
"Kasihan sahara... dia masih kecil dia butuh kasih sayang dari papa dan mamanya. Kasihan kan dia liat kamu dan monic gak ada akur akur nya. Bisa bisa anak mu nanti srtrees/ broken home gimana??" Lanjutku.
"Coba deh kamu pikirkan gimana kalo kamu di posisi monica. Saat dia tau kalau dia hamil anak kamu.
Lalu di paksa nikah sama sama kamu yg sama sekali gk bisa mengahargai posisinya.
Lantas apa yg kamu rasakan sakit bukan??"
Tanya ku.

Adnan hanya diam terpaku sepertinya dia sedang mencerna kata kata ku.

" aku akan coba" katanya mantap.
Aku menghembuskan nafas lega. Lalu ke tepuk pundaknya pelan sebelum aku keluar dari ruangan sel tahanan nya.
Lalu kusuruh monica dan anak nya untuk masuk menemui adnan.
kulihat adnan memeluk monica dan anaknya dg tulus.
Hati ku seakan hati ku ikut terenyuh saat melihatnya.

"Maafkan aku monic... aku emang lelaki kurang ajar yg gk bisa jadi suami yg baik untuk kamu... apalagi untuk menjadi ayah yg baik buat sahara" sesal adnan seraya mengeratkan pelukannya pada monic dan anaknya.
"Nggak mas kamu gk salah... aku tau kok pernikahan paksa emang gk selalu berujung bahagia....
Lebih baik kita jalani hubungan kita dari awal"
Jawab monica yg menangis di pelukan adnan.
"Nic,nan aku pamit pulang ya" salam ku pada monic dan adnan.
Monica menghampiri ku lalu memelukku erat.
"Makasih ya fisa" kata monica lalu melepas pelukannya.
"Ya sama sama.... semoga samawa ya mon jadi istri yg baik" balasku.
Monica hanya menanggapinya dg senyuman.
"Assalammuaalikum"salamku dan ednes lalu keluar dari kantor polisi itu.

Kulihat di luar ada para sahabat ku yg masih menungguku di luar. Aku hanya diam tak bergeming bahkan saat mereka menyapaku aku hanya melengos dan masuk mobil. Suamiku sendiri sampai kebingungan melihat sikapku.

"Sayang kenapa?? Kan udah keturutan nemuin adnan kok mukanya masih di tekuk gitu??" Tanya ednes.
"Pulang!!"jawab ku dingin.
Ednes hanya menurut dan melajukan mobilnya dg cepat.

Selesai

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang