RASA

27. suka relawan.

Suka relawan RS.subandono tahun ini berjalan dg lancar.
Targed RS.subandono tahun ini adalah desa wonosobo-yogyakarta dan desa sidoarjo-surabaya.
Dokter-dokter yg dikirim adalah dokter dokter yg sudah ahli dalam bidang nya.
Kali ini RS.subandono mengirimkan 30orang dokter yg dibagi menjadi 2 kelompok.
Seperti fisa,ayu,vian,mizan, serta 11orang lainnya terpilih menempati daerah wonosobo-yogyakarta.
Sedangkan fillah,randy dan 13orang lainnya terpilih menempati daerah sidoarjo-surabaya.
Suka relawan akan berlangsung selama 2minggu an. Ya semoga saja mereka betah.

*********

Pov fisa
___________
Pukul 05:30 di wonosobo.
Aku baru saja menyelesaikan kewajibanku sebagai hamba allah. Ya aku baru selesai sholat subuh dan dzikir.
Aku duduk di pinggiran ubi mushollah sambil menunggu ayu yg masih sholat sunnah.

"Pulang yuk" ajak ayu  membuyarkan lamunan ku.
Aku hanya mengangguk pelan.

Kita berjalan kembali ke arah posko yg berdekatan langsung dg pukesmas sejahtera wonosobo.
  Terhitung sudah 5 hari lamanya aku beserta para dokter lainnya melakukan suka relawan di desa wonosobo ini.

Sesampainya di posko aku segera mengganti pakaian ku dg pakaian trening yg biasa aku gunakan untuk rutinitas senam pagi selama 5 hari ini.

Pelan pelan aku mulai menghirup udara pagi ini. Bau nya masih freesh khas pedesaan masih alami banget.
Kali ini ayu gak ikut olahraga soalnya hari ini jadwal dia dan dr. Riska serta dr.andrean untuk masak sarapan pagi.
Ya... alhasil aku olah raga sendiri bareng sama para rekan kerjaku yg lain.

Aku berlari lari kecil di sekitar pedesaan ini. Tak jarang para warga memberikan senyuman/sapaan sopan saat berpapasan dgku yg kubalas dg senyuman serta anggukan.

"Dr. Fisa" panggil seseorang.
Aku menoleh ke arah asal suara tsb.
"Eh dr. Vian" sapa ku saat mengetahui siapa orang yg menyapaku tadi.
Kuhentikan lari pagi ku lalu menatap dr. Vian.
Ya aku kenal dg dr. Vian 5hari yg lalu pas hari pertama sukarelawan.

"Ada apa nih dok kok tumben nyapa saya" tanya ku heran.
Dr. Vian menyerahkan sebotol air mineral pada ku. Dg senang hati Aku mengambilnya dan tak lupa juga terimakasih ku ucapkan.
"Ya..gpp sih... kangen aja sama senyuman dokter ke saya. Pas dokter lagi amnesia" kata dr. Vian di sertai senyum yg menciptakan lesung pipi di kedua pipi nya.

'Hm aku jadi ingat cerita ednes... pas aku lagi amnesia.. gak tau nya suka sama dokter ini..'
batin ku.

"Yah.. malah bengong ya tau kalek dok kalo saya itu manis" ledek dr. Vian.
"Ih....dokter GR!! Inget tunangan sana" Jawab ku lalu pergi meninggalkan dr. Vian.

"Ya elah malah di tinggal tungguin dok" teriak dr. Vian dari jauh.
Aku hanya mesam mesem di buatnya.

Setelah 1jam aku dan para dokter lainnya berolah raga,,
kini aku dan lainnya sudah bersiap siap untuk mulai bekerja.
Dan sebelum mulai bekerja kami semua sarapan pagi dg lauk sayur asam , tempe orek dan ayam geprek.
Sarapan pagi ini kami lakukan di halaman depan posko tempat kami menginap.
Rasanya pagi ini sarapanku lebih nikmat apalagi yg masak ayu dari dulu masakan emak ayu emang enak. Kyak gk ada duanya gitu.

Lanjut selesai sarapan kami semua melanjutkan pekerjaan kami sesuai dg jadwal.
Hari ini jadwal kita yaitu
'materi hidup sehat'.

Jadi para dokter hanya akan menjelaskan beberapa cara merawat dan mencegah penyakit ya sesuai dg profesi dr. Tsb.

Hari ini pekerjaan juga berjalan lancar.
Dan terasa juga langit sore mulai meradang di angkasa. Pukesmas segera di tutup dan para dokter juga sudah kembali ke posko untuk istirahat.

Setelah mandi dan sholat ashar aku berjalan menuju teras posko seraya tangan ku asyik bermain ponsel.
Dalam harap aku ingin supaya ednes menghubungi ku.
Untung aku gak egois. Karna aku tau ednes pasti sibuk.
Ini lah nasib seorang kekasih tentara. Jarang ketemuan, jarang ada kabar dan yang pasti nya LDRan.
Mungkin ini takdir.

Saat aku duduk termenung tiba tiba saja ayu datang dan memelukku dari belakang.

"Apa sih mak" celetukku kesal.
"Abis nya diem diem aja kenapa??
Kangen sama babang ednes??"      Tanya nya.
"Aish..... ngapain juga kangen aku mah gk kayak kamu mak sukanya alay"  jawabku mantap.

Satu cubitan mendarat di pipiku.
Aku mengaduh pelan.
"Dasar emang kenapa kalau aku kangen??
Itu tandanya aku sayang sama adit"
Kata ayu.

Aku hanya melengos dan mengalihkan pandangan ku ke arah bapak bapak yg sedang duduk santai di atas gardu.
Samar samar ku dengar pembicaraan bapak itu kalau besok katanya ada juragan ngganteng  mau bagi bagi sembako di sini.
Aku mengerutkan kening ku.

'Juragan ngganteng??'

Aku masih saja bingung plus penasaran siapa sebenarnya juragan ngganteng itu. Entah lah rasanya ada sesuatu yg mengganjal saat bapak bapak tadi nenyebut nama juragan ngganteng.

"We ngelamun wae ono opo toh?? "
Tanya ayu dg logat jawa.
"Ora popo toh"
Jawab ku dg agak tertawa. Lucu aja sih udah lama loh sekitar 9th an aku gk bicara pake bahasa jawa. Padahal aku orang jawa.
Mungkin udah kebiasaan di kalimantan dan jakarta pake bahasa indonesia.

Hari makin petang ayu mengajakku masuk untuk mempersiapkan makan malam hari ini.
Dan aku hanya mengiyakan saja. Karna bentar lagi adzan maghrib pasti bunyi dan kata orang jawa kalau perempuan gk baik maghrib maghrib keluar. Ya namanya juga orang jawa pantangannya banyak.

Makan malam sudah terlewatkan.
Ngobrol/ kumpul bareng juga sudah.
Kini selesai sudah rutinitasku.
Malam makin larut para kawan dokter juga sudah masuk kamar masing masing.
Kini tinggalah aku sendiri di depan teras posko. Berdiri dan menatap bulan.

Hati ku bergejolak saat aku ingat nama juragan ngganteng. Entah lah perasaan ku gk enak aja.
Tapi aku mencoba untuk positif thinking aja.

'Terimakasih bulan karna masih setia menemani malam ku. Selamat malam selamat beraktifitas. Dan harapan ku hari ini adalah semoga besok hari ku lebih indah dari pada hari ini'

Sebelum aku masuk kusempatkan tersenyum me arah bulan lalu menatap sekeliling halaman posko. Sepi dan nyaman mungkin itulah suasananya.
Aku kembali masuk ke posko merebahkan diri di atas ranjang bersama ayu, dr. Riska,dr. Maura ,dr. Suci dan dr. Vivy yg sudah lelap dari tadi.
Dan mulai lah ragaku berkeliling ke alam mimpi.

Pov berhenti

Selesai