18.siapa??

22 3 0
                                    

Pagi mulai merambah. Tampak ednes yg tertidur berbantalkan tangan fisa.
Perlahan lahan ednes mulai merengkuh lalu menggeliat. Matanya kini membuka lebar.
Lalu bibir nya mencetak senyum saat melihat wajah fisa yg masih saja terlihat pucat.

"Pagi sayang.... cepet sembuh ya... aku cuma punya cuti 3 ming. Loh.... cepet sembuh ya sayang.... biar kita bisa nikah secepetnya"bisik ednes di telinga fisa.

'Klik' pintu di buka seseorang.
Ternyata ayu,adit,fillah,momo,anggun,samin dan solfi sahabat smp fisa dulu.

"Assalammualaikum..." salam mereka.
"Waalaikum salam " jawab ednes.

Ayu mendekati fisa yg belum juga sadarkan diri.
"Fis... bangun dong.. emang lo gk kasian ya semua orang kangen sama lo" bisik ayu tepat di daun telinga fisa.

"Oh ya bentar lagi kel. Fisa dari jatim dateng. Soalnya kemaren aku kabarin mereka tentang fisa plus lamaran kalian" kata adit.
"Makasih dit... aku sampai lupa gk kabarin ortu ku dan ortu fisa. Pasti mereka khawatir. Ya udah deh aku kabarin ortu ku dulu ya" pamit ednes seraya beranjak keluar kamar.

"Kasian fisa ya sayang.... aku jadi gk tegga liat nya"kata anggun pada suami nya.
"Maka dari itu kita harus bersyukur atas apa yg di beri tuhan saat ini. Dan jangan lupa juga doa kan fisa supaya cepet sembuh" jawab samin seraya merangkul anggun dari belakang.

"Eh nggun gimana keadaan laura?? Udah baikan belum"tanya fillah.
"Alhamdulillah udah ada titik baik kesembuhan" jawab samin di sertai senyuman.
"Emang laura sakit apa nggun??"tanya ayu.
"DBD mbk" jawab anggun.
Ayu dan adit hanya mangut mangut.

Setelah beberapa menit,, akhir nya ednes masuk lagi ke ruangan. Sedangkan samin dan momo pamit pergi ke kantor sedang kan fillah melaksanakan kewajibannya sbg dr. Syaraf di RS. Tempat fisa di rawat plus kerja.
"Gimana nes?? " tanya adit.
"Udah aku kabarin kok dan sekarang masih mau berangkat" jawab ednes.
"Loh mbk ayu gk kerja??"tanya solfi menatap ayu heran.
"Nggak sol aku masih ambil cuti 1ming." Jawab ayu.
Solfi hanya ber 'oh' riang.
"Loh emang sofyan udah berangkat kerja??" Tanya ayu balik.
" iya mbk kebetulan juga kantornya pindah di jakarta. Dan aku juga dapet kabar dari fillah kalo fisa di rawat di RS. ya udah aku kesini mbk" jawab solfi.
Ayu hanya mangut mangut.

Ednes duduk lagi di kursi samping ranjang fisa. Tangan nya memegangi tangan kanan fisa yg di balut infus.

Pelan pelan tangan fisa mulai ada pergerakan lalu mata nya pelan pelan terbuka.
Adit cepat cepat memanggil dr.mizan.
Tak lama kemudian adit datang bersama dg dr. Mizan yg sudah siap dg snellinya.
Dr. Mizan mulai memeriksa ke adaan fisa.

Pelan tapi pasti Kini mata fisa telah membuka lebar. Dan menatap ke sekeliling dg tatapan penuh tanda tanya.

"Alhamdulillah... dr. Fisa sudah sadar... dan ingat pesan saya jangan paksa dr. Fisa untuk mengingat masalalu nya" ucap dr.mizan  menatap ednes yg kini kacau wajah nya.
"Terimakasih dok" balas ayu mencairkan suasana yg sempat tegang.
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dr. Mizan seraya berlalu pergi.

Kini ayu mulai mendekat ke arah ednes yg sedang berusaha ngobrol dg fisa.
"Hi... welcome back to work sayang" sapa ednes mencoba untuk berkomunikasi dg fisa.
"siapa?? Aku dimana?? Aku siapa??" Tanya fisa menatap ke sekeliling heran.
"Fisa. Nama kamu fisa aku ayu. Sahabat kamu yg biasanya kamu panggil emak" jawab ayu.
Fisa menoleh ke arah ayu dan menatap ayu heran. Fisa memegangi kepala kanannya dg wajah meringis.
"Jangan paksa untuk mengingat fis" larang anggun yg saat ini ada di samping kanan ranjang fisa.
"Aku fisa??" Tanya fisa heran.
"Iya nama kamu fisa"  jawab ayu.
"Aku gk inget" jawab fisa.

miris ,,mungkin itu perasaan para sahabat fisa saat melihat keadaan fisa.tapi mereka mencoba untuk bersikap biasa saja.

" sayang ini aku ednes.. tunangan kamu. Kamu inget gk??" Tanya ednes.
Fisa mencoba untuk mengingat nya namun hasil nya nihil. Malah kepalanya kini yg sakit.

'Klek' pintu terbuka.
Ternyata itu kel. Fisa yaitu kak. illa dan suaminya kak awan dan anak nya melly.
Ada juga ayah dan ibunya fisa.
Tak lama setelah nya ortu ednes datang juga.
Ada ibunya yg bernama bu.erna dan adiknya ,erga sma kls 12 sma.

" ya allah fisa.... nak kamu gpp??" Sapa  bu.erna dg nada khawatir.
"siapa??" Tanya fisa menaikkan alis kanannya.
Bu.erna menatap ednes penuh tanda tanya. Ednes malah menggeleng dan menyembunyikan wajah sedihnya.
"Fisa... ini bapak nak...kamu inget kan??" Tanya ayah fisa.p. Suto namanya.
Fisa menggeleng pelan seraya memeggangi kepalanya yg sempat pusing.
K. illa mendekati ayu lalu bertanya sepelan mungkin.

"Yu jawab kakak fisa kenapa??" Tanya k. Illa.
Ayu menatap kak illa dg tatapan takut plus gk tega.
" jawab yu" tanya k. illa hampir kehilangan kesabaran.
"Amnesia mbk" jawab adit seraya memeluk ayu.
K. illa langsung menutup mulutnya kaget plus gk percaya. K.illa menatap fisa yg saat ini memang sedang memandang dirinya.
K. Illa langsung menatap suaminya yg seakan akan ingin menanyakan 'kenapa'.

Ednes memegangi tangan fisa. Tapi fisa malah mengambil tangan nya seakan akan dia jijik dg ednes.
"Maafin aku ya... aku udah bikin kamu kayak gini maaf.... tapi aku mohon jangan lama lama ya kalo lupa" kata ednes.
"Maksud kamu apa sih?? Kamu tuh ya selalu buat aku bingung.. yg ngaku ngaku jadi tunangan lah apalah" jawab fisa jengkel.
"Nes... jangan" kata b. Erna menatap ednes haru.
" ya udah aku minta maaf.. sekarang kamu istirahat aja ya... biar kamu cepet sembuh" pinta ednes.
Tanpa di paksaan kini mata fisa mulai terpejam.
Dan semua orang yg ada di ruangan kini keluar dg muka yg haru.

"Nes cerita sama ibu kenapa fisa bisa lupa ingatan kek gitu??"tanya b. Erna.

Dg pelan ednes menceritakan kejadian mulai dari mereka tunangan sampai fisa terluka.
Semua yg mendengar kan kaget setengah mati. Karna pasalnya mereka tau betapa mengerikannya kejadian yg di alami ednes dan fisa.

"Lalu perampok nya udah ketemu??" Tanya anggun.
"Masih di cari sama pihak kepolisian" jawab adit.
Semua hanya diam dan berdoa dalam hati mereka untuk kesembuhan fisa.

Setelah agak lama bercerita di RS. kini satu persatu sahabat dan kel. Fisa mulai merambah pulang . Untuk kel. Fisa sementara tinggal di rumah kecil fisa di jakarta.
Kini hanya tinggal ednes yg ada di sini menemani fisa yg masih lelah dalam lelapnya.
"Maafin aku... aku emang pantes menerima ini semua. Aku ikhlas kamu lupa sama aku. Dan aku gk akan lelah berjuang agar ingatan kamu pulih. Cepet pulih ya.. jangan bikin aku cemas gini ya. Cuma kamu wanita satu satunya yg ada di hati setelah ibuku" bisik ednes pelan di sertai air mata yg jatuh di pelupuk matanya.

--------selesai---------
♡♥

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang