36. sorry

18 2 0
                                    

Mobil berhenti tepat di depan rumah khas jogjo tingkat dua. Aku mengerut kan keningku bingung.
Seorang laki laki tua datang menghampiri kaca mobil.
Ednes membuka pintu mobil lalu aku mengikutinya.

"Eh den ednes udah dateng den??ini istri aden??" Tanya pak tua itu melihat ku aneh.
"Ya wak ini istriku... wak tolong bantu in ya masuk in barang barang nya ke dalem"
Jawab ednes.
"Osh siap den" jawab pak tua itu seraya mengangkat barang barang ku dan ednes di dalam bagasi mobil untuk di angkat ke dalam rumah.

"Pa ini rumah siapa??" Tanya ku pada ednes.
Kini panggilan resmi kita setelah menikah adalah papa mama.
"Iya ma ini rumah baru kita warisan dari almarhum almaarhumah kakek nenek untukku kalau udah nikah" jawab ednes.
Aku hanya mengannguk pelan setelah itu ednes menggandeng tanganku masuk ke kamar kita di lantai atas.

Ini sih rumah idaman aku banget. Soalnya masih khas tradisional baget.
Ednes segera memasukkan pakaian/ barang barang kita di fasilitas yg udah tersedia di sini.
Sedangkan aku malah merebahkan tubuhku di atas ranjang spring bad ini.
Aku menoleh ke arah jam tangan ku. Udah jam 02:00sore.
"Pa kamar mandi nya gandeng sama kamar??" Tanya ku yg masih tetap tiduran.
Ednes menghampiriku lalu ikut berbaring di samping ku.

" iya ma itu sebelah kanan..emang kamu mau mandi??" Tanya ednes.
"Iya pa lengket banget rasanya. Oh ya bentar lagi mau masak apa??" Tanya ku menatap ednes.
Namun,,

'Cuppp' ednes mengecup bibir ku.

Aku bahkan hampir kehabisan nafas.
Ednes melepas ciumannya di bibirku lalu memelukku erat.
"Aku capek tidur yuk" ajaknya.
Aku masih diam terpaku soalnya ini pertama kalinya aku dapet ciuman bibir.
Biasanya aku cuma bisa liat orang ciuman di flim drakor.
Jujur amat

Aku menengok ke arah ednes yg menyembunyikan wajahnya di leherku.
Aku sedikit tersenyum saat melihat nya manja kek gini.
Dan akhirnya aku memutuskan untuk tidur juga. Karna ku fikir aku juga butuh tidur.
Biarlah ini menjadi tidur romantis ku bersama ednes.

Adzan maghrib membuyarkan rasa kantuk ku. Aku segera bangun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk cuci badan lalu
Wudhu untuk sholat maghrib.
Karna aku sudah lalai dalam sholat dzuhur dan ashar tadi.
Aku berharap allah mengampuni ke khilaf an ku itu.

Aku selesai mandi saat ini aku mengenakan baby dool 3/4 warna pink dg rambut yg terkuncir rapi ke belakang.
Aku duduk di tepi ranjang. Tangan ku membelai pelan pipi ednes.

"Pa bangun udah maghrib sana mandi abis itu sholat" bisikku pelan.
Ednes mengeliat lalu duduk dan mengucek mata.
"Udah maghrib ma??" Tanya nya.
Aku hanya mengangguk.

Ednes segera masuk kekamar mandi untuk bersih diri.
Setelahnya kita sholat maghrib berjamaah dg di imami  ednes.

Setelah nya kita berdua menuju ruang makan. Ternyata di sana udah ada makanan berupa ayam geprek.

" dari siapa pa??"tanyaku heran.
"Tadi aku pesen ke food shoop.
Mungkin wak andi yg nganter ke meja makan"jawab ednes seadanya.
Aku segera menyiapkan piring serta sendok.

"Emang wak andi itu sapa kamu pa kok kek nya nurut banget sama kamu??" Tanyaku seraya menyuapkan sesendok nasi ke mulut ku.
"Dia pengurus rumah ini sejak 26th yg lalu" jawab ednes.
Aku hanya mangut mangut.

'Tringggg'
ponsel ku berbunyi kulihat ayu yg nelfon.
Aku hanya mengabaikannya.
Sampai mungkin 5× ayu menelfon tapi gk ku angkat.

"Ma angkat gak!! Kasian tuh ayu dari tadi nelfon gk di angkat jangan egois cuma gara gara hal sepele gitu!!
Jangan sampai persahabatan kalian putus cuma gara gara hal kek gitu" tegas ednes.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang