Happy reading 💕
"Pufttt... Huahahaha, demi apa nanya begituan? Tumben banget, duh adikku sudah besar." kata Isu sambil mengacak-ngacak rambut Jiman.
"Serius deh Ka, lagi gak pengen bercanda." Jiman menepis tangan kakanya.
"Hahaha Iya iya. Kenapa nanya gitu?"
"Pengen aja." jawab Jiman datar.
"Kalau kalian saling suka dan sudah nyaman satu sama lain kenapa gak langsung aja? Lagian Dinda juga kelihatannya suka tuh sama kamu."
"Masa iya? Beneran? Kaka gak bohong kan? Kaka bilang gitu karena ada maunya ya?" tanya Jiman sambil menyipitkan mata.
"Nih anak ngelunjak ya? Udah bagus dikasih saran malah gak bersyukur."
"Alhamdulilah Kakakku sudah waras." kata Jiman sambil mengusap tangan pada wajahnya.
"Terserah."
"Tapi... Jiman gak bisa jadiin Dinda pacar, "
"Hah? Kenapa? Badan udah kaya atlet, duit banyak di celengan galon, muka ya... Lumayan lah ganteng. Dinda gak mungkin nolak lah."
"Jiman kasihan sama Kaka." balas Jiman sambil menundukkan kepala.
"Kasihan kenapa?" tanya Isu polos.
"Kasihan masih jomblo!" ucap Jiman yang langsung lari keluar kamar.
"KU KUTUK KAU JADI TAI!"
***
Di kelas Jiman
"Cuyy, mabar yuk mabar?" ajak Dio dipenuhi dengan nada semangat.
"Mabar apaan?" tanya Jiman dengan polos.
"Hihhh dasar Jungle, mabar tuh main bareng."
"Oh."
"Kok kesel."
"Lagi sibuk."
"Yaelah tugas mah nanti aja. Mabar dulu mabar."
"Engga Di, lain kali aja."
"Yaelah lo mah gitu Jim ah, gak asik. Kayak si Huta lu mah, buku mulu yang diurusin. Gue jadi takut kalau lo berdua jadi 'kutu kertas' iiiiii ngeri."
Dio terus berbicara tanpa melihat teman-temannya yang sedari tadi memperhatikan dia berbicara.
"Gue sama Jiman punya masa depan, gak kaya lo." celetuk Huta.
Huta adalah teman sekelas Jiman yang terkenal sebagai siswa yang irit bicara tetapi pintar dan berprestasi. Jiman mengenal Huta saat dia membantu Pak Hengki di lab fisika dan bertemu dengan Huta yang sedang asik dengan robotnya. Jiman dan Huta menyukai hal yang sama, sama sama suka robot. Huta merupakan ketua ekstrakurikuler robotik. Tidak hanya pintar, wajahnya yang manis mampu membuat siswi SMA Pancasila sakau melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Jiman [SELESAI]
Teen FictionJiman Hanya siswa biasa, tidak nakal, tidak juga berandal. Pertemuannya dengan Dinda telah merubah hidupnya menjadi nano-nano. Manis... Asin... Asam... Pahit ?