Angin malam membuat rambut panjang Cia menari-nari menutupi setengah wajahnya. Kini Cia sedang berada dibalkon kamarnya. Menatap langit malam yang dihiasi bintang dan bulan yang bersinar terang.
Besok adalah hari libur, itu artinya dia besok bebas untuk bangun jam berapa saja.Matanya terpejam menikmati angin malam yang menerpa wajahnya. Tapi itu semua tidak bertahan lama, semua nya buyar karena suara teriakan yang tanpa dosa sudah membuat ketenangan Cia terganggu.
"CIA?? LO DIMANA?? SEPUPU CANTIK, LO ADA DISINI!!" Itu suara teriakan Lenata, sepupu Cia.
"Shitt!!" Batin Cia lalu berjalan masuk kedalam kamarnya.
"Kenapa??" Tanya Cia ketus.
"Hallo!! Gue kangen!!" Teriak Lenata yang kini sudah memeluk tubuh Cia,sedangkan Cia memutar bola mata malas.
"Pulang dari luar angkasa, kenapa bikin kelakuan lo kayak gini?!" Tanya Cia menatap Lenata kesal. Sedangkan yang ditatap hanya memamerkan deretan giginya yang putih bersih.
"Sorry ya!! Gue itu duta Internasional! Gue aja baru balik dari Amerika!" Ucap Lenata membanggakan dirinya sendiri.
"Serah! Ada maksud apa kerumah gue??" Tanya Cia sambil berjalan kearah meja belajarnya.
"Gue mau nginep!" Balas Lenata membuat Cia kaget karena ucapan lenata.
"Nginep?? Gak!! Gak!! Gak!!.. Kalau lo nginep apalagi sekamar sama gue. Bisa-bisa Ini rumah udah berubah bentuk! Gue nggak mau!" Ucap Cia menatap Lenata tajam.
"Cuma semalem juga! Besok kan weekend makanya gua nginep kesini! Biar lo ada temen, jomblo kayak lo kan Kalau malam minggu nggak ada yang nemenin!!" Ucap Lenata santai.
"Jomblo?? Sorry ya, dikamus hidup gue nggak ada yang namanya Jomblo!" Ucap Cia.
"Sok-sok'an punya pacar!" Balas Lenata.
"Bisa lo cuma ngehina!" Ucap Cia berjalan kearah tempat tidur.
"Ci! Lo mau tidur?" Tanya Lenata.
"Nggak kok. Gue mau cuci piring! Ya iyalah gue mau tidur!" Balas Cia menatap Lenata kesal. Lenata tertawa cekikikan melihat sepupunya terlihat kesal.
"Besok jalan yuk!!" Ajak Lenata. Dan hanya dibalas gumaman oleh Cia.
"Kita shooping-shooping!" Ucap Lenata terlihat bersemangat.
"Lo yang bayar!" Balas Cia dibalik selimut tebalnya.
"Iya gue yang bayar. Tapi ongkos bensin aja lima puluh ribu cukup kan? " Ucap Lenata.
Tak ada jawaban yang ada hanya terdengar suara dengkuran dari dalam selimut. Lenata menatap selimut itu dengan tatapan kesal menahan amarah.
"CIAAA!!" Teriak Lenata.
🌷🌷
Matahari menampakkan dirinya lewat jendela kamar Cia. Lenata menggeliat-geliat kecil lalu membuka selimut yang menutupi tubuh serta wajahnya. Ia melirik kearah samping dan melihat Cia yang masih tertidur pulas.
"Udah jomblo kebo pula!" Gerutu Lenata. Ia pun turun dari atas ranjang dan berjalan kearah kamar mandi.
Tak berselang lama Lenata pergi kekamar mandi, Cia membuka matanya dan tangannya meraba kearah atas nakas. Mencari handphonenya dan ia melihat bahwa hari masih pukul 07:20. Ia ingin kembali tidur tapi teriakan Lenata membuatnya kembali terbangun.
"Jomblo kebo BANGUN!!" Teriak Lenata didepan pintu kamar mandi.
"Ishhhh!! Apa'an sih! Berisik!" Ucap Cia menatap Lenata kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACILLA (TAMAT)
Teen Fiction~Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa di sebut jatukrama~ Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja,membuat keduanya memiliki ikatan hubungan. Seorang ketua osis yang selalu berlangganan dengan laki-laki brandal,musuh nya di sekolah. Ac...