Dilain tempat, Cia dan Anggara sudah berjalan meninggalkan UKS. Anggara menemani Cia untuk kembali ke kelasnya. Disepanjang perjalanan pun Cia hanya bisa diam menunduk takut jika ia menegakkan kepalanya ia harus bertatapan dengan beberapa pasang mata yang menatap nya tajam.
"Are you okey?" Tanya Anggara menatap Cia.
Cia mengangguk masih dengan menundukkan kepalanya.
"Jangan di pikir'in terus omongan orang lain!" Pesan Anggara kepada Cia.
🔑🔑
Hilda masuk ke dalam ruang UKS lalu mengambil kotak P3K yang berada di lemari kaca.
Sebelum ia keluar dari ruang UKS ia tersenyum singkat sembari memandang Kotak P3K yang sedang ia pegang.
Hilda berjalan menemui Putra kembali. Ia melihat Putra yang sedang menahan perih pada tangan nya.
"Sini'in tangan lo!" Ucap Hilda membuat Putra menoleh menatap Hilda.
Putra memberikan tangan nya lalu tersenyum menatap Hilda yang sedang membersihkan tangan nya sesekali ia meringis menahan perih.
"Lain kali jangan banyak gaya!! Sok cakep padahal nggak!!" Ucap Hilda ketus.
"Ketus amat sih lo ngomong" Ucap Putra membuat Hilda menatap nya.
"Sorry!" Balas Hilda meminta maaf kepada Putra.
"Bentar lagi ujian ya! Gue udah nggak sabar mau wisuda" Ucap Putra membuat Hilda menjitak kepala nya.
"Lulus belum! Udah mau wisuda!" Balas Hilda malah membuat Putra terkekeh.
"Lo rencana mau kuliah dimana?" Tanya Putra.
"Gue sih ke pingin mau kuliah di Jogja! Kalau lo?" Tanya Hilda menatap Putra.
"Sekolah Penerbangan" Balas Putra membuat Hilda bersorak kegirangan.
Putra yang melihat Hilda bersorak dengan bertepuk tangan,tertawa.
"Kok lo seneng banget gitu?" Tanya Putra.
"Gue paling suka sama yang berbau penerbangan entah itu pilot, pramugari, atau aviation security sekalipun. Karena dari gue kecil,gue udah punya rencana untuk jadi pramugari tapi nyokap nggak berpihak sama cita-cita gue yang satu ini" Ucap Hilda menghembuskan nafasnya pelan.
"Kok lo suka sama pekerjaan jadi pramugari? Bukannya jadi pramugari nggak segampang yang Lo liat, harus lulus semua tes" Balas Putra.
"Gue tau tapi itu udah jadi cita-cita gue walaupun nggak mungkin ke.." belum sempat Hilda melanjutkan nya Putra sudah memotongnya.
"Gue yakin lo pasti bisa!" Ucap Putra tersenyum.
"Nggak mungkin! Lagian gue udah putus'in kalau gue bakalan masuk ke UGM" Balas Hilda.
"Itu juga bagus" Balas Putra membuat Hilda tersenyum mendengarnya.
"Lo suka musik?" Tanya Putra memecah keheningan.
"Nggak terlalu! Emang kenapa?" Tanya Hilda.
"Nggak apa-apa kok. Nanti malem lo ada acara nggak?" Tanya Putra.
"Nggak,emang kenapa?" Tanya Hilda.
"Temenin gue makan yuk!" Balas Putra.
"Makan? Emang nyokap lo nggak masak?" Tanya Hilda mengernyit bingung.
"Masak! Tapi gue lagi mau makan di luar" Balas Putra.
"Oh!" Balas Hilda singkat membuat Putra menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACILLA (TAMAT)
Teen Fiction~Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa di sebut jatukrama~ Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja,membuat keduanya memiliki ikatan hubungan. Seorang ketua osis yang selalu berlangganan dengan laki-laki brandal,musuh nya di sekolah. Ac...