Chapter 35

30.7K 1.1K 12
                                    

Kringggg!!!

Bel pulang sekolah berbunyi, Cia dan Ara bergegas keluar kelasnya tapi tiba-tiba Hilda berceletuk yang membuat Cia menahan rasa sesak di dadanya.

"Kok lo mau sih, temenan sama cewek kayak dia!! Udah tau mantan ketua osis tapi kelakuan udah kayak badgirl!! Murah banget, lo! Pantesan Dhirga udah nggak mau sama lo lagi!! Punya satu cowok udah mau ngembat cowok lain!! Maruk amat lo" Celetuk Hilda membuat Ara dan Cia menghentikan langkahnya.

Ara menatap Hilda tajam sedangkan Cia hanya bisa diam menerima semua hina'an nya.

"Jaga mulut lo!! Nggak usah nuduh orang sembarangan!!" Balas Ara menunjuk Hilda.

"Kenapa?? Gue salah? Lo denger baik-baik, ra!! Cuma cewek bodoh yang mau temenan sama dia!!" Ucap Hilda.

"Maksud lo?!! Gue bodoh iya?!!" Tanya Ara menatap Hilda tajam.

"Bagus deh kalau lo nyadar!!" Ucap Hilda.

"Etika lo kemana?? Mulut lo nggak pernah diajarin buat ngomong sopan ya?!!" Ucap Ara yang sudah selangkah mendekati Hilda.

"Ra! Udah ra! Kita pulang aja" Ajak Cia dengan menahan tangan Ara.

"Lo inget satu hal!! Temen lo ini, bukan cewek yang kayak orang lain bilang!! Nuduh orang tanpa bukti yang jelas, itu udah nge-bukti'in kalau lo pecundang!!" Ucap Ara lalu menarik tangan Cia agar mengikutinya.

Hilda menatap punggung Ara dan Cia yang terlihat menjauh. Tak terasa cairan bening turun melewati pipi putih mulusnya.

Cia berjalan ber-iringan dengan Ara yang sedang sibuk mengotak-atik handphone nya.

"Ci? Lo pulang naik taxi?" Tanya Ara.

"Kayak nya iya deh!" Balas Cia.

"Nggak mau bareng gue? Ntar biar supir gue anter lo pulang dulu" Tawar Ara tapi Cia menggeleng tanda menolak.

"Gue temenin tunggu taxi aja ya? Sekalian gue nunggu jemputan" Ucap Ara.

"Ya udah! Yukkkk!!" Ajak Cia lalu mereka berdua berjalan kearah halte.

Jam menunjukkan pukul 16:00 dan sudah 20 menit dari Ara dijemput oleh supir nya tapi Cia tetap setia menunggu taxi dihalte dekat sekolah nya.

"Hufttt!! Apa gue harus jalan kaki lagi?" Ucap Cia dengan nada putus asa.

Saat ia berdiri hendak melangkah meninggalkan halte, tiba-tiba sebuah motor ninja merah berhenti dihadapan nya.

"Siapa?" Batin Cia.

Dan saat kaca helm tersebut dibuka, ia dapat mengetahui siapa pemilik motor itu. Dhirga!

"Dhirga?" Cia membeo dengan menatap Dhirga yang juga sedang menatap nya.

"Buruan naik!" Ucap Dhirga tapi tidak membuat Cia bergerak sedikit pun dari tempat nya berdiri.

"Lo budek ya?! Ayo naik!! Atau mau gue tinggal" Ucap Dhirga.

Cia langsung menaiki motor Dhirga dengan memegang pundak Dhirga.

"Udah?" Tanya Dhirga.

"Udah" Balas Cia dengan nada pelan.

Saat ditengah perjalanan, Cia meminta Dhirga untuk memberhentikan motornya.

"Berhenti!" Ucap Cia membuat Dhirga menepikan motornya.

"Kenapa?" Tanya Dhirga.

"Gue turun sini aja! Sekalian mau mampir ke minimarket" Ucap Cia.

"Ya udah guale anterin" Ucap Dhirga tapi Cia menolaknya dengan menggelengkan kepalanya.

ACILLA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang