Tetap jadi dirimu sendiri,tidak perlu munafik demi mencari perhatian orang lain
Murahan...
•••Happy Reading!
Dhirga menatap kearah Cia yang saat ini duduk di kursi penumpang sebelah nya,tatapan perempuan itu mengarah keluar kaca mobil.
"Ci,lo gak pa-pa?" Tanya Dhirga membuat Cia menolehkan kepalanya.
"Gapapa..."
"Mau langsung pulang atau mau mampir makan dulu?"
"Langsung pulang, gue ada tugas yang belum selesai"
Dhirga menganggukan kepalanya setelah mendengar balasan dari Cia. Dirinya sadar bahwa sedari tadi,Cia bertingkah seolah tak ingin berlama-lama ada didekat nya. Perempuan itu selalu menghindar,terlihat dari tatapan mata nya.
Hingga akhirnya mobil Dhirga berhenti tepat didepan rumah Cia tapi perempuan yang duduk itu masih diam enggan untuk bergerak.
"Mau disini sampai kapan?" Suara Dhirga membuat Cia sedikit tersentak kaget.
"Sorry,makasih ya"Ucap Cia lalu membuka pintu mobil milik Dhirga.
"Maaf Ci,gue masih sayang sama lo"
Cia menghentikan pergerakan nya yang semula ingin menutup pintu mobil tersebut setelah mendengar kalimat yang terdengar jujur ditelinga nya.
"Gue masuk dulu..."Pamit Cia mengalihkan pembicaraan mereka.
Dhirga mengangguk pelan "Istirahat jangan lupa"
Cia langsung menutup pintu mobil dan pergi tanpa menolehkan kepalanya kearah Dhirga kembali.
"Maaf'in gue yang selalu buat lo kecewa"
••••
Cia membuka pintu rumahnya dan berjalan menaiki tangga. Didepan pintu kamarnya ia melihat sebuah kertas tergeletak dilantai.
Ia lalu mengambilnya dan langsung masuk kedalam kamar.
Didalam kamar, Cia duduk diatas ranjang dan membuka kertas itu.
Jangan pernah deketin Dhirga atau hidup dan mati lo ada ditangan gue!
Cia mengernyit bingung, siapa yang sudah berani meneror nya seperti ini? Ia menyimpan kertas itu dilaci meja belajarnya, lalu ia masuk kedalam toilet untuk mencuci muka.
Sepuluh menit berada di toilet, akhirnya Cia keluar. Tapi tiba-tiba pintu yang diketuk oleh seseorang dan ternyata adalah Jihan.
"DEKKK!! BOLEH MASUK NGGAK?" Teriak Jihan membuat Cia mendengus kesal.
"Masuk aja!" Balas Cia sedikit berteriak
Ketika pintu terbuka terlihatlah Jihan dengan membawa sekantong cemilan kembali dan berjalan kearah ranjang nya.
"Ngapa'in kak?" Tanya Cia.
"Numpang tidur! Gue bosen sama kamar gua sendiri" Ucap Jihan.
"Ihhh kakak!! Udah ada kamar masih mau tidur dikamar orang" Ucap Cia kesal.
"Pelit amat sih, lo! Lagian yang buat nih kamar nggak pakai duit lo" Balas Jihan.
Cia mengerucutkan bibirnya lalu ikut berbaring disamping Jihan.
"Kapan ujian?" Tanya Jihan.
"Seminggu lagi" Balas Cia.
"Kenapa nggak belajar?" Tanya Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACILLA (TAMAT)
Teen Fiction~Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa di sebut jatukrama~ Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja,membuat keduanya memiliki ikatan hubungan. Seorang ketua osis yang selalu berlangganan dengan laki-laki brandal,musuh nya di sekolah. Ac...