Ke'esokan hari nya, Cia bangun tidur jam 10:32 hampir jam 11 siang ia baru bangun. Mengapa ia bisa bangun se'siang ini? Jawaban nya karena Anggun sedang pergi ke surabaya bersama Wisnu sedangakan Jihan sudah berangkat ke kampus pagi tadi.
Cia menatap ponselnya dan ada 3 panggilan tak terjawab dari Ara. Dengan malasnya, ia kembali menelpon Ara. Tapi ternyata nomor Ara tak bisa ia hubungi membuat Cia mendengus kesal.
"Pasti mau ngajakin beli baju?" Batin Cia lalu turun dari kasur empuknya dan berjalan kearah kamar mandi.
Tak menunggu waktu lama, Cia keluar dari kamar mandi dengan baju rumahan yang terlihat santai. Ia lalu duduk di depan meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah. Fikiran nya masih tertuju pada Dhirga serta Maudy, ntah kenapa sulid jika harus menghilang kan ingatan kejadian itu.
"Gua dateng nggak ya? Kalau gua dateng, pasti gua ketemu sama Dhirga! Tapi kalau gua nggak dateng! Gua nggak enak'kan sama Maudy!" Ucap Cia menatap wajahnya dari pantulan cermin.
Tingg Tongg!!
Bel rumahnya berbunyi, membuat Cia bergegas untuk ke bawah dan membuka pintu.
Ia menuruni tangga dengan berlari, membuat kakinya tersandung anak'kan tangga dan membuat Cia tersungkur jatuh dengan lutut yang tergores lantai rumahnya. Cia meringis kesakitan, ia mencoba untuk berdiri tapi tak bisa. Disaat ia melihat lututnya, ternyata sudah penuh dengan darah segar yang sedikit menetes ke lantai.
"Sadis banget sih lantainya!! Apa lutut gua yang terlalu runcing! Ihhh gua mah masih mau ngelawak dalam keadaan kayak gini!!" Gerutu Cia kesal kepada dirinya sendiri.
Bel rumah kembali berbunyi membuat Cia tambah kesal.
"Bantu'in napa!! Malah mencet-mencet bel terus dari tadi!!" Ucap Cia kesal.
Ia berdiri dengan berpegangan ujung nakas kecil yang berada disampingnya. Kemudian ia berjalan sedikit tertatih ke arah pintu.
"Iya sabar!!!" Teriak Cia dengan nada galak nya.
Saat Cia telah membuka pintu rumahnya, betapa terkejutnya ia ketika melihat Lenata yang berdiri dengan kaca mata bertengger menutupi mata nya.
"Haii Cia!! Bentang karpet merah dong!! Miss internasional kan pulang" Ucap Lenata membuka kaca matanya dan memeluk Cia secara tiba-tiba
"Ishhh!! Gara-gara lo kaki gua lecet!! Emangg banget yah lo" Ucap Cia melepaskan pelukan Lenata lalu berjalan masuk meninggalkan Lenata seorang diri.
"Kenapa, ci?" Tanya Lenata mengikuti Cia dengan tampang watados nya.
"Ngapa'in kerumah gua?? Kok lo bisa ada di Indonesia??" Tanya Cia lalu duduk di sofa ruang tamu.
"Gua pindah ke Indonesia dan besok gua bakalan ikut tes di UI! Doa'in gua semoga lulus ujian dan bisa kuliah di UI!!" Ucap Lenata terlihat bahagia.
"Lo pulang gua pergi!" Balas Cia tersenyum kecut membuat Lenata merasa bersalah.
"Sorry,ci!! Gua nggak maksud bikin lo.." Cia lebih dulu memotong ucapan Lenata.
"Gak apa-apa!! Lagian gua juga seneng kalau kuliah di Inggris! Jarang-jarang gua ke luar negeri! Kan bisa aja tuh, gua ketemu bule ganteng!!" Ucap Cia terkekeh mendengar ucapan nya sendiri.
"Inget Dhirga woiii!!!!" Teriak Lenata melempari Cia dengan kulit kacang.
"Kenapa harus Inget dia! Dia kan bukan siapa-siapa nya gua lagi!! Jadi,gua bebas dong buat nyari cowok ganteng!" Balas Cia membuat Lenata terkejut.
"Lo.." Ucapan nya terpotong karena Cia kembali.
"Udah putus sama dia" Balas Cia lalu mengalihkan pandangan nya kearah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACILLA (TAMAT)
Teen Fiction~Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa di sebut jatukrama~ Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja,membuat keduanya memiliki ikatan hubungan. Seorang ketua osis yang selalu berlangganan dengan laki-laki brandal,musuh nya di sekolah. Ac...