Chapter 26

30K 1K 4
                                    

Anggara mengambil handphone nya yang terletak diatas nakas. Ia menghela nafas panjang sebelum mencari nomor kontak Cia.

Anggara:Lo baik-baik aja?

Anggara menunggu balasan dari Cia selama 15 menit. Dan tanpa ia duga Cia membalasnya tidak sesuai dengan keadaannya saat ini.

Acilla:Gue baik-baik aja

Lo putus sama Dhirga?

Acilla:Iya

Dia salah paham kan?

Nanti gue bantu'in lo

Acilla:Pleasee! Gue lagi nggak mau bahas soal ini

Oke! Ya udah sana istirahat! Jangan mewek terus:v Wkwkwkwk

Anggara tersenyum memandang ponselnya. Ia berfikir kenapa perempuan ini masih bisa sabar setelah Dhirga tak mempercayainya. Jika saja Lenata masih ada didunia, pasti ia tidak akan mengecewakan Lenata.

"Gue kangen lo!" Batin Anggara menatap figura yang memperlihatkan fotonya dengan Lenata pada waktu SMP.

🛎️🛎️

Malam ini Cia menghabiskan waktu didalam kamarnya. Ditemani beberapa bungkus cemilan yang ia ambil dari dapur sejak sepulang sekolah. Ia menatap jendela dengan pandangan tak minat. Sampai teriakan mamanya membuat ia tersadar.

"CIA!!" Teriak Anggun.

"Iya Ma!" Balas Cia.

"Keluar dulu!!" Ucap Anggun.

Akhirnya Cia berdiri mendekati pintu dan membukanya. Terlihatlah Anggun berdiri memegang handphonenya.

"Kenapa Ma?" Tanya Cia.

"Kamu ujian sekolah kapan?" Tanya Anggun.

"Dua minggu lagi, Ma! Emang kenapa?" Tanya Cia.

"Habis kamu ujian kita langsung pindah ke Surabaya, ya!" Ucap Anggun.

"Kenapa, ma?"Tanya Cia.

"Perusahaan papa yang disana mengalami penurunan. Kita harus pindah untuk menemani papa disana! Jihan akan tetap di sini sampai kuliahnya selesai" Ucap Anggun.

"Terus aku kuliah?" Tanya Cia.

"Satu minggu kamu di Surabaya setelah itu kamu mama kuliahkan di Inggris! Kamu disana ikut tante Keisya" Ucap Anggun mengusap lembut rambut Cia.

"Ma tapi..." Ucap Cia memohon kepada Anggun.

"Kenapa? Kamu nggak kasihan melihat papa yang bolak-balik luar kota demi melihat keadaan kita! Kamu akan tetap kuliah Cia! Setelah kamu lulus kuliah, kita kembali kejakarta" Ucap Anggun.

"Ma.." Cia masih tetap memohon kepada Anggun agar ia tidak dikuliahkan diInggris.

"Keputusan mama sudah bulat! Kamu harus terima semuanya" Ucap Anggun meninggalkan Cia

Cia menutup pintu kamarnya dengan sedikit keras. Berjalan kearah tempat tidur dan membaringkan tubuhnya. Memukul-mukul guling yang ada didepannya.

"Kenapa Mama gitu sihh!!" Gerutu Cia kesal.

"Gue nggak mau!!" Teriak Cia melempar guling itu hingga terlempar kebawah lantai.

🛎️🛎️

Pagi ini Cia berjalan menyusuri koridor dengan sendiri. Tidak ada lagi Dhirga yang selalu menjemputnya untuk pergi kesekolah, tak ada lagi Dhirga yang berjalan disampingnya, tak ada lagi Dhirga yang selalu membuat dia harus menahan senyuman. Semuanya telah berubah dan Cia benci ini semua.

ACILLA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang