Pelajaran yang paling Yeri benci adalah Matematika. Dan sialnya, di minggu PORAK, dia harus mengerjakan soal remedial.
Martin tidak ikut remed, nilainya pas dengan KKM, namun tidak bisa membantu Yeri karena ia disibukkan dengan basket. Sedangkan Shinta tidak masuk, karena absen tidak berpengaruh membuat Shinta memilih tidur kembali.
Yeri beserta teman-temannya sudah menyerah mengerjakan dua puluh soal essay. Rasanya Yeri ingin pulang saja.
Karena menyerah, Yeri memilih mencari Martin atau Lugas. Ia tadinya berniat memasukkan alat tulis miliknya ke dalam tas, namun pesan yang muncul di ponselnya membuat ia berhenti dan memilih membalas pesan.
Fauzian: Butuh bantuan?
Yerina: Hah?
Fauzian: Soal mtk lo. Butuh bantuan? Keliatannya lo stress
Yerina: Emang lo gak sibuk? Kan pekan porak skrg
Fauzian: Nggak. Gue tunggu di perpus, biar nyaman ngerjainnya
Yeri kembali mengambil barang-barang, kemudian bergegas menuju perpustakaan.
Bohong.
Jian bohong kalau dirinya tidak sibuk. Padahal jelas laki-laki itu sibuk. Bukan Jian adalah seorang budak cinta, namun Ghani malah menyuruhnya mencari angin. Jian tidak mengerti maksud Ghani.
Karena ia bingung, laki-laki itu melihat Yeri yang seakan-akan sudah stress dengan soal Matematika, membuat ia memilih untuk membantu gadis itu.
Dan inilah akhirnya, Jian membantu Yeri mengerjakan soal Matematika.
"Lo kalau ngeliatin gue gimana bakal ngerti, Yer," sindir Jian membuat Yeri salah tingkah.
Yeri tersipu. "Siapa juga yang ngeliatin lo?"
"Coba lo kerjain nomor dua belas, caranya sama kayak nomor tiga. Bisa gak?" tantang Jian.
"Pelajaran yang susah masuk ke otak gue tuh, Matematika. Mau lo jelasin segimana gampangnya, tetep aja susah," kata Yeri.
"Nggak, Yer. Itu karena lo gak mau ngerti, coba deh pelan-pelan. Gue yakin lo bisa."
Walau cemberut, Yeri pun akhirnya memilih mengerjakan soal yang dipilih Jian.
Yeri dibuat gugup karena Jian malah melihatnya. Walau tidak kentara, sih. Tapi tetap saja Yeri tau jika Jian memerhatikannya.
"Gantian. Lo jang ngeliatin gue gitu, dong," protes Yeri.
Jian tertawa pelan. "Kenapa jadi lo yang salting?" tanya Jian sambil tertawa. "Yer."
"Hm."
"Lo lagi deket sama adik kelas, ya?"
"Hah? Rendy maksud lo?" tanya Yeri memastikan. "Nggak kok, gue gak deket sama dia. Gimana ya, awalnya sih iya. Tapi sekarang ngga, dia tuh suka ngobrol sama gue buat nanyain adiknya Lugas. Gue memang sengaja nutupin karena Lugas bakal marah nanti."
"Jadi gue masih ada kesempatan, dong?" tanya Jian pelan namun tetap bisa Yeri dengar.
"Hah? Maksud lo apa?"
Jian menggeleng cepat. "Bukan apa-apa."
"Lugas tuh gak mau adiknya pacaran sama anak tongkrongannya. Lugas tuh gak seperti yang kalian liat, dia lebih rumit. Gue bukannya ngejerumusin adik Lugas juga, sih, tapi gue tau Rendy tuh bener-bener sama adiknya Lugas," jelas Yeri.
"Memang Lugas serumit apa, sih?"
"Dia rumit. Banget. Dia itu sebenernya tertutup, beda sama Martin."
![](https://img.wattpad.com/cover/147995458-288-k879382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Tentang Yerina✔️
Teen Fiction[Seri SKK I] (Complete) Start: 01/06/18 Finish: 12/12/18 Hampir seumur hidupnya, Yeri ditemani kedua sahabatnya. Yeri percaya jika persahabatan antara perempuan dan laki-laki adalah hal yang tidak mungkin, karena ia mengalaminya sekarang. Ia menyuk...