Saat pulang, Yeri mencoba bersikap seakan-akan tidak mendengar apapun. Sampai mobil Lugas berhenti di depan rumah Yeri, gadis itu tetap memejamkan mata hingga Martin membangunkannya.
Yeri telah berprasangka jika akan terjadi hal seperti ini. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak akan berjalan mulus tanpa ada yang menyukai satu sama lain.
Sinta juga sudah berkata, jika akan ada yang menyukai satu sama lain.
Dan yang membuat Yeri semakin terkejut adalah Lugas ternyata menyukainya. Selama ini Yeri selalu bercerita banyak dengan Lugas dibanding Martin. Juga Lugas tahu bagaimana perasaan Yeri pada Martin.
Kini Yeri merasa bersalah pada satu sahabatnya itu.
Windy membuka pintu kamar Yeri, melihat adiknya duduk termenung sambil memeluk guling. Kemudian perempuan itu duduk di dekat adiknya.
"Kenapa kamu? Bukannya udah liburan harusnya seneng?" tanya Windy sembari duduk.
Yeri tersadar lamunannya menatap kakak satu-satunya. "Mbak, Mbak percaya kalo perempuan sama laki-laki itu bakal sahabatan terus gak bakal ada yang saling suka?"
"Pasti Lugas sama Martin, ya?" tebak Windy. Yeri pun mengangguk. "Udah Mbak duga, kalian pasti bakal gini. Mbak gak percaya, pasti ada yang saling suka."
"Aku bingung, Mbak."
"Iya, Mbak tau. Kamu sama mereka udah bareng dari masih SD, dimana kamu main barbie dan mereka main robot-robotan, sekarang kalian udah mulai dewasa. Kalian suka sama lawan jenis, bahkan lawan jenisnya kalian masing-masinh. Pasti kamu ngerasa beda dan gak nyaman nantinya. Tapi Na, coba kamu pikir lagi, kamu mau persahabatan kalian renggang gara-gara ini? Kalian dari kecil, udah bertahun-tahun dan jauh gara-gara hal ini?"
Yeri terdiam.
"Kita gak tau nanti bakal gimana, bisa-bisa kamu nyesel. Mbak kasih tau sekarang, karena Mbak gak mau kamu ngejauhin mereka," jelas Windy pada adiknya. "Kamu udah makan? Tama bentar lagi kesini bawa makan. Kalo kamu mau, ke bawah aja ya."
Yeri masih terdiam saat Windy keluar dari kamarnya. Gadis itu bingung bagaimana menyikapi kedua sahabatnya.
Jika menjauh akan terlihat kentara, dan Yeri akan merasa berbeda dengan hal itu. Namun jika ia harus berpura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi, ia akan terus memikirkan hal itu.
Tiba-tiba di tengah lamunannya, ponsel Yeri berbunyi.
Fauzian: Besok jangan lupa bawa file ppt
Fauzian: gue ngingetin soalnya lo suka lupa. Kayak kemarin. Gausah kepedean
"Siapa juga yang baper gara-gara lo ingetin?" dengus Yeri saat membaca pesan dari Jian.
Yerina: iya
Tak lama Jian kembali membalas.
Fauzian: Sekarang masukin filenya ke fd lo
"Bawel banget," cibir Yeri.
Yerina: Ntar gue laper
Fauzian: Sekarang
Fauzian: Masukin file gak lama. Kalo lo makan dulu, nanti lupa
Walau Yeri mengomeli pesan Jian, tetap saja ia membuka laptop dan memasukkan data pada flashdisk-nya.
Setelah data berhasil, Yeri mengirimkan foto berupa bukti jika ia telah menyimpan dalam benda kecil tersebut.
Fauzian: Oke. Masukin fdnya ke tas lo
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Tentang Yerina✔️
Novela Juvenil[Seri SKK I] (Complete) Start: 01/06/18 Finish: 12/12/18 Hampir seumur hidupnya, Yeri ditemani kedua sahabatnya. Yeri percaya jika persahabatan antara perempuan dan laki-laki adalah hal yang tidak mungkin, karena ia mengalaminya sekarang. Ia menyuk...