Rafka2

6.8K 208 0
                                    

“Aku pernah mengira, jika mencintaimu seindah mentari pagi. Ternyata aku salah, mencintaimu seperti menggenggam pecahan kaca.”

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃

Author Pov.

"Kenapa tuhan menciptakan hati jika pada ujungnya hanya untuk dipatahkan?" Teriak seseorang dengan nada pilunya,seseorang itu adalah Kirana.

"Maafin gue na.. Gue dulu nggak ada maksud sama sekali buat ninggalin lu" Sahut Rafka dengan rasa penyesalannya.

"Gue bodoh karena pernah mencintai cowo seperti lu, lu layaknya seorang pengecut yang sekarang sedang mengemis-ngemis cinta seseorang yang dulu pernah lu buat hatinya hancur!" Jawab Kirana dengan penuh penekanan di setiap kata.

"Demi allah na.. Gue dulu nggak ada niatan sama sekali buat ninggalin lu, gue pergi karena g-ue"

"Karena lu mencintai Bella?" Potong Kirana dan membuat Rafka diam seperti patung.

"Tolong dengarin penjelasan gue dulu na.." Mohon Rafka.

"Udah nggak ada yang perlu di jelasin raf, semuanya udah jelas. Gue mohon sama lu jangan datang disaat gue udah terbiasa tanpa kehadiran diri lu." Ucap Kirana yang membuat Rafka tidak bisa berbicara apa-apa.

Kirana pergi meninggalkan Rafka yang hanya terdiam ditempat dan Rafka hanya bisa memandang punggung Kirana yang semakin lama menghilang dari hadapannya.


Rafka Pov.

Hari ini dimana gue kembali ke Bandung, Bandung adalah kota kelahiran gue dan disitu juga gue dipertemukan oleh seorang cewe cantik+nyebelin tapi bikin sayang:'

Entah apa yang membuat gue menyukai cewe itu, yang jelas dialah orang pertama yang membuat jantung gue bedetak lebih cepat jika sedang berhadapan dengannya.

Dia bernama Kirana Atavia Husein.
Sudah beberapa kali gue ingin ngungkapin persaan gue ke dia tapi ada aja masalah yang membuat gue nggak mood buat ngungkapinnya.

Dan pada akhirnya kita berujung jadian,ada rasa bahagia yang nggak bisa gue jelasin secara lisan.

Sudah hampir 3 tahun gue tidak bertemu dengannya.Hanya rindu yang terus berucap tapi tidak untuk berujung bertemu, Dan semua itu terwujud hari ini, hari yang gue tunggu-tunggu untuk melepas rindu yang sudah gue pendam selama 3tahun. I'm back Kiranaaaa.

Sudah hampir 1 jam gue menunggu datangnya kirana di tempat hari ini ia pemotretan, entah gue yang kecepatan datang atau emang kirana yang terlambat.

"Massss" Teriak suara bariton yang membuat gue kaget,siapa lagi kalau bukan satpam ditempat Kirana pemotretan.

"Ada apa ya datang kesini? Saya lihat mas sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu? "lanjutnya.

"Hmm saya mencari Kirana,apa dia ada di dalam?" Jawab gue.

"Mbak Kirana? Haduh mas mba Kirananya udah pulang 2 jam yang lalu" Ucap satpam tersebut membuat gue menggaruk-garuk kening yang sebenarnya tidak gatal.

"Oh yasudah pak terimakasih,saya pergi dulu." Ucap gue langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.

Karena gue nggak ketemu Kirana di tempat pemotretan. Mau nggak mau ya gue harus datang ke rumahnya. Untungnya Keluarga Kirana bukan tipe keluarga yang suka berpindah-pindah rumah.

"Selamat sore" Teriak gue sambil menekan bell rumah Kirana.

Tidak lama kemudia muncul seseorang perempuan paruhbaya entahlah gue tidak mengenalnya.

"Ada apa ya mas?" Jawabnya,Dengan nada sopan.

"Bisa bertemu dengan Kirana?"

"Maaf mas ini siapanya non Kirana ya?,"

"Ibu tidak perlu tau saya siapa, saya titip ini untuk non Kirananya ya bu" Jelas gue langsung meninggalkan ibu itu.

Kirana Pov.

Dia kembali.. Bagaimana bisa? Apa dia masih mempunyai perasaan yang sama seperti dulu? Tujuan dia kembali apa?. Rasa ingin tahu yang sangat tinggi, jujur gue masih berharap dia masih mempunyai perasaan yang sama seperti dulu.tapi disisi lain gue kecewa sangat sangat kecewa. Dia yang dulu selalu jadi bahan pembicaraan saat gue kumpul bareng teman-teman gue. Dan dengan seenaknya dia pergi tanpa pamit dan tidak meninggalkan jejak sama sekali.

Dan yang lebih menyakitkan banyak berita yang beredar kalau Rafka sedang dekat dengan salah satu artis yang lagi terkenal-kenalnya yaitu Bella alvionita. Entahlah rasanya hati gue seperti di tusuk-tusuk jeruji besi. :'

Tetapi dengan seiring berjalannya waktu gue sudah terbiasa tanpa kehadirannya. Dan seketika disaat gue hampir 100% buat bisa ngelupain dia, dia datang kembali tanpa merasa bersalah sama sekali.

Gue lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Tiap malam gue ingin berteriak sekencang-kencangnya hingga tenggorokan lepas dari sendi-sendinya, tapi apa guna? Mereka yang mendengar tak lebih hanya sekadar ingin tahu, bukan untuk membantu. Gue mencoba menutupi dengan senyum, namun yang gue rasa nyata hanya genangan air mata. Gue mencoba menutupi dengan tawa, namun yang gue rasa hanya luka yang kian nyata. Jika boleh jujur gue bosan mendengarkan. Sesekali gue ingin didengarkan. Sesekali gue ingin dimengerti. Apakah salah?
Jika gue berdoa ada yang mencintai gue sebesar cintak gue pada orang-orang yang pernah pergi dulu? Gue lelah seperti ini. Terkadang mereka-mereka tidak pernah tahu, bahwa orang yang paling ceria; biasanya adalah orang-orang yang paling merasakan luka.

-Tangsel 07,12,18

Assalamualaikum wr.wb

Maaf ya REVISI ulang Insyaallah sudah tidak ada kesalahan lagi.

Huh kasian ya Kirana:(
Jadi sedih heheh.

Makin nggak jelas ya? :')
Maaf ya baru pertama bikin cerita hehhe semoga kalian suka membacanya.

Maaf jika ada kesalahan penulisan kata/pengucapan.

Jangan lupa tinggalkan jejak.
Vote+comment❤

Terimakasih.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang