kembali ke sekolah.

5.3K 201 7
                                    

Sahabat adalah mereka yang mengerti masa lalumu, percaya pada masa depanmu, dan menerima dirimu apa adanya.

***

Pagi berulang kembali. Pagi ini matahari tampak sedang ceria, ia menampakkan dirinya dengan kehangatan yang ia curahkan. Persis seperti seorang gadis yang sedang berolahraga di SMA Garuda, ia tersenyum ceria menikmati pelajaran olahraga kali ini.

"klKirana" Panggil Areta mengembalikan kesadaran Kirana ke dunia nyata.

"Hmmmm" Kirana hanya berdehem keras.

"Lu ngapain si?, bengong mulu dari tadi, hati-hati kesambet loh."

"Ah lu gangggu gue aja, mana ada setan pagi-pagi." Jawab Kirana.

"Adaaa"

"Iya ada, dan lu setannya." Sahut Kirana sambil tertawa geli.

"Sial, gue nanya serius woi, lu ngapain? " Tanya Areta yang menatap Kirana.

"Lagi mandang keindahan kuasa Allah. Hari ini lagi cerah banget yang ta." setelah mengucapkan kalimat tersebut klKirana langsung mengalihkan padangannya ke arah Areta.


Kring-kring...

Bel sekolah berbunyi nyaring. Pertanda istirahat.

Kirana dan Areta berjalan melewati koridor kelas menuju kantin.
Banyak sekali mata yang melihat Kirana dengan tatapan aneh, karena hampir seminggu Kirana tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas.
Tetapi Kirana tidak mempermasalahkan hanya soal sempele.

'Brukkk'

Tubuh Kirana jatuh ke lantai.

"Apa-apaan ini, lu tuh kalau jalan liat-liat pake  mata." Tunjuk Kirana pada seseorang yang tadi menabraknya.

"Haduh jatuh ya mba? Hahha kasian." Balas orang itu sambil melengas pergi tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Dasar cewek nggak tau diri, nggak usah so cakep lu, muka pas-pas aja belagu, pake segala jalan di maju-majuin, liat tuh dada lu datar." Teriak Kirana yang mengundang gelak tawa seluruh siswa yang ada di kantin.

Merasa dirinya dipermalukan Elsa berbalik badan menghadapi Kirana dengan tatapan tidak suka.

"Ngomong apa lu tadi hah?"

'prakk'

Satu tamparan berhasil melayang di pipi mungil Kirana.

Keadaan semakin memanas Kirana yang tidak terima di perelakukan seperti itu. Membalasnya dengan mengacak-ngacak rambut Elsa.

Sudah berkali-kali Areta memisahkan keduanya tetapi hasilnya nihil.

"Berhentiii!!!" Teriak lelaki berbadan tegak.

"Kepala sekolah,kepala sekolah." Teriak salah satu siswa.

"Kalian berdua,ikut keruangan bapak sekarang." Tegasnya.

***

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang