Fitnah.

4.6K 157 17
                                    

"Aku tidak meninggalkan satu Fitnah apapun yang lebih membahayakan para lelaki selain Fitnah wanita."
(HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)

<<<ooo>>>

Sudah hampir seminggu Adam tidak terbangun dari komanya, kemungkinan besar bagi para dokter kondisi Adam jauh dari kata baik-baik saja.

Semua dokter sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk kesehatan Adam.

Sebagian dokter mengajukan usul agar Adam dipindahkan ke rumah sakit luar negeri yang mempunyai alat lebih canggih.

Tetapi pihak keluarga Adam tidak menyetujuinya, dengan alasan jarak yang terlalu jauh.

Adam sudah di pindahkan ke kamar rawat inap, Kirana masih setia menemani Adam, ia terus berdzikir dan berdo'a untuk kesembuhan Adam.

Kirana menatap wajah Adam yang teduh, matanya yang masih setia tertutup rapat, Ia rindu tatapan mata Adam yang indah,senyumnya yang meluluhkan setiap hati yang memandangnya, canda tawanya, dan rindu pelukan hangat darinya.

"aku rindu ka." guma Kirana sambil mengelus puncak kepala Adam.

"permisi, maaf bisa keluar dulu mba? Sebentar lagi akan ada pemeriksaan dokter kepada pasien." ujur Perawat dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Kirana hanya mengangguk lalu keluar, ia berpapasan dengan Ilham yang ingin masuk.

Ilham menatap wajah Kirana sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke pintu, bila memandang wajah Kirana ia seperti memandang wajah Adam, ada ketenangan jika memandang wajahnya. Kirana hanya tersenyum simpul lalu menunggu di luar.

Drett.. Drett

Handphone Kirana bergetar di dalam tasnya,muncul sebuh notif di layar handphone Kirana.

-Rafka.

Selamat pagi Kiranaku, turut berduka ya atas kejadian yang menimpa Adam.

Kirana membulatkan matanya, "tau dari mana dia." batin Kirana.

-Kirana

Tau dari mana soal ini?

-Rafka

Hahhaha,mau tau?, gua tunggu lu di bangunan tua samping taman carita, ingat Kirana hanya lu tidak bersama orang lain.

Kirana tak mengerti apa maksud dari ini semua, ia berlari keluar rumah sakit,ia hanya buat berjalan beberapa meter untuk sampai di bangunan tua itu.

Kirana melihat lelaki sedang duduk di sisi bangunan tua itu menggunakan masker dan memperhatikan dirinya.

Kirana memberanikan dirinya untuk mendekat ke orang tersebut.

"maaf saya bisa ketemu dengan Rafka?." Ujur Kirana sambil menunduk.

"akhirnya lo dateng juga." saut orang tersebut lalu beranjak dari duduknya.

Kirana menatap orang tersebut, "anda siapa? Jangan macem-macem ya." Kirana memundurkan langkahnya karena orang itu terus mendekatinya.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang