Adam Khawatir

5.5K 213 1
                                    

"Tidakkkkkkkk" teriak Kirana berhasil membangunkan seisi rumah.

Adam yang mendengarnya langsung terbangun, "ada apa?."

Kirana tak kunjung bersuara, ia terus menggigit kuku jarinya.

Tok.. Tok..

"Kiranaaa kau kenapa nak?." tanya seseorang dari balik pintu.

Adam bergegas membukakan pintu terlihat perempuan paruh bayah dengan ekspresi khawatirnya. Ia melihat Kirana yang terbengong disisi kasur sambil menggigit kuku jarinya.

Sarah yang merasa khawatir langsung mendekati Kirana."kau kenapa nak?."

Kirana tidak menjawab pertanyaan Sarah ia malah lebih memilih membaringkan tubuhnya di kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Bukan hanya Sarah saja yang dibuat Khawatir tapi Adam yang sedari tadi melihat di ambang pintu pun ikut khawatir.
Adam mendekat ke arah Sarah.

"umi mungkin Kirana hanya sedang kecapean terus mimpi biasa, jadi tidak usah terlalu khawatir,masalah Kirana biar Adam yang urus." saut Adam sambil tersenyum.

Perasaan Sarah sudah menjadi agak tenang saat Adam membujuknya untuk tidak terlalu khawatir kepada Kirana.

"umi ke kamar ya, nanti kalau ada apa-apa panggil saja umi atau abi." ujur Sarah sambil melangkah keluar dari kamar Adam.

Adam menutup pintu kamar, dan berjalan mendekati Kirana,ia duduk di sisi kasur dan terus memperhatikan wajah Istrinya yang tertidur pulas, ada rasa bahagia, khawatir dan takut kehilangan sosok perempuan yang sedang tertidur ini. Semua berbaur menjadi satu. Adam terus beristighfar didalam hatinya. Dan mengusap pipi Kirana dengan lembut.

Adam melirik Jam 01.53 ,ia mencium kening Kirana lama dan berbisik sesuatu pada Kirana. " Saya mencintaimu." Adam bergegas mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat Tajahud.
***
Allahuakbar..
Allahuakbar..

Suara adzan subuh berkumandang. Adam membuka matanya perlahan, sepertinya Adam sedang tidak enak badan, sejak ia selesai sholat tahajud Adam tidak tidur ia terus memandangi wajah sang istri, ia berhasil memejamkan matanya sebentar lalu terdengar suara Adzan.

"Kirana, sudah adzan subuh bangun yuu kita sholat." bisik Adam sambil mengelus puncak kepala Kirana.

Kirana tidak menjawab, ia lebih memilih bangun sendiri lalu masuk kedalaman kamar mandi. Lagi-lagi Adam di buat khawatir dengan sikap Kirana.

Adam mengelar 2 sajadah,
"untuk apa di gelar dua?." tanya Kirana dengan nada datarnya.

Adam tersenyum akhirnya Kirana berbicara juga. "kita sholat berjama'ah ya." ujur Adam.

"kalau begitu ka Adam sholat pake mukena aja." ujur Kirana sambil memakai mukenanya.

Adam menaiki sebelah alisnya. "maksudnya?."

"seorang lelaki baik dan sholeh alangkah baiknya sholat berjama'ah di masjid." jawab Kirana santai.

Kali ini Adam di buat malu oleh kata-kata Kirana. Ia mengangguk."yasudah saya sholat di masjid,Assalamualaikum." saut Adam sambil menyodorkan tangannya.

Kirana mencium punggung tangan Adam."wa'allaikumussalam." jawabnya dengan ekspresi datar.
***
Adam Pov.

Entah ada masalah apa dengan Kirana,padahal kemarin ia masih bercanda dengan ku. "arghhh." gumaku frustrasi.

Sejak semalam Kirana bersikap aneh, ia bukan Kirana yang ku kenal, sikap Kirana berubah drastis.

Dia selalu melamun tidak jelas, terkadang marah-marah. Aku semakin penasaran dengan mimpinya Semalam.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang