Kirana Atavia Husein.

5.1K 201 2
                                    

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59)
***

Semenjak ke hadiran Rafka, Karina sering sekali bolos pemotretan bahkan dia juga bolos sekolah sampai-sampai guru mendatangkan rumahnya.

Kirana tidak pernah menyangka bahwa ini bakal terjadi. Huh, bayangkan saja jika kalian dibikin sayang-sayangnya pada seseorang terus pas udah sayang kalian di tinggalin gitu aja tanpa alasan yang jelas, menurut kalian gimana rasanya? Hehe.

Kirana Pov.

"3 hari lalu cowok berengsek itu yang datang, kemarin cowok aneh itu yang datang,lalu.sekarang siapa yang akan datang hah? "Gerut Kirana

'ting'

Terdengar notif dari handphone Kirana..


-papahku.♡

Selamat pagi putri kecil papah, hari ini mamah dan papah akan pulang.


-Kirana.

Pagi pah, benarkah? Percayalah pah anakmu ini sangat bahagia mendengarnya hehhe.


-papahku.♡

Hehehe iya sayang, papah ingin kasih kamu kabar bahagia, tidak usah tanyakan sekarang nanti papah akan beri tahu di rumah oke.


Tidak biasanya papah seperti ini lagi-lagi dia ingin kasih gue kabar bahagia, ada apa sebenarnya? Mereka yang biasanya yang cuek dan tidak peduli sama gue tiba-tiba mendadak baik dan perhatian.

tidak ada yang beres sepertinya hm .-Batin Kirana.

'tok-tok'

"Non,sarapan sudah siap." Teriak seseorang dari balik pintu, siapa lagi kalau bukan bi Inah.

Segera gue buka pintu dan menampilkan sosok wanita paruh bayah dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Entah kenapa kalau memandang wajah bi Inah hati gue tenang dan merasa nyaman, apa dugaan gue selama ini bener kalau gue anaknya bi Inah? Ah entahlah ngapain amat gue mikirin masalah yang tidak penting sama sekali.

"Biii..tahu tidak__"

"Tudak tahu non."Potong bi Inah.

"Kan aku belum selesai ngomong bi, gimana bibi ingin tahu huh" Jawab ku sambil memanyunkan bibir.

Bi Inah yang melihat kelakuan gue hanya terkekeh.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang