Adam or Hamas?.

5K 129 16
                                    

Adam naik ke atas kasur dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Hamas.

"Assalamualaikum baby boy."Adam mencium pipi Hamas.

"Wallaikumsalam ayah."Jawab Kirana menirukan suara anak kecil.

Adam berkali-kali mencium pipi Hamas.
"Kak udah deh jangan di ciumin mulu nanti nangis."Kirana mendorong wajah Adam menjauh.

"Kenapa si,enggak boleh? Sombong amat."Ujur Adam yang membuat Kirana tertawa.

Mendengar Kirana tertawa Hamas yang tadinya diam menjadi menangis.
"Cup-cup sayang."Kirana mengusap pipi Hamas lembut,bukannya berhenti menangis Hamas semakin kencang menangisnya.

"Stttt-stttt udah udah jangan nangis sttt-sttt."Adam mengusap pipi Hamas lembut,ajibnya Hamas langsung diam dan tertidur.

"Pinter anak ayah."Adam mencium pipi Hamas kembali.

"Enggak adil,masa sama kamu diem sama aku enggak."Rajuk Kirana.

"Berarti harus banyak belajar lagi."Kekeh Adam.

"Enggak biasanya dia kaya gini,kan kalau sama kamu nangis mulu."Oceh Kirana.

"Hm saya enggak tahu sayang,mungki Hamas rindu ayah ya?."Ujur Adam mengusap pipi Hamas.

"Padahal setiap hari ketemu."Cibir Kirana.

"Sudah ah,masalah gini aja ko di perpanjang. Mungkin emang Hamasnya lagi mau sama saya,kan sama kamu udah sering."Adam mencoba untuk mengalah.

"Tapi.."

'cup' bibir Adam mendarat di pipi Kirana.

"Enggak usah banyak ngomong,saya lapar."Bisik Adam di telinga Kirana.

"Beli makan di luar aja ya kak?."Dengan cepet Adam menggeleng.

"Saya maunya kamu yang masak."

"Tapi Hamasnya kalau nangis gimana?."

"Kan ada saya,jadi kamu yang masak dan saya yang jaga Hamas."Cengir Adam memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapih.

"Yaudah aku masak dulu,kalau Hamas nangis gendong aja."Adam mengangguk faham.

Sembari menunggu Kirana memasak,Adam membaca Al-Qur'an di samping Hamas.

Belum sempat menyelesaikan satu surah,Hamas langsung terbangum dari tidurnya dan membuat Adam menghentikan tadarusannya.

"Kok sebentar banget tidurnya sayang."Ujur Adam,dan Hamas langsung menangis.

"Ssttt ssttt enggak boleh nangis ah,ssttt ssttt udah udah."Adam mengusap pipi Hamas.

Tangis Hamas semakin menjadi-jadi.
"Sssttt udah udah,sini ayah gendong."Adam langusung mengangkat tubuh Hamas ke dalam gendongannya.

"Udah ya nangisnya."Hamas langsung diam dan tangannya di arahkan kemulut Adam.

"Kak Adammm!!!."Teriak Kirana.

"Iyaa,tunggu."Adam menuruni anak tangga sambil menggendong Hamas.

"Kok bangun si,sini sama aku."Kirana mengambil alih Hamas.

Hamas yang merasa sudah nyaman di gendong Adam,saat di gendong Kirana ia malah menangis.

"Cupp..cupp sayang, ini mamah nak."Kirana mengindung-indung Hamas.

Adam menatap Kirana yang mulai kewalahan menghadapi Hamas yang terus menangis.

"Sini sama saya aja."

"Enggak usah aku bisa kok,kamu makan aja."Tolak Kirana dan terus berusaha membuat Hamas diam.

"Enggak bisa makan saya kalau lihat Hamas nangis,masa anak nangis saya malah asik makan."Adam menjauhkan piringnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang