Pendosa.

4.8K 170 3
                                    

"Dan Dia (Allah) telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungkannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari. (nikmat Allah)". [QS.Ibrahim: 34.]

***

Kirana menatap tembok kamarnya malas, sudah 3 hari ia tak bertemu dengan Adam.

Sudah hampir 1 hari 3 kali Kirana bulak balik ke rumah sakit hanya untuk melihat kondisi Adam, apalah dayanya Adam masih kecewa dengannya, bahkan bisa di bilang kehadiran Kirana sudah tak ada artinya lagi untuk Adam.

Kirana memejamkan matanya, berharap ada keajaiban yang datang dan menyelesaikan semua masalahnya, jika boleh jujur ia sudah sangat lelah menghadapi segala ujian ini tetapi di otaknya terus berputar ucapan Adam "Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hambanya."

Ia tak kuat menahan semua masalah sendiri, ingin sekali rasanya di mengerti bukan dipahami.

"Areta." guma Kirana lalu mengambil handphonenya di atas nakas.

"Assalamualaikum taa.. "

"wa'allaikumussalam kenapa lo, pagi-pagi telfon gue? Rindu ya hahhaha." ujur seseorang di seberang sana.

"ta gue mau curhat."

"kenapa lo?, ada masalah?"

Kirana tak menjawabnya ia hanya diam.

"yaudah ketemuan di tempat biasa."
Ujur Areta.

"dimana?."

"yailah dah belum lama libur aja udah lupa lo sama tempat nongkrong kita."
Oceh Areta kesal.

" hahahha cafe mawar? Ya gue inget, yaudah gue rapih-rapih dulu bye, assalamualaikum."

"wa'allaikumussalam Kiranakuh."

Tut.. Tut..

Telfon dimatikan oleh Kirana, ia bergegas mengganti bajunya.

***
Kirana melajukan mobilnya menuju Cafe Mawar.

"Kirana sini." teriak seseorang melambaikan tangannya.

Kirana melangkah mendekati orang itu sambil tersenyum. Ya dia Areta sahabatnya.

Areta menyuruh Kirana untuk duduk.
"sebelum lu cerita, mau pesen makanan dulu? Atau minuman?." ujur Areta.

"nggak usah,gue cuman mau cerita sebentar ko ke lu." jawab Kirana.

Areta hanya mengangguk bertanda ia siap menjadi pendengar segala cerita Kirana.

Kirana terdiam ia tidak tahu harus memulainya dari mana, ia takut jika sahabatnya marah besar kepadanya karena sudah menyembunyikan rahasia yang sangat penting dalam hidupnya

"mau cerita ko diem." cibir Areta lalu meminum jus jambu yang ia pesan.

"sebelumnya gue mau minta maaf sama lu ta." ujur Kirana pelan.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang