Gagal.

5.8K 216 1
                                    

"Diam merupakan hal yang jauh lebih baik dibandingkan seribu kata kata yang kamu ucapkan"

***

Kota bandung hari ini ramai sekali banyak kendaraan yang melalu lelang, Adam terkena macet parah, Adam berlari dari parkiran menuju ruang operasi. Ia melihat jam yang melingkar di tangannya."Astaghfirullah,aku telat 10menit." batinnya.

Saat Adam masuk kedalam rumah sakit banyak dokter, perawat dan orang-orang yang menyapanya.
"pagi dokter Adam."
"selamat pagi dok."
"morning dokter tampan."
"pagi dokter."

Kira-kira seperti itulah sapaannya.
Tetapi Adam yang terburu-buru hanya membalasnya dengan senyuman.

"Adam.. " teriak seseorang dengan suara baritonnya.

Adam menoleh."kenapa ham?."

Ia dia ilham teman dekatnya Adam.
Ilham berlari ke arah Adam. " lu mau ke ruang operasi ya?."

Adam mengangguk lalu melanjutkan jalannya.

"tidak perlu kesana, pasien sudah di bawa pulang oleh keluarganya 5 menit yang lalu." ucap ilham santai, sambil memainkan handphonenya.

Adam memberhentikan langkahnya. "maksud lu?" tanya Adam bingung.

"pasien di nyatakan meninggal,karena sudah tidak kuat untuk bernafas lebih lama lagi." jawab ilham sambil memasukkan handphone kedalam saku jasnya.

Adam yang mendengar ucapan ilham seketika langsung menatap ilham tidak percaya.

"innalillahi wa Innalillahi rojiun."

"ini semua salah gua ham,gua penyebab dia meninggal, gua gagal ham, gua gagal buat nyelamatin nyawa orang yang tidak berdosa." ujur Adam tertunduk.

"Astaghfirullah, lu nggak boleh ngomong gitu dam,semua udah takdir Allah, kematiaan tidak akan ada yang tau, yang kita harus tau ialah kematiaan pasti akan menjemput kita semua." jelas ilham mengusap punggung adam.

Adam mengangguk,ia tersenyum karena ia bahagia mempunyai teman sebaik ilham,walau usia mereka berbeda Adam lebih muda 1tahun di banding ilham.
***
Rumah Adam••

Kirana membaringkan tubuhnya di atas kasur. "aku rindu kasur hello kittyku." gumanya.

Entah sejak kapan kirana mulai terbisa mengucap aku-kamu. Yang jelas dia bahagia bisa mengucapkan kata itu.

Tok..tok..

"siapa??" saut kirana yang mengubah posisinya menjadi duduk.

"umi nak, bisa bantu umi tidak?." jawab Sarah.

Kirana membuka pintu lalu tersenyum."ada apa mi?"

"bisa bantu umi masak kesukaannya adam?." ujur umi sambil memperlihatkan belanjaannya berupa ayam dan bumbu-bumbu lainnya.

"sial akukan tidak bisa memasak." gerut kirana dalam hati.

"hm,,gimana nak?" tanya sarah ulang.

"hm maaf umi, sebenarnya kirana tidak pandai memasak." jawab Kirana jujur sambil menundukkan kepalanya.

Ustazku calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang