Yoongi mengangkat tangannya ke udara. Ia membuka lebar-lebar jemarinya hingga dari sana mengeluarkan asap putih yang indah. Asap itu berkumpul dan menjadi sebuah portal. Yoongi menatapnya sejenak. Hatinya masih terasa berat untuk memasuki portal itu.
"Namjoon-ya, mianhae. Tapi, kurasa ini sudah waktunya." Ujar Yoongi.
Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam portal itu. Dalam sekejap, portal itu tertutup dan hilang. Asap yang awalnya terkumpul berubah menjadi asap yang menyebar.
Yoongi memandang sekitarnya. Hutan dekat istana, pikirnya. Senyum mengembang di wajahnya. Hatinya seakan mendorongnya untuk membalikkan badannya. Ia membalikkan badannya. Dalam pandangannya, ia mendapati gadis cantik yang sedang duduk di rumput sembari mendongakkan kepalanya.
Melihat gadis itu, Yoongi merasa napasnya tercekat. Ia tidak dapat menahan dirinya untuk mendekati sang gadis. Wajahnya seakan menunjukkan kerinduannya yang ia pendam selama ini. "Jennie-ya...,"
Jennie menoleh. Ia membulatkan matanya ketika mengetahui siapa yang memanggilnya. Ia bangkit dari duduknya. Otaknya masih berusaha mencerna apa yang ia lihat di hadapannya saat ini. "Suga?" Hingga ia bisa benar-benar menyadari bahwa yang berada di depannya ini adalah lelaki yang ia tunggu selama 9 tahun lamanya.
Tangisnya pecah. Ia berlari menghambur dalam pelukan Yoongi,. "Kau..., darimana saja, eoh? Aku selalu menunggumu selama ini? Apa kau sudah melupakanku hingga tidak pernah menemuiku lagi?" Jennie semakin mengeratkan pelukannya kala Yoongi mengusap surai cokelatnya.
"Terimakasih sudah menungguku selama itu. Aku tidak pernah melupakanmu, Jennie-ya," Yoongi menahan air matanya yang hampir lolos dari kelopak matanya. Ia mengangkat kepala Jennie lalu menghapus air mata sang gadis, "Aku sudah kembali, Jennie-ya."
"Kau benar-benar membuatku gila, aku selalu menunggumu selama ini dan bahkan berusaha mengabaikan orang-orang yang menanyakanmu padahal mendengar namamu saja aku sudah sangat tersakiti." Kata Jennie.
Yoongi tersenyum hangat. "Kau tidak akan menanyakan dimana aku selama ini?"
"Dimana kau selama ini?"
"Dunia manusia."
"Mwo? Manamu tidak habis?" Tanya Jennie.
Yoongi menggeleng. "Semuanya tercukupi, Jennie-ya." Kata Yoongi.
Jennie tidak mempedulikan lagi perkataan pria di depannya ini. Ia kembali memeluk Yoongi erat-erat. "Jangan tinggalkan aku lagi, eoh?"
Yoongi balas memeluk Jennie lalu mengusap surai cokelat gadis itu, "Tidak akan. Tidak akan pernah."
•
Lisa membuka matanya lebar-lebar ketika ia merasakan sakit di kepalanya. "Akh!"
"Lisa!" Jungkook menghampiri Lisa yang sedari tadi memegang kepalanya dan merintih kesakitan. Surainya lama kelamaan berubah menjadi blonde. Maniknya yang semula merah berubah menjadi biru kelam. Seketika, rasa sakitnya hilang.
"Biar kutangani." Ujar Roséanne.
"Kau sudah mendapatkan tanaman Exly?" Tanya Jungkook pada Roséanne yang memang tadinya ia pergi ke hutan Bixnom bersama Jimin setelah Jungkook memberitahu situasi Lisa.
Roséanne mengangguk lalu meremas tanaman Exly yang ada di tangannya hingga berubah menjadi serbuk. Serbuk itu bertebaran di sekitar Lisa. Tidak lama kemudian, serbuk itu menghilang dan Lisa kembali seperti semula.
"Lalisa-ya, kau..., bagaimana bisa, kekuatan Namjoon hyung ada padamu?" Tanya Jimin ketika melihat surai dan manik Lisa yang berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underworld Story [Lizkook]✔
Fantasy"Hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkan kita dari kegelapan Underworld yang terus menerus mendatangi kita...," "Dia?! Tapi ia hanyalah penyihir hina!" "Cerita tidak membutuhkan pertentangan seperti itu. Yang terpenting adalah, bagaimana akhi...