H - 1

1.2K 182 4
                                    

Namjoon melihat adiknya dengan mata sembab membuka peta Underworld. Ia tahu sang adik menangis keras semalaman, tapi ia tidak berani mendekatinya. Ia tahu gadis itu butuh menyendiri sementara waktu.

Hanya saja, ia tidak cukup kuat melihat adiknya yang sok tegar itu. Ia mendekati Lisa dan menutup peta yang sedang dibacanya itu. "Cukup, Lisa. Berisitirahatlah sebentar. Kau belum beristirahat sejak semalam. Simpan tenagamu jika kau mau ikut berperang." Kata Namjoon.

Lisa hanya melihat peta yang telah ditutup oleh Namjoon itu. Ia lantas bangkit dari duduknya tanpa mengatakan apa-apa. Lantas, ia berjalan keluar dari ruangan itu.

Brak!

Hanbin, menteri kepercayaan Seokjin menabrak Lisa. Tapi, dengan sempurna Lisa menahan tubuhnya supaya tidak jatuh. Ia hanya menatap dingin ke Hanbin. Padahal, hatinya ingin memaki pria itu.

"Maafkan saya, Miss. Saya sedang tergesa-gesa untuk menemui Witch hina itu. Saya tidak melihat Miss. Saya benar-benar minta maaf." Ujar Hanbin.

"Katakan sekali lagi alasanmu."

"E-eh? Itu..., saya hendak menemui Witch hina itu untuk memberinya hukuman...,"

"Siapa yang kau maksud Witch hina itu?"

"Jungkook de Luc-,"

Plak!

"Katakan sekali lagi siapa dia?"

"Miss, itu...,"

"Katakan!"

"Jungkook de Luc-,"

Plak!

Lisa menatap tajam ke Hanbin. "Kau berani mengatakan dia Witch hina aku akan membunuhmu. Tidak ada yang lebih hina dari mulutmu yang berani mengatakan itu."
"Maafkan saya, Miss."

"Pergi sekarang. Jika aku melihatmu mendekati ruangannya. Aku bersumpah akan membunuhmu dengan tanganku sendiri." Kata Lisa.

Hanbin mengangguk lalu dengan segera pergi dari sana. Lisa menatap kepergiannya dengan dingin lalu berjalan ke ruangan Seokjin yang tidak jauh dari sana.

Kakinya terasa berat. Ia ingin meminta maaf pada Seokjin atas apa yang Jungkook lakukan padanya. Tapi, ia takut Seokjin maupun Jisoo tidak akan memaafkannya. Apalagi, kondisi Jungkook sedang tidak stabil seperti ini.

Beberapa dayang melewatinya dengan cepat dan membawa air mawar dan lap kain sutra.

Lisa mengerutkan keningnya. Ia menghentikan salah satu dayang lalu bertanya, "Ada apa?"

"Ah, Miss itu..., Sir Seokjin sudah bangun. Kami diminta Lady Jisoo untuk membawakan ini."

Tanpa menunggu lama, Lisa segera berlari ke ruangan Seokjin. "Oppa!"

"Ah..., Lalisa," Sapa Seokjin.

"Oppa, kau baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa, Lalisa-ya. Tapi..., ada apa dengan Jungkook?" Tanya Seokjin.

Lisa menunduk. "Oppa, soal Jungkook..., aku ingin minta maaf atas namanya. Saat itu ia terkena pengaruh kalungku. Aku sendiri tidak tahu kenapa bisa begini. Bahkan disaat aku ingin mele-,"

"Kau tidak perlu menjelaskannya, Lalisa-ya. Jin sudah bangun, tidak apa-apa. Kami tidak akan marah, kok. Hanya saja..., kita harus segera menyadarkan Jungkook. Bagaimanapun juga, besok kita sudah mulai perang. Kita juga membutuhkan Jungkook dalam perang ini." Ujar Jisoo.

Gadis itu menggeleng, "Aku tidak tahu bagaimana cara menyadarkannya. Ia..., bukan Jungkook yang kukenal."

"Lalisa..., percayalah. Jungkook pasti akan kembali. Dan orang yang bisa membuatnya kembali hanya kau. Jangan putus asa, eoh?" Jisoo meraih tangan Lisa lalu menguatkannnya.

Underworld Story [Lizkook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang