H - 2

1.1K 162 2
                                    

"Kau lihat langitnya? Ini sudah mulai pagi, lebih cepat, Kook! Bawa Lalisa ke kediamanku bersama Roséanne! Bambam, kau ikut denganku menahan mereka!" Kata Jimin setelah mereka turun dari kuda.

"Jimin! Andwae, aku akan disini bersamamu." Roséanne mencegah Jimin yang hendak maju untuk menghabisi tiga menteri pengkhianat itu.

Jimin menggeleng lalu menangkup kedua pipi Roséanne, "Tidak, Rosé. Kau harus ikut dengan mereka. Hanya kau yang bisa membuka pelindung disana selain aku. Kau harus bersama mereka. Dengarkan aku, eoh? Aku akan kembali dengan selamat. Aku akan baik-baik saja."

"Jim...,"

"Kita tidak punya banyak waktu. Cepatlah, Rosé!" Perintah Jimin setelah ia melihat ketiga menteri itu sudah mulai dekat dengan mereka.

Roséanne menghapus air matanya lalu naik ke kudanya dan pergi dari sana bersama dengan Jungkook dan Lisa.

Jimin melihat kepergian kekasihnya dengan nanar. Ia tahu ia pasti akan baik-baik saja, tapi ia tidak tahu apakah ia punya kesempatan bertemu dengan Roséanne lagi jika Witch Malum menyusul mereka kesini.

"Saranghae, Roséanne...,"

Bambam menarik tangan Jimin. "Hyung, kita harus fokus. Mereka sudah di depan." Ujar Bambam.

"Sekarang..., harus kita apakan mereka?"

Jungkook menidurkan Lisa di kasur setelah Roséanne membuka pelindung disana dan membiarkan mereka masuk ke kediaman Jimin. Pria itu lantas menyelimuti Lisa yang masih terjaga sedari tadi.

"Kook..., Jimin oppa..., susullah dia. Aku khawatir." Pinta Lisa.

"Tidak ada yang menjagamu disini, Lis. Roséanne noona juga tidak bisa sendirian menjagamu. Setidaknya aku masih bisa bergabung dengannya walaupun aku tidak bisa menggunakan sihir." Ujar Jungkook.

Lisa menangis disana. Ia merasa sangat tidak berguna, ani, malah ia merasa ia sangat merepotkan. Bibirnya bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ia tidak bisa.

Jungkook menghapus air mata Lisa. Ia tidak suka melihat gadisnya menangis. "Sudah, Jimin hyung akan baik-baik saja. Ia tidak akan kalah segampang itu. Juga..., ada Bambam disana. Aku yakin mereka akan baik-baik saja." Kata Jungkook.

Gadis itu mengangguk lalu membenarkan posisi duduknya. Ia menatap kalungnya yang sudah retak sedikit lagi. "Kalung ini...," Lisa hendak melepaskan kalungnya, tapi, saat ia mengangkatnya, kalung itu terasa sangat berat.

"Ukh!"

Lisa merasakan sakit di dadanya saat ia hendak melepaskan kalung itu. Denyut jantungnya entah kenapa melemah. Tangannya seperti terbakar.

Jungkook yang melihatnya langsung berteriak memanggil Roséanne. Wajahnya benar-benar khawatir. "Lisa...,"

"Kook! S-sakit..., ukh!"

"Tunggu sebentar, eoh? Aku sudah memanggil noona. Tahan, ya?" Jungkook menggenggam tangan dingin Lisa.

"Ada apa?!" Tanya Roséanne yang baru saja memasuki ruangan.

"Noona, Lisa tiba-tiba kesakitan seperti ini, kau bisa menyembuhkannya?"

Roséanne menatap Lisa yang kini tengah kesakitan, ia hendak memeriksa kondisi gadis itu. Tapi, maniknya tertuju pada kalung Lisa yang kian bersinar merah terang.

"Kook..., kurasa kalungnya yang membuat Lalisa kesakitan seperti ini. Bambam pernah bilang ini menahan kekuatannya, bukan? Apa yang ia lakukan pada kalung ini tadi?" Tanya Roséanne.

Underworld Story [Lizkook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang