"Lisa."
Gadis yang dipanggil itu membalikkan badannya. Ia tersenyum kala sang kakak berjalan mendekati.
"Waeyo, oppa?" Tanya Lisa.
Namjoon mengeluarkan sebuah kalung dari kotak yang ia bawa. "Oppa punya hadiah." Lantas, Namjoon mengenakan kalung yang dibawanya ke leher Lisa.
"Dalam rangka apa oppa memberiku hadiah?" Goda Lisa. Ia tertawa manis menatap kalung yang sekarang sudah tergantung indah di lehernya.
"Tidak dalam rangka apa-apa. Hanya ingin memberimu sesuatu." Kata Namjoon.
"Gomawo, oppa." Lisa memeluk Namjoon singkat.
"Dimana Jungkook?" Tanya Namjoon.
"Eoh? Tadi dia pulang. Jennie eonnie sempat kesini dan dia memanggil Jungkook. Katanya ada urusan penting di rumahnya. Wae? Oppa ada perlu dengan Jungkook?" Lisa bertanya balik.
"Aniyo." Namjoon menggaruk tengkuknya. Ia memang butuh bicara dengan Jungkook. Tapi, pria itu sedang tidak ada. Namjoon memutuskan untuk mengabaikannya.
•
"Jungkook-ya, masuklah. Eomma sudah mencarimu sejak kemarin." Kata Jennie. Wajah gadis itu terlihat sangat malas. Lantas, ia meninggalkan Jungkook sendirian di depan pintu.
"Eomma...," Jungkook membuka pintu ruangan Irene dengan perlahan.
"Jungkook-ya...,"
Irene berdiri dari duduknya lalu mendekati Jungkook. "Kau sudah makan malam? Kau ingin makan malam? Eomma akan menyiapkan makan malam. Ayo, aj-,"
"Eomma, apa yang ingin dibicarakan?"
"J-jungkook-ya...,"
Jungkook mendesah kesal. "Jika tidak ada yang ingin dibicarakan aku akan kembali ke istana." Kata Jungkook.
Irene menggeleng lalu menahan tangan anak bungsunya itu, "A-ayo bicara."
Mereka duduk di tengah ruangan itu ditemani dua cangkir teh hangat. Jungkook mengetuk-ngetukkan tangannya di piring kecil cangkir itu. Maniknya tertuju padanya eommanya yang masih bungkam.
"Eomma, apa yang ingin kau bicarakan?"
Irene menutup matanya lalu menghela napas. Lantas, ia menatap Jungkook. "Kau..., tahu pesan appamu sebelum ia meninggal?" Tanya Irene.
Jungkook mengatupkan rahangnya. "Molla. Untuk apa mengingat orang yang sudah meninggal?"
"Jungkook-ya, itu ada kaitannya dengan Miss Lalisa. Kau penjaganya, bukan? Kurasa kau juga harus tahu. Jadi..., appamu berpesan apa?"
Pria itu menatap ibunya tidak percaya. Namun, mendengar nama Lisa dipanggil, ia tidak bisa berkutik. "Appa..., ia berpesan untuk tetap menjaga pedang yang ia berikan padaku ini. Pedang ini berguna, katanya. Tapi, aku tidak tahu berguna untuk apa." Ujar Jungkook.
Irene menatap pedang Jungkook yang masih melekat di sarungnya. Ia menunduk. "Jika eomma mengatakan ini, jangan marah dan eomma harap, kau percaya."
"Mwo?"
"Miss Lalisa...,"
•
"Eoh? Jungkook-ya! Urusanmu sudah selesai?" Tanya Lisa yang melihat Jungkook dari kejauhan. Ia lantas berlari hingga bertatapan dengan Jungkook lalu menggandengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underworld Story [Lizkook]✔
Fantasy"Hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkan kita dari kegelapan Underworld yang terus menerus mendatangi kita...," "Dia?! Tapi ia hanyalah penyihir hina!" "Cerita tidak membutuhkan pertentangan seperti itu. Yang terpenting adalah, bagaimana akhi...