Lisa berjalan menuruni tangga yang sangat banyak itu. Di depannya ada kakaknya bersama dengan teman-temannya. Tanpa Jungkook. Kekosongan itu sempat ada, tapi ia langsung menepisnya.
Gadis itu berjalan ke depan dimana ia bisa melihat para widrad yang siap bertempur dari atas. Ia akan ikut bertempur bersama para Widrad itu nantinya.
Ia berusaha tenang dan memberanikan dirinya. Roséanne maju beberapa langkah lalu mengambil tangan Lisa. "Percayalah, kau akan baik-baik saja." Ujarnya seolah mengerti kekhawatiran Lisa.
Jisoo tersenyum melihatnya. Ia lantas membenarkan pakaian Lisa dan memakaikan pelindung kepala gadis itu.
"Dewa memberkati putri kita." Kata Jisoo. Ia lantas menepuk kedua bahu Lisa dan menguatkannya. "Kita akan memenangkan perang ini."
Lisa mengangguk. Ia lantas berbalik dan menatap Witch Malum yang sudah siap dari kejauhan. Ia mengambil busur lalu mengambil anak panah yang sudah disiapkan lalu meniupnya dan membuat ujung anak panah itu terbakar.
Gadis itu membidikkan anak panahnya ke lini depan Witch Malum. Bersamaan dengan genderang perang yang mulai di bunyikan.
Tidak butuh waktu lama bagi Lisa untuk melepaskan anak panah itu dan membuatnya menancap di depan kuda Suho.
Pria jahat itu menyeringai, "Semua pasukan, maju!"
Baik pasukan kegelapan Suho maupun Widrad Lisa. Mereka semua maju ke depan dan saling melukai satu sama. Tentu saja. Itu adalah definisi dari perang.
Suho menatap para pasukan kegelapannya yang terus maju dan menghabisi Widrad yang jumlahnya juga tidak main-main itu.
"Hyung," Panggil Sehun.
Yang dipanggil menoleh. Ia menaikkan satu alisnya, "Sudah menemukannya? Kurasa sekarang tidak perlu."
"Tentu. Tapi, kurasa kau masih ingin menemukannya. Gadis di samping Jimin itu. Dia satu-satunya yang bisa membuka jalan bertemu dengan Chanyeol hyung." Ucap Sehun.
"Kau sudah bekerja dengan baik. Sekarang, majulah dan ikut perang dengan mereka. Kau bisa menemuinya lebih dulu. Aku tidak peduli kau membunuh gadis itu atau apa. Tapi, aku ingin kau membawa kembali Chanyeol." Kata Suho.
Sehun tidak menjawab. Ia maju ke depan dengan santai dan membiarkan Widrad maupun pasukan Suho mengambang karena dilewatinya.
Dari kejauhan, Jimin menatapnya dengan geram. Ia hendak maju, tapi Lisa menahan pria itu.
"Oppa, kau dan Roséanne berjagalah disini. Aku akan maju dengan lainnya. Ini perintah.
"Baiklah."
Lisa menciptakan tangga es supaya ia bisa turun dengan mudah. Sekali ia menginjak es itu, maka es itu akan menghilang. Ia terus melakukan sampai kakinya menginjak tanah dimana beribu-ribu pasukan mati dan sekarat. Ada yang masih bertempur dan ada yang sudah bersimbah darah.
Gadis itu menggeleng. Ia lantas membiarkan teman-temannya yang lain membersihkan jalan untuknya hingga ia sampai di tengah medan perang itu.
Di depannya, ia mendapati Sehun tengah menatapnya. "Kau...,"
"Sehun, aku tidak ingin melakukan ini. Tapi, aku harus membunuh hyungmu." Ucap Lisa.
"Aku tidak peduli kau membunuhnya atau tidak. Ani. Lebih baik kau membunuhnya. Si brengsek itu harus diberi pelajaran." Ujar Sehun.
Lisa menatap Sehun di depannya dengan curiga. Ia waspada jika Sehun menjebaknya dan merencanakan sesuatu.
"Adikku, kau sedang apa, eoh?" Suho berjalan mendekati Sehun dengan aura hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underworld Story [Lizkook]✔
Fantasy"Hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkan kita dari kegelapan Underworld yang terus menerus mendatangi kita...," "Dia?! Tapi ia hanyalah penyihir hina!" "Cerita tidak membutuhkan pertentangan seperti itu. Yang terpenting adalah, bagaimana akhi...