4.Pindah

4.6K 145 1
                                    

Zahra Pov

Hari ini adalah hari di mana aku pindah rumah meninggalkan Ummi,Abi dan Bang Bilal.
"Ummi Abi Ara pergi yah maaf kalo selama ini ara ngerepotin kalian semu"kataku sedih
"Engga apa apa sayang ummi abi dan bang bilal engga pernah terepotin kok oleh kamu, jaga diri kamu baik baik yah nurut sama suami,kalo kamu mau maen ke sini aja terbuka lebar untuk kamu" kata ummi ku lalu ku peluk ummi dan abi
"Iyah dek main aja, kalo mau mau maen harus ada oleh olehnya"kata Bang Bilal
"Apa oleh olehnya bang?"tanyaku polos
"Keponakan"katanya
"Bang Bilal apaansih"rengek ku
"Noh Li bini lu udh kawin juga sifat manja nya masih nempel"kata Bang Bilal dan langsung ku pelototi dia.
"Engga papa kok kan Zahra juga masih kecil pasti masih manja lah" kata kak Ali sambil melirik ku dan tersenyum.
"Ya udh cepet nanti kalian telat lhoh"kata Ummiku mengingatkan
"Iyah ummi Ali dan Zah pergi dulu yah Assalamualaikum"katak kak ali lalu salim.
Setelah salim dengan abi ummi dan bang Bilal aku dan kak Ali segera pergi ke rumah baru kita yah kita aku dan Kak Ali.
Selama si perjalanan hanya hening tidak ada yg bicara.
"Mm dek besok kamu ke sekolah berangkat bareng kakak yah"kata kak Ali membuyarkan lamunanku.
"Iyh kak , tapi nanti aku turun nya di halte aja yah ga enak sama anak anak apalagi kan kakak Pangeran SMA Arjuna"kataku terkekeh
"Iyh,kamu dek bisa aja"kekeh Kak Ali
"Dek udh nyampe nih"kata Kak Ali
"Iyh kak"kataku.
Saat ku keluar ku lihat rumah tidak terlalu besar bergaya moderen dengan bercat warna putih sungguh indah dan bagus.
"Yuk dek"kata kak Ali dan di jawab anggukan oleh ku
Saat aku sudah masuk rumah ku lewati ruang tengah dan kulihat di samping nya ada kolam renang taman serta gazebonya.
"Dek kamar kita di atas"kata kak Ali
"Iyah kak"kataku. Saat aku kesusahan bawa koper tiba tiba ada yg narik koper itu dan kudongokan ternyata kak Ali .
"Susah ya dek?"tanya kak Ali
"Sini kaka bantu"lanjutnya
"Ga usah kak , biara Zah saja"kataku
"Udah nurut sama suami"kata Kak Ali dan akhirnya aku memberikan koper ku pada kak Ali. Saat sudah sampai di kamar kak Ali langsung ke kamar mandi,sedangkan aku membereskan baju bajuku dan baju Kak Ali serta menyiapkan bajunya. Kata Ummi suami harus di layani dengan baik.

Clek
Pintu kamar mandi terbuka dan ku lihat kak Ali keluar hanya memakai anduk, ku rasakan pipiku panas dan langsung ku alihkan pandanganku.
"Kenapa dek kok pipinya merah sih?"godanya
"Tau ahh kak cepet pake baju Zah gamau liat"kataku sambil menutup mukaku yg memerah
"Udh"kata kak Ali. Kubuka mataku dan kulihat kak Ali belum pake baju
"Kak Ali pake bajunya cepet!!!"teriakku dan ku dengar kak Ali tertawa terus meninggalkan ku ke kamar mandi.
"Kan udh halal dek!!!"teriaknya di kamar mandi. Iyah juga yah kok aku aneh sih kan udh halal.
"Dek ke bawah yuk kaka kenalin kamu sama pekerja di sini"kata kak Ali
"Iyh kak"kataku lalu kita keluar kamar dan turun tangga ku perhatikan kak Ali ternyata menggandeng tanganku senyum mengembang begitu saja di bibirku.
Saat kita sudah berada di ruang tengah kak Ali memanggil para pembantu, supir,security, dan tukang kebun. Dan setelah kak Ali memanggilnya mereka pun datang
"Dek kenalkan perempuan itu namanya Bi Titin"kata Kak Ali sambil menunjukan yg namanya Bi Titin itu dan ku lihat wanita paruh baya kira kira umurnya sama dengan ummiku.
"Hai non nama saya teh Titin,non bisa manggil saya bi Tin"katanya
"Iyah bi"kataku lalu tersenyum
"Nah yg aga mudaan ini namanya Mbak Ijem"kata kak Ali,sambil menunjukan wanita yg ku kira umurnya masih sekitar 21-24.
"Halo non nama saya teh Ijem panggil aja mbak Ijem"katanya
"Nah terus bapak itu supir kita nya pak Supri,di sebelahnya pa Maman security rumah kita dan di sebelahnya mang Somad dia tukang kebun di rumah"kata Kak Ali
"Iyah kak"kataku lalu tersenyum
"Mmm bi mbak pak mang,nanti jangan panggil Zah non yah panggil aja Zah kan kalian lebih tua dari Zah"kataku
"Emang eneng teh umurnya berapa?"tanya Bi Titin
"Umur Zah 15 tahun bi"kataku sambil nuyengir.
"Oooh ya udh atuh neng Zah"kata mereka kompak.
"Yaudah kalian bisa kembali ke tempat kalian masing masing"kata kak Ali lalu mereka pergi.
"Orang di sini baik baik yah kak"kataku
"Iyh makannya kakak betah tinggal di sini"kata kak Ali
"Ooh emang kak Ali sebelumnya pernah tinggal di sini?"tanyaku
"Iyh klo ada masalah di rumah atau di sekolah kakak sering kesini buat nenangin hati"kata Kak Ali
"Oh iyah kak Ali mau aku masakin apa?"yang aku
"Emang kamu bisa masak?"tanya kak Ali tak percaya padaku
"Bisalah aku kan ummi yg ngajarin, kak Ali mah ga percayaan ih sebel"rajukku
"Cieee ngambek,udh dong ngambeknya cantiknya luntur lhoh maaf yah Zah"katak kak Ali menoel noel pipiku.
"Yaudh iyah kakak percaya sama kamu kakak mau di masakin apa yh kira kira,apa aja deh yg penting makanan istriku tersayang"kata kak Ali dan aku langsung tersenyum.
"Bener?"tanyaku
"Iyah Zah sayang"katanya
"Yaudah Zah ke dapur dulu yah"kataku tanpa menunggu jawaban dari kak Ali.
Saat aku sudah di dapur aku melihat Bi Titin dan Mbak Ijem sedang memotong sayuran.
"Assalamualaikum"salamku pada mereka.
"Waalikumsalam eh eneng Zah ada apa ke sini"tanya Bi Titin
"Zah mau masakin buat Kak Ali ,bi mbak"kataku
"Ehh ga usah Zah biar mbak ijem sama bi Titin aja yg masak"kata mbak ijem
"Gamau mbak Zah mau masakin buat suami Zah"kataku keukeuh
"Ya sudah emang kamu mau masak apa Zah?"tanya mbak Ijem
"Zah mau masakin kak Ali ayam kecap"kataku lalu ku ambil bahan bahannya di kulkas. Saat ku buka kulkasnya semuanya terisi penuh. Ku ambil ayam dan beberapa yg lainnya.
"Mmm bi mbak bisa tinggalin Zah sendiri gak?"tanyaku hati hati
"Ya sudah lagi pula masih banyak yg bibi harus kerjakan bersama  Ijem"kata Bi Titin
"Maaf ya bi mbak"kataku
"Iyh gpp semangat Zah masaknya"kata Mbak Ijem
Lalu aku fokus ke makanan yg ada di didepanku.
Ketika aku mengaduk ayam di wajan tiba tiba ada tangan kekar yg melingkar di pinggang ku dan menempelkan dagunya di pundakku dan aku tau siapa itu dia Kak Ali.
"Serius amat istri aku masaknya"kata Kak Ali.
"Biar enak kak,biar ga ngecewain kak Ali"kataku
"Owh"kak Ali hanya ber'oh'ria
"Kak Ali kaka tau gak ini bikinnya dengan rasa sayang dan cinta"kataku keceplosen duh ni muka pasti merah lagi.
"Apa tadi dek sayang? Cinta? oh jadi kamu sekarang udh sayang dan cinta sama kakak? Iyah kakak Juga sayang dan cinta banget sama kamu dek"kata kak Ali.
"Udh ah kak sana duduk jan ganggu Zah dulu"kataku
"Iyah iyah"kata kak Ali lalu melepaskan pelukannya. Dan ketika kak Ali melihat muka ku dia tertawa.
"Kak Ali kenapa ketawa?"tanyaku aneh
"Muka kamu kenapa kayak tomat dek?"kata kak Ali
"Taulah kak Ali, sonoh pergi"kataku mengusir kak Ali dan tak ku sadari ternyata Bi Titin dan Mbak Ijem melihat aku dan Kak Ali.
"Eleh romantis pisan"katak mereka lalu aku memfokuskan kembali masakanku.

"Kak Ali yuk makan"ajak ku pada kak Ali.
"Yuk"katanya
Saat kami sudah di ruang makan lalu ku duduk di sebelah kak Ali. Dan ku lihat mbak Ijem dan bi Titin hanya berdiri tanpa ikut makan.
"Lhoh bi mbak kenapa ga ikut makan?"tanyaku
"Engga ush neng kita mah nanti di belakang"kata Bi Titin
"Ayok makan bareng kita bi cicipin makanan yg di buat Zah please,ajak juga pa supri pa maman dan mang Somad"kataku memohon
"Ya bi gpp kok"kata Kak Ali dan di jawab anggukan oleh mereka.
Aku siapkan makanan untuk kak Ali.
"Kak Ali cobain masakan Zah yah komentarin enak apa engga harus Jujur ga boleh boong"kataku dan dijawab anggukan oleh kak Ali
Dan ketika kak Ali memakan makananku ku lihat ekspresianya
"Gimana kak Enak?"tanyaku
"Ini enak banget Zah"kata kak Ali
"Yg bener ahh kak jan boong"kataku
"Enak bener nih cobain aaa"kata kak Ali lalu menyuapiku dan aku langsung membuka mulutku dan ku rasakan memang enak Alhamdulillah ucapku dalam hati.
"Enak kan?"tanya kak Ali
"Iyah kak hehe"kataku
  Setelah selesai makan aku dan kak Ali pergi ke kamar.
"Semuanya Ali dan Zah ke Kamar duluan yah"kata kak Ali
Saat sudah di kamar aku langsung mengambil air wudhu dab tidur.
"Dek kakak mau ngomong sesuatu sama kamu"kata kak Ali
"Iyah kak"kataku
"Dek sebernya kakak cuma mau ngomong kakak cinta sama kamu,kakak cinta sama kamu pas pertama kakak melihat kamu kakak sudah jatuh cinta sama kamu,dan kakak ga tau kamu cinta atau engga sama kakak"kata kak Ali
"Zah juga sama kayak kakak kak"kataku lalu langsung berbaring
"Kamu bener dek?"tanya kak Ali
"Iyah"kataku dibalik selimut karena malu.
"Jadi cinta kakak terbalasakan dong dek"kata kak Ali terus memeluk aku tidur

#Bersambung
  

   Maaf Typo bertebaran di mana mana. Jan lupa vote & comment yah

Indah Bersama Imamku(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang