3.Hari Pernikahan

4.8K 173 2
                                    

Zahra Pov

  Dua Minggu sudah berlalu. Iyah hari ini adalah hari di mana aku sudah tidak sendiri lagi hari dimana mungkin aku tidak bebas lagi. Hari dimana aku sudah menjadi isteri orang. Hari dimana aku akan bertanggung jawab sebagai isteri dan hari dimana aku meninggalkan Abi, Ummi dan Abangku.

Tok..tok.tok.

"Assalamualaikum"ucap salam dengan suara yg sudah lama ta ku dengar.
"Bang Bilal"kataku. Iyah namanya Bilal Firman Arrasyid abangku yang ke dua di masih kuliah di Kairo jurusan Kedokteran.
"Jawab dulu dong salam abang"kata bang Bilal
"Waalaikumsalam, abang Ara kangen sama abang"kataku lalu memeluk bang Bilal
"Iyh abang juga, cie yg mau di halalin"goda abangku
"Ahh abang iih nyebelin, kak Ali udh dateng bang?"tanyaku
"Udh tinggal ijab qobul noh,yuk ke bawah bareng abang kamu yg paling ganteng"katanya
"Iih masih nempel aja tingkat kepedeannya"kataku lalu jalan dengan di gandeng oleh abang.
"Bodo"katanya
"Bang seandainya aja bang Alif ada mungkin Ara akan seneng banget kedua Kakaku mendampingi aku ketika menikah,tapi itu cuma seandainya"kataku. Yah aku punya dua kakak yang bersamaku adalah kaka kedua namanya sudah ku bilang tadi dan yg pertama adalah Alif Firman Arrasyid dia sudah meninggalkan kami dia lebih memilih bersama sang khalik mungkin Allah lebih sayang sama bang Alif. Dia pergi karena pas Dia kelas 3 SMP dia kecelakaan ah sudahlah mungkin itu semua sudah takdir dari Allah.
"Dek duduk sana bareng ummi"katak bang Bilal menyadarkanku dari lamunan.
"Iyh bang ara ke sana dulu yah"kataku lalu aku ke arah ummi mama dan ke3 temanku.
"Bismillah yah sayang"kata mama kak Ali
"Iyh ma"kataku lalu ku dengar pak penghulu berbicara apakah mempelai sudah siap.

"Mempelai pria sudah siap?"tanya pak Penghulu
"Insyaallah siap pa, tapi saya harus membaca surat Ar-Rahman pa sebagai maharnya"kata Kak Ali
"Ya sudah silahkan"kata Pak penghulu. Lalu kak Ali membaca surat Ar-Rahman dengan di awali surat Al-Fatihah

         بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

الرَّحْمَٰنُ

1. (Tuhan) Yang Maha Pemurah,

عَلَّمَ الْقُرْآنَ

2. Yang telah mengajarkan al Quran.

خَلَقَ الْإِنْسَانَ

3. Dia menciptakan manusia.

عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

4. Mengajarnya pandai berbicara.

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

Subhanallah ternyata suara kak Ali merdu sekali. Insyaallah dia adalah imam yg baik untuk ku nanti lalu aku lanjutkan mendengar lanjutan ayat tersebut hingga akhir.

وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ

6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.

وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ

7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).

أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ

8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.

وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ

9. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.

وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ

10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya).

فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ

11. Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.

وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ

12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Tak terasa air mataku langsung lolos begitu saja. Ya Allah begitu merdunya suara Kak Ali Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

"Bagaiman sudah siap?"tanya pa penghulu lagi dan jawabannya
"Insyaallah saya siap"kata Kak Ali
"Oke sekarang kita mulai,ayo wali dari mempelai wanita silahkan"kata Pak Penghulu

"Saya nikahkan dan kawinkan anak saya Fatimah Az-Zahra Arrasyid binti Firman Arrasyid dengan engkau Muhammad Ali Ardiyansyah bin Adi Ardiyansyah dengan maskawin surat Ar-Rahman ayat 1-13 , emas 50 gram dan seperangkat alat solat di bayar tunai"kata Abi ku 
"Saya terima nikah dan kawinnya Fatimah Az-Zahra Arrasyid binti Firman Arrasyid dengan maskawin tersebut di bayar tunai"ucap kak Ali lantang.
"Bagaimana saksi SAH?"kata pak Penghulu dan di jawab SAH oleh semua yg ada di sini.Lalu berdoa.

"Ara ayo kita ke suami kamu Ali"ajak Ummi ku
"Iyah ummi"kataku lalu jalan ke arah ka Ali.
"Ayok nak salaman ke Ali"kata Ummi
Lalu aku salim ke ka Ali dan setelah itu kak Ali mencium keningku dan mengucapkan doa lalu kita memasang cincin kita di jari masing masing dan di soraki
"Cieeee"oleh siapa lagi kalo buka ketiga temanku ketiga teman ka Ali dan ditambah bang Bilal nyebelin deh mereka. Setelah itu kita mengadakan resepsi tidak banyak yg di undang hanya keluarga besarku dan keluarga besar kak Ali.
Setelah resepsi aku dan Kak Ali pergi ke Kamarku untuk istirahat. Setelah di kamar aku menyiapkan pakaian untuk kak Ali yg sedang berada di Kamar mandi.

Clek

Ku lihat kak Ali keluar dari kamar dan langsung menghampiriku.
"Kak ini pakaian untuk kakak, Ara izin ke kamar mandi dulu yah"kataku kepada kak Ali dan di jawab anggukan.
Setelah keluar dari kamar mandi ku lihat kak Ali sedang bersender di kasur. Hening. Hanya itu mungkin yang aku rasakan tidak ada seorang pun yang memulai obrolan dan ku putuskan aku yg memulai obrolan ini
"Kak"
"Zah" kata kami berbarengan
"Kak dulu"
"Kamu dulu" kata kami berbarengan lagi.
"Kakak dulu aja kak"kataku
"Mm zah besok kita harus pindah ke rumah baru kita kamu siap?"tanya kak Ali
"Iyah kak,mm emang besok kita pindahannya jam berapa kak?"tanyaku
"Kita pindahan sehabis ashar"kata kak Ali dan di jawab anggukan oleh ku
"Mmm dek kaka boleh buka khimar kamu?"kata Kak Ali aku langsung menoleh
"Kalau gamau gapapa kok"kata kak Ali yg mungkin dia kecewa
"Boleh kak"kataku
Kak Ali memegang khimarku dan langsung membukanya. Ketika sudah terbuka kak Ali seperti kaget melihatku apakah ada yg salah denganku?
"Subhannallah"gumamnya yang masih bisa terdengar olehku
"Kenapa kak? Zahra jelek yah kalo ga oke khimar?"tanyaku
"Engga kok dek kamu cantik, seperti bidadari"katanya dan aku yakin pasti pipi ku sudah seperti tomat.

Ali Pov
Gue lihat wajah Zahra ternyata muka dia merah karna gue tadi bilang dia cantik kayak bidadari. Emang dia cantik rambutnya panjang bentuk muka bulat hidung mancung pipi yg tembem sungguh sempurna
"Loh kok muka kamu merah si Ra?"goda gue ke Zahra
"Iih kak Ali apaan sih Zahra malu tau"katanya sambil nutupin muka.
"Ooh kamu malu toh"goda gue lagi, mungkin ini hobby baru gue ngegoda Zahra.
"Ya udh ra daripada kamu malu mending kita tidur,kakak boleh kan meluk kamu?"tanya gue
"Iyah kak Ali boleh, udh ceptan ah tidur Zahra ngantuk tau"katanya terus kita tidur saling peluk..

#Bersambung

Jan lupa vote yah

Indah Bersama Imamku(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang