Jihyuk menyenderkan kepalanya dengan lesu di pundak Irene. Bayi berusia 9 bulan itu nampak lesu dan sedih, pasalnya seminggu ini, Appanya tengah sibuk syuting sebuah film di New Jersey.
Jihyuk sangat rindu dengan Appanya tersebut, dia hanya dapat melihat wajah Appanya melalui ponsel Eommanya, melakukan Video Call tidak cukup mengurangi kerinduan Jihyuk terhadap Appanya. Dering ponsel membuat Irene yang baru saja memasukan pakaian kotor ke mesin cuci terhenti.
"Tolong dilanjutkan ya Bibi Nam" ujar Irene kepada Bibi Nam, Bibi yang membantu Irene dalam mengurus rumah tangga 2 bulan ini.
Hal ini atas usul Sehun, karena Sehun yang tengah sibuk syuting film sehingga tidak bisa membantu Irene mengurus rumah, terlebih Irene yang mulai aktivitasnya meskipun masih sebatas pemotretan majalah dan syuting cf. Dan atas usul dari Nyonya Oh, Bibi Nam dipilih untuk membantu Irene dalam mengurus rumah, Bibi Nam sendiri telah bekerja cukup lama di kediaman keluarga Oh, sehingga Sehun setuju atas usul Ibunya setelah berbagai pertimbangan.
"Lihat sayang, Appa menelfon" ujar Irene kepada Jihyuk membuat Jihyuk antusias.
"Kok belum tidur?" tanya Irene lembut yang melihat pukul 10.00 KST itu berarti sekarang telah pukul 00.00 karena perbedaan 14 jam antara Seoul dan New Jersey.
"Aku merindukanmu sayang. Appa juga merindukan Jihyuk" balas Sehun diseberang sana.
Jihyuk yang melihat dan mendengar suara Sehun dengan antusias meraih ponsel sang Ibu dengan kedua tangannya, mendekatkan ponsel tersebut ke dalam dekapannya.
"Jihyuk juga sangat merindukanmu Sehunnie Oppa" ujar Irene yang menarik ponselnya menjauh dari pelukan Jihyuk membuat Jihyuk merengek kesal. Irene menciumi puncak kepala Jihyuk bermaksud menenangkannya, dan mendekatkan sedikit ponselnya sehingga Jihyuk masih dapat menggenggam dengan kedua tangannya.
"Jihyuk sayang, Appa sangat rindu dengan anak Appa yang pintar ini" ujar Sehun dengan wajah sendu.
"Bagaimana syutingnya hari ini?" tanya Irene lembut.
"Baik. Walaupun tidak sepenuhnya lancar, aku harus mengulang beberapa adegan. Tapi secara keseluruhan semua ok. Dan kabar baiknya hari ini adalah syuting terakhir, besok pagi sudah pulang dan kemungkinan tiba di Seoul Petang atau Malam" jelas Sehun.
"Appa juga sudah membeli oleh-oleh untuk Jihyuk, jja" seru Sehun riang seraya menunjukan beberapa mainan dan buku cerita.
Jihyuk yang melihat hal itu nampak antusias dan senang.
Dan pembicaraan mereka pun berlangsung selama hampir 30 menit, sebelum akhirnya berakhir karena Irene menyuruh Sehun untuk segera beristirahat.
"Selamat tidur Sehunnie Oppa. Bye bye" pamit Irene seraya menggerakan tangan kanan Jihyuk.
"Heungg.. Papapa huaaaaa" tangis Jihyuk pecah tatkala ia tak dapat melihat wajah Appanya kembali.
Setelah meletakkan ponselnya, Irene segera berdiri dan menenangkan Jihyuk yang mulai menangis keras. Setelah hampir 20 menit, akhirnya Jihyuk pun tertidur dalam pelukan Irene.
Dikecupnya pelipis serta pipi kanan Jihyuk setelah meletakkan di kasurnya. Setelah memastikan bahwa Jihyuk telah nyaman, Irene segera melangkah keluar dari kamar Jihyuk yang sebenarnya dijadikan ruang bermain karena Irene yang masih tidak tega untuk membiarkan Jihyuk tidur malam sendiri.
🐣🐣🐣
Sebuah pesawat mendarat dengan aman di Bandara Incheon pada petang hari. Seorang namja dengan setelan hitam dan kaca mata hitam pula, mulai melangkahkan kakinya keluar dari pintu kedatangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Family [ON HOLD]
RandomBREAKING NEWS, SM UMUMKAN PERNIKAHAN DARI KEDUA ARTISNYA, YAITU OH SEHUN DAN BAE IRENE. Ini adalah cerita yang murni dari aku sebagai penulis. 🚨🚧 meskipun mengambil tema real life, but ini hanyalah fanfiction semata 🚧🚨 you can 🔙 if you don't l...