Paman Tampan 1

1.1K 105 11
                                    

"Eo, sudah datang rupanya" sambut Irene saat ia memasuki ruang makan dan menemukan Johnny yang tengah menikmati secangkir americanonya dan biskuit.

"Noona. Akhirnya kau tiba juga" sambut Johnny penuh semangat.

"Kau tahu Noona, Sehun sangat cerewet sekali" keluh Johnny seraya melirik sahabatnya itu sinis.

Pasalnya, begitu ia tiba di Kediaman Sahabatnya ini. Sehun langsung berceloteh banyak hal mengenai hal yang boleh dan tidak boleh untuk Jihyuk dan Jieun, apa yang harus dilakukannya ketika bersama Jihyuk dan Jieun serta masih banyak hal lagi.

Meskipun Johnny mengerti bahwa dia akan menjaga dan merawat kedua anak sahabatnya seharian ini. Tetapi, tidak bisakah Sehun berbasa-basi kepadanya dahulu? Setidaknya menanyakan kabar karena lama tidak bertemu.

Dan memang kehadiran Johnny ke kediaman keluarga Oh hari ini adalah untuk menjaga Jihyuk dan Jieun seharian. Karena kedua orang tuanya memiliki jadwal, di tempat yang sama meskipun dengan pekerjaan berbeda. Irene sebagai MC acara penghargaan sementara Sehun sebagai aktor yang masuk nominasi.

"Kau itu akan menjaga anak-anakku, tahu. Dan baru kali ini Jieun akan seharian tanpa orang tuanya. Jadi, aku harus menjelaskan banyak hal hingga kau mengerti" balas Sehun.

"Oh ayolah, Tuan Oh apa kau perlu lagi menjelaskan setelah kau memberikan buku apa yang harus ku lakukan ketika menjaga Jihyuk dan Jieun. Dan lagi, Jieun akan aman dalam pengawasanku" ujar Johnny seraya menepuk dadanya bangga.

"Lagipula seharusnya kita ini mengobrol atau bernostalgia. Kita ini kan sudah lama tidak bertemu" lanjut Johnny.

"Lama tidak bertemu bagaimana? Semalam juga kita bermain bowling dan minumbsetelah konser NCT 127" balas Sehun sinis.

"Benar juga ya" ujar Johnny disertai senyum tak berdosanya.

Pandangan Johnny beralih kepada Jieun yang berada di pangkuan Irene.

"Jieun-ah, aigoo... cantik sekali. Ayo sini sama Uncle John, Uncle John kangen banget dengan Jieun" ujar Johnny dengan suara lucu yang dibuatnya.

Jieun hanya melirik Johnny sekilas sebelum dia asyik dengan mainan di tangannya.

"Hya Jieun-ah, tidak ingin bersama Uncle? Padahal hari ini kan kita akan seharian heum heum" ujar Johnny dengan nada sedih yang dibuat.

"Ayolah anak cantik, ayo sini sama Paman yang tampan" lanjut Johnny saat Jieun tidak menggubrisnya sama sekali.

Johnny mengalihkan pandangannya ke arah Irene. Dengan puppy eyesnya, ia memberika kode agar Irene membantunya.

Hal yang dilakukan oleh Johnny itu berhasil membuat Sehun mengeluarkan ekspresi jijik sementara Irene hanya terkekeh geli.

"Jieun-nie dengan Uncle John ya. Uncle John kangen dengan Jieun" ujar Irene seraya meletakan Jieun di pangkuan Johnny.

Jieun yang berpindah pangkuan, mengadahkan kepalanya menatap Johnny. Merasa tak mengenal dengan seseorang yang memangkunya, ia segera menangis.

Tangan kecil Jieun berusaha menggapai Sehun yang duduk di sebelah Johnny.

"Lihat sendiri kan? Aigoo... Sini sini dengan Appa" ujar Sehun dan segera membawa Jieun dalam pelukannya.

"Yahhh.... Jieun-ah, kenapa tidak ingin dengan Uncle eoh?" keluh Johnny dengan memelas.

"Jieun memang begitu. Ia selalu menangis dengan orang yang tidak familiar dengannya. Jieun harus beradaptasi dahulu dengan seseorang, harus mengenal wajahnya dahulu sebelum ia percaya dan akrab" jelas Irene.

Johnny menganggukan kepalanya dan menoleh saat suara Jihyuk yang memanggilnya penuh semangat.

"Jihyuk-ah. Uncle really miss you, boy" ujar Johnny yang memeluk Jihyuk.

"Nah, karena Jihyuk sudah datang. Ayo kita sara" ujar Sehun.

Mereka memang menunggu Jihyuk selesai mandi agar sarapan bersama. Dan selama sarapan itu, Jieun nampak sekali mengamati Johnny yang asyik dengan Jihyuk.

"Melihat Unclenya serius sekali" ujar Irene saat menyadari Putrinya yang berada di pangkuan Sehun terus menatap Johnny. Tangannya mengusap lembut kepala Jieun.

Perkataan Irene berhasil mengalihkan perhatian Sehun serta Johnny dan mendapati Jieun yang tidak mengalihkan pandangannya dari Johnny yang duduk di seberang.

"Kenapa? Jieun, ingin bersama Uncle John?" tanya Johnny seraya mengulurkan tangannya kepada Jieun.

"Omo" ujar Johnny terkejut tatkala Jieun juga mengulurkan tangannya, seakan meminta Johnny untuk menggendongnya.

Sehun yang mengerti pun segera memberikan Jieun kepada Johnny.

"Jieun akan percaya kepada seseorang jika orang itu akrab dengan Oppanya" jelas Sehun seraya mengangguk, seakan mempertegas ucapannya.

"Jadi, untuk merebut hati Jieun. Harus dekati dulu Oppanya" tambah Sehun.

"Omo, Jieun-ah. Apa nanti jika kau sudah besar, akan berkencan dengan laki-laki yang disetujui oleh Oppamu, begitu?" tanya Johnny yang mengangkat tubuh Jieun hingga wajah Jieun sejajar dengan wajahnya.

"Apa yang kau katakan? Jieun masih kecil tahu, masih bayi, kencan-kencan" sela Sehun kesal.

"Huh menyeramkan. Kekasihmu nanti harus menghadapi serigala, benarkan?" balas Johnny seraya melirik Sehun sebelum memandang Jieun dengan senyuman.

"Atau nanti Jieun menjadi kekasih anaknya Uncle John saja, ya?" tanya Johnny dengan senyuman yang membuat Jieun tersenyum.

"Wah tersenyum, Jieun mau ya" lanjut Johnny senang.

"Anak apanya? Kau saja belum menikah" sindir Sehun.

"Ck, aku juga bakal menikah nantinya tahu. Lagipula aku juga sudah mempunyai kekasih" balas Johnny.

Irene yang melihat perdebatan itu hanya menggelengkan kepala. Kedua sahabat itu memang suka sekali mendebatkan hal sepele, meskipun mereka akan mengobrol dan menghabiskan waktu bersama ketika bertemu.

"Eomma" panggilan Jihyuk membuat ketiga orang dewasa itu menolehkan pandangan mereka kepada Jihyuk.

"Iya sayang? Ada apa?" tanya Irene lembut.

"Kekasih itu apa?" tanya Jihyuk yang membuat Irene tertawa canggung, Sehun yang memandang Johnny tajam sementara Johnny yang berpura-pura sibuk dengan Jieun.

"Eum, Eomma cari tahu dulu ya? Beri Eomma waktu, nanti jika Eomma sudah tahu akan Eomma jelaskan" ujar Irene.

Setidaknya itu adalah jawaban aman yang dapat Irene pikirkan dan ia akan berusaha untuk mengalihkan keingin tahuan Jihyuk tentang "kekasih" dengan hal lain nanti,  dengan seperti membaca banyak buku.
























TBC

Oh iya, aku cuman mau ngingetin untuk kalian yang baca fanfiction apapun itu shippernya, bahkan hingga ke idol x oc. Tolong jangan dibawa kebaperannya di real life, dan ngelampiasin hujatannya ke idol yang dijadikan tokoh antagonis oleh penulis.

Sejujurnya, aku ngerasa lucu dan kasihan sama orang-orang yang ngehujat idol cuman gara-gara fanfiction. Ya itu kan hanya fanfiction atau fiksi penggemar, mana tahu idolnya dibuat menjadi karakter seperti itu, meskipun sebenarnya idol tahu kalau mereka dijadikan tokoh cerita fiksi penggemarnya.

Hal itu juga yang aku tekanin ke diri aku, setelah bertahun-tahun baca beragam fanfiction. Yang dari shipper lawan jenis, shipper sama jenis (meskipun dulu lebih baca ke persahabatan, dan sekarang udah enggak), tokoh idol dan oc.

Aku selalu nekanin diri aku, itu hanya sebuah fiksi, sebuah hiburan untuk dibaca. Dan setelah aku menulis, aku berusaha keras untuk tidak membuat tokoh antagonis dari kalangan idol.

Jadi, harap lebih bijak ya. Jangan dibawa ke real life rasa sebel dan benci ke idolnya!

See you next chapter.

Tolong berikan dukungannya dengan vote serta komen kalian ya.

Terima kasih telah berkenan membaca dan meninggalkan vote komennya.

Oh Family [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang