Langkah Pertama

2.2K 121 0
                                    

Hari minggu ini, Sehun yang kebetulan tidak ada jadwal dengan semangat mengajari Putranya itu untuk berjalan sendiri. Terlebih beberapa minggu ini, Jihyuk sangat senang sekali berjalan dengan kedua tangannya yang dipegang oleh Sehun maupun Irene atau Jihyuk yang  suka berjalan merembet sofa maupun dinding meskipun hanya beberapa langkah dan kemudian jatuh terduduk.

"Aaaa... Heung" oceh Jihyuk seraya mengulurkan kedua tangannya kepada Sehun, meminta tuk dipegang sehingga ia bisa berjalan menghampiri Irene yang tengah membuatkan puding.

"Tidak, Jihyuk-a. Kamu harus berjalan sendiri sayang" tolak Sehun lembut. Jihyuk yang mengerti ditolak oleh Ayahnya itu mengkerucutkan bibirnya, sebal, sebelum merangkak menuju sofa dan berjalan.

Sehun yang melihat kelakukan Putranya itu terkikik geli sebelum meraih tubuh Jihyuk dan di letakkan di tengah ruang keluarga yang kini terasa lebih luas karena perubahan susunan perabotan semenjak Jihyuk mulai aktif merangkak kesana kemari terlebih kini ia yang tengah dalam tahap berjalan. Perabotan yang dirasa beresiko terhadap Jihyuk seperti Jihyuk yang sempat terbentur meja, pada akhirnya disingkirkan dan perabotan-perabotan yang lain pun akhirnya disingkirkan atau diganti dengan perabotan yang aman untuk Jihyuk.

"Kenapa kamu seperti Eommamu heum jika merajuk seperti ini" goda Sehun disertai dengan colekan di pipi kiri Jihyuk dan selanjutnya kecupan di pipi tersebut.

"Nah Jihyuk, sekarang coba lihat apa yang Appa bawa" ujar Sehun setelah mundur beberapa langkah dan menunjukkan sebuah boneka berbentuk wortel milik Jihyuk yang dibeli oleh Irene beberapa hari lalu. Akhir-akhir ini Irene senang sekali dengan boneka yang berbentuk sayuran, terlebih wortel, katanya sih lucu waktu Sehun tanya kenapa Irene sering sekali beli boneka sayuran.

Jihyuk yang melihat boneka kesayangannya tersebut langsung berdiri dan menghampiri, Sehun berseru senang saat Jihyuk mulai langkah pertamanya.

"Jihyuk-a, gwenchana. Hwaiting sayang, wortelmu ini menunggu" Sehun menyemangati putranya yang terjatuh terduduk setelah langkah ketiga, tangannya terus menggoyang-goyangkan boneka wortel tersebut.

Jihyuk segera beranjak dan mulai berjalan, tangannya terentang tatkala hendak jatuh, menyeimbangkan diri sebelum kembali melangkah. Sehun yang melihat itu tak dapat menyembunyikan senyum bangganya, terlebih Jihyuk yang gigih berjalan.

Jihyuk segera memeluk kaki Sehun setelah ia berada di depan Appanya tersebut. Ada sekitar 40 langkah, Jihyuk menghampiri Sehun yang sempat mundur sebelum benar-benar memeluk kaki Sehun erat, Jihyuk bahkan menginjak kedua kaki Appanya tersebut agar tidak melangkah mundur.

"Pintar sekali anak Appa ini" ujar Sehun bangga dan segera menggendong Jihyuk. Jihyuk merengek tatkala Sehun terus menciumi pipi kirinya, pandangannya terarah kebawah dimana boneka wortelnya masih digenggam oleh Sehun.

"Aigoo, Kenapa kamu seperti Eommamu sayang? Kenapa suka sekali dengan wortel?" keluh Sehun yang tetap memberikan boneka wortel yang segera dipeluk oleh Jihyuk.

"Lucunya" ujar Sehun dan mengusap kepala Jihyuk dengan sayang.

"Tadaaa... Puding cokelatnya sudah matang" ujar Irene riang.

Sehun segera menurunkan Jihyuk yang langsung berjalan menghampiri Irene.

"Omo" ujar Irene terkejut ketika melihat Jihyuk berjalan tertatih menghampirinya. Pandangannya mengarah kepada Sehun yang tersenyum bangga, pasalnya suaminya itu memang antusias mengajari Jihyuk berjalan semenjak Putra mereka mulai berjalan merembet tembok.

Irene memberikan piring berisi pudingnya kepada Sehun yang telah berada di dekatnya.

"Aigoo.. Kesayangan Eomma sudah pintar berjalan" puji Irene dan mencium seluruh wajah Putranya dengan sayang.

"Appanya tidak mendapat ciuman juga? Padahalkan Appanya ini yang selalu mengajari Jihyuk berjalan setiap hari" ujar Sehun iri.

"Ah, jadi Appanya tidak ikhlas mengajari Putranya sendiri berjalan?" tanya Irene dengan nada sinis, yang sebenarnya disengaja oleh Irene.

"Tentu saja ikhlas, ta-" cup

"Gomawo Sehunnie Appa, sudah mengajari Jihyuk berjalan dengan sabar dan tanpa mengenal lelah" ujar Irene dengan suara anak kecil yang membuat Sehun gemas dan menarik Irene lebih dekat untuk membalas ciuman kilatnya.

"Namnamnanana~~" senandung riang Jihyuk membuat Sehun dan Irene menatap ke arahnya dan tertawa saat melihat mulut Jihyuk yang penuh dan belepotan oleh puding cokelat, serta jangan lupakan tangannya yang masih memegang puding.

"Jihyuk-a" ujar Irene gemas.

"Ku rasa dia tidak sabar menunggu orang tuanya selesai berciuman" ujar Sehun dan memberikan tisu basah kepada Irene yang telah duduk di sofa. Irene menerima tisu basah yang diberikan oleh Sehun dengan tatapan tajam serta pipi yang bersemu merah.

"Enak ya?" tanya Sehun yang duduk dibawah sehingga wajahnya sejajar dengan dagu Jihyuk.

Jihyuk tersenyum manis sebelum memasukan puding yang ada di tangannya ke dalam mulut Sehun.

"Heum, Masshiseoyo" ujar Sehun dengan tersenyum membuat Irene yang selesai membersihkan mulut Jihyuk ikut tersenyum.

Irene menatap heran tangan Sehun yang terulur dengan sepotong puding di sendok, pandangannya turun menghadap Sehun yang tersenyum seraya mengulurkan sendok lebih dekat dengan mulutnya sementara Jihyuk ikut mendongak menatap Eommanya tersebut.

Irene tersenyum sebelum menerima suapan dari Sehun.

"Masshita" ujar Irene dengan mulut penuh dan senang.

Sore yang sangat menyenangkan untuk Irene, selain karena ia menghabiskan sorenya dengan dua pria tercintanya juga karena Jihyuk yang telah bisa berjalan.
















Sore yang sangat menyenangkan untuk Irene, selain karena ia menghabiskan sorenya dengan dua pria tercintanya juga karena Jihyuk yang telah bisa berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Boneka kesayangan dari Baby Oh dan Eomma Oh😆)

(sebagian koleksi boneka yang dibeli oleh Wanita tersayangnya Sehun dan Jihyuk aka Oh Joohyun/Irene)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(sebagian koleksi boneka yang dibeli oleh Wanita tersayangnya Sehun dan Jihyuk aka Oh Joohyun/Irene)

Cr gambar dari google















Tbc

Kurang manis belum part ini?

Aku gak mau berbasa-basi terlalu banyak, cuman mau ngucapin sama kalian yang udah bersedia meninggalkan jejak setelah membaca😆

Oh Family [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang